Cameroon's President Paul Biya Seeks Eighth Term Amid Divided Opposition

President Paul Biya, the 92-year-old leader of Cameroon, is poised to secure an eighth term in office, marking a remarkable streak of longevity for Africa's longest-serving head of state. With nearly four decades at the helm, Biya has skillfully maneuvered his way through opposition divisions and electoral machinery to maintain his grip on power.

Sunday's single-round general election is expected to result in Biya's re-election, with 11 challengers vying for the top spot. Former government spokesperson Issa Tchiroma Bakary, a close ally of Biya, appears to be the main challenger, having resigned from his position just months ago to join the opposition. However, analysts predict Biya's victory, citing his strong control over state institutions and the fragmented nature of the opposition.

Cameroon, with its 30 million people, has experienced modest economic growth since 2023, but everyday citizens continue to struggle with pressing issues such as unemployment, falling commodity prices, rising poverty, and a cost-of-living crisis. The country's infrastructure needs are also crying out for attention, yet ordinary citizens face significant challenges in accessing basic services like clean water, healthcare, and quality education.

With more than eight million registered voters, including over 34,000 Cameroonians living abroad, the Constitutional Council has until October 26 to announce the final results. According to Francois Conradie, head of political economy at Oxford Economics, Biya's entrenched electoral machinery and opposition divisions are likely to secure his re-election. Despite speculation surrounding his health, which often takes him abroad for treatment, Biya remains a dominant figure in Cameroonian politics.

Biya's re-election underscores both the longevity of his rule and the persistent social and economic challenges facing Cameroonians. With the country boasting a diverse economy that is significant producer of oil and cocoa, it is striking that four out of ten citizens live below the poverty line. As Cameroon heads to the polls, the election will likely be seen as a testament to Biya's enduring influence, even if it also highlights the deep-seated social and economic issues that remain unaddressed.
 
Gueh... Biyaaa, kalau kembali di kejadian seperti ini, pasti jadi cerita tentang film yang sibuk si penjajah lagi. Kamboja ini kayaknya sama aja dengan Kolonialisme 2.0, mantapnya di dalam kekuasaan tapi masyarakatnya masih menderita. Wajar banget kalau masing-masing lawan politiknya batal keluar bersama-sama, semacam cerita tentang komunitas yang harus menghadapi penjajahan kembali. Si Biya kayaknya punya strategi yang tepat, sambungannya dengan pemerintah dan oposisi terus berlanjut...
 
ada kayak kaya? siapa yang sabarnya biya bisa masih berkuasa sampai 92 tahun? lama sekali dia di penguasaan. tapi apa yang jadi? rakyat cameroon masih banyak yang sibuk dengan masalah nafkah, air bersih, dan pendidikan. toh biaya hidupnya makin tinggi kayak gini. kalau kita lihat dari perspektif sosiologi, siapa pun pemimpin yang berkuasa pasti akan jadi target dari kritik banyak orang. tapi di cameroon, ada seperti apa?
 
Kabar Biyaya mantap, tapi apa artinya buat rakyat kamersun? Mereka udah lama tidak nggak sengaja mendapat kemajuan ekonomi, tapi masih banyak masalah seperti pengangguran, harganya yang tinggi, miskinnya, dan akses ke fasilitas dasar. Siapa bilang Biyaya punya kekuasaan yang kuat itu? Mereka udah lama hidup dengan kenyamanan, tapi apa artinya buat rakyat biasa? Kita harap pemerintah juga fokus pada masalah-masalah itu, tapi siapa tahu hasilnya seperti giliran Biyaya lagi-lagi.
 
apa lagi yang bikin lemahnya konsisten di pihak oposisi? siapa yang bisa menantang paus paul biya ini? kayaknya kamu bingung juga kan, apa yang bisa dicoba untuk menggoyangkan biaya ini dari kekuasaannya? banyak hal yang perlu diperbaiki, seperti ekonomi yang tidak stabil, keterbatasan akses terhadap layanan dasar seperti air bersih dan pendidikan. padahal kamu punya sumber daya yang cukup berlimpah...
 
