Santri Indonesia perlu ingat, menjadi santri bukan hanya tentang menuntut ilmu, tetapi juga tentang adab dan kesopansantunan. Menurut Buya Yahya, seorang ulama kenamaan di Tanah Air, adab lebih tinggi dari ilmu. "Kalau pengin menjadi anak yang cepat dalam menuntut ilmu, kalian harus punya adab dengan guru, dengan Abah," katanya tegas.
Buya Yahya juga mengingatkan agar santri selalu mendoakan guru dan orang tua setiap hari, karena doa tulus itu menjadi sebab turunnya cahaya ilmu. "Doain Abah, doain ustaz-ustaz. Setiap saat itu akan menurunkan cahaya ilmu untuk kamu," pesan beliau.
Tidak hanya di pesantren, Buya juga menekankan agar sikap hormat juga diterapkan di rumah. "Jangan tidur terus, tidurmu pun ibadah di pondok," ujarnya. Ia memberi contoh sederhana bahwa murid yang tidak marah ketika dibangunkan guru justru akan mendapat keberkahan ilmu.
Buya Yahya membuka nasihatnya dengan penuh kasih kepada para santri dan pengajar, mengingatkan mereka tentang pentingnya menjaga adab terhadap guru dan orang tua sebagai bagian dari jalan memperoleh ilmu dan keberkahan hidup. "Anak-anakku, pertama dan utama yang harus kalian sadari bahwa kalian ini menjadi anak-anak yang beruntung. Karena Allah telah memilih kalian untuk tinggal di tempat yang mulia. Untuk menjadi wasiatnya Rasulillah," ujarnya.
Para santri adalah penerus amanah Rasulullah, setiap langkah dan napas mereka di pesantren bernilai ibadah. "Setiap hembusan nafasmu akan jadi pahala untuk orang tuamu, untuk kakek moyangmu, untuk dirimu sendiri," ucapnya.
Buya Yahya juga mengingatkan agar santri selalu mendoakan guru dan orang tua setiap hari, karena doa tulus itu menjadi sebab turunnya cahaya ilmu. "Doain Abah, doain ustaz-ustaz. Setiap saat itu akan menurunkan cahaya ilmu untuk kamu," pesan beliau.
Tidak hanya di pesantren, Buya juga menekankan agar sikap hormat juga diterapkan di rumah. "Jangan tidur terus, tidurmu pun ibadah di pondok," ujarnya. Ia memberi contoh sederhana bahwa murid yang tidak marah ketika dibangunkan guru justru akan mendapat keberkahan ilmu.
Buya Yahya membuka nasihatnya dengan penuh kasih kepada para santri dan pengajar, mengingatkan mereka tentang pentingnya menjaga adab terhadap guru dan orang tua sebagai bagian dari jalan memperoleh ilmu dan keberkahan hidup. "Anak-anakku, pertama dan utama yang harus kalian sadari bahwa kalian ini menjadi anak-anak yang beruntung. Karena Allah telah memilih kalian untuk tinggal di tempat yang mulia. Untuk menjadi wasiatnya Rasulillah," ujarnya.
Para santri adalah penerus amanah Rasulullah, setiap langkah dan napas mereka di pesantren bernilai ibadah. "Setiap hembusan nafasmu akan jadi pahala untuk orang tuamu, untuk kakek moyangmu, untuk dirimu sendiri," ucapnya.