Biaya siapa? 🤔 Kamu tahu siapa itu? Biaya ni pengerusi kekayaan rakyat Cameroon. Wajar dilihat dia bisa jadi presiden selama 4 dekade yang lalu, tapi nih hasilnya sama saja. Kita sengaja memilih kepemimpinan yang kita percayai, tapi apa yang kita terima adalah penderitaan. Rakyat Cameroon merasa tidak ada harapan. Yang jadi pilar utama partai Biaya ni kawan yang mantap, Issa Tchiroma Bakary. Dia bule sih! Tapi nggak usah khawatir, Biaya sudah jadi bocil. 🙄
 
Biaya apa sih? 92 tahun lagi nggak mau turun dari penguasaan ya? Kamernia kena ngerasa kalau mereka udah lama nggak mendapatkan perubahan yang signifikan dalam hidup mereka. Masih banyak masalah seperti tanpa pekerjaan, harga barang naik, kemiskinan, dan akses ke layanan dasar yang tidak mudah dijangkau. Kalau biaya nyari kembali berkuasa, itu bukannya tesimoni bagaimana dia bisa menjaga kekuasaannya hingga saat ini?
 
biar2 mantap si president biya, tapi yang bikin perhatian aku sih kalau pas di pemilu 8 kali sekarang biaya hidup sama konsumsi barang pokok makin naik sangat banyak ya! dan ini juga bikin aku pikir siapa lagi yang mau melawan biaya biya aja? tapi sayangnya untuk orang rakyat cambodia masih banyak masalah seperti kekurangan air bersih, kesehatan terlalu mahal dan sekolah dasar pun tidak bisa diakses oleh semua anak-anak. kalau biya2 mantap kayak ini, aku yakin rakyat cambodi sih tidak akan puas dengan hasilnya.
 
Aku pikir lama ini kalau Biyaya udah lulus 5 termnya deh... tapi 8 term? itu kayak ngaluhin masa... tapi aku juga tahu pasaran politik di Afrika gampang banget. Kalau biar dia bisa bertahan berkuasa, dia gak peduli siapa lawanannya. Di Indonesia gak ada yang bisa jadi Biyaya kalau dia punya kuasa seperti itu 🤦‍♂️. Aku masih ingat kapan-ape gus Durianavitalis atau apa lho, tapi rasanya ini Biyaya udah masuk ke level lain... nggak ada aturan lagi kayak mana siapa yang bakal jadi kepala negara...
 
Gueh, kan udah lama aja Paul Biya jadi presiden, tapi siapa juga bisa nggak bertahan lama ya? 🤣. Kamariah itu 30 juta orang masih banyak yang masalah ekonomi dan sosial, tapi biar-biar kaya negara itu, masih banyak masyarakat yang harus kesulitan aja. Kalo udah 92 tahun, siapa bilang dia wajib keluar? 🙄. Tapi gue rasa gini ini, biar-bari Biya nggak bisa berubah, malah pihaknya itu yang harus berubah. 😊
 
iyaah, gue ini pikir kalau Cameroon yang paling lama dipimpin siapa? 92 tahun jadi presiden, ini sangat keren banget! tapi apa yang terjadi dengan rakyatnya? mereka masih sibuk-sibuk dengan masalah ekonomi dan sosial, seperti tidak ada pekerjaan, harga barang naik, kemiskinan, dan lain-lain. kamu pikir si Biya bisa jadi presiden lama terus kalau rakyatnya masih sibuk-sibuk itu? padahal Cameroon punya potensi yang sangat besar dengan minyak bumi dan cokelat, tapi apa yang dihasilkan itu adalah kemiskinan yang mendalam. ini kalau kita lihat dari sudut pandang ekonomi, siapa yang benar-benar membantu rakyatnya? Si Biya atau si Issa Tchiroma Bakary yang mau bergabung dengan oposi?
 
Aku rasa apa yang terjadi di Cameroon jadi peringatan buat kita semua, apalagi bagi negara kita sendiri nih. Kalau Paul Biya bisa tega2 ngambil power itu 8 kalinya, makan artinya dia udah punya strategi yang tepat untuk mengelabui lawannya. Aku rasa kita harus belajar dari hal ini nih, jangan sampai kita sendiri tertekan oleh oposisi karena tidak siap. Kita harus terus berjuang dan menantikan perubahan di masa depan
 
Gue jadi penasaran siapa lagi yang mau menantang Biya di pemilu nanti. Ngga bisa nggak percaya dia masih bisa bertahan sejak 35 tahun lalu. Kalau pak Biya tetap kuat, tapi kenapa nggak ada solusi buat masalah ekonomi dan kesehatan di Cameroon? Masih banyak masyarakat yang poor dan belum bisa akses air bersih dan pendidikan. Pak Biya, kabar gembira sih kalau dia punya reeleksi, tapi apa dia punya rencana untuk mengatasi masalah-masalah ini?
 
pada giliran afrika, biyaya memang lama sekali nggak bisa nggak jadi presiden lagi 🙄. tapi apa yang dibawa oleh biyaya itu? kalau dijamin aja tidak ada perubahan sama sekali. masih punya masalah ekonomi, masalah pengangguran, makan hambatan akses ke sekolah dan fasilitas kesehatan. siapa tahu jika biyaya nggak harus jadi presiden lagi, apakah akan ada perubahan yang signifikan? aku rasa tidak ada jaminan sama sekali 🤔.
 
kembali
Top