Bursa Asia Pasifik memanggar dengan kuat di hari ini, Senin (24/11). Ini terjadi setelah Presiden Federal Reserve Amerika Serikat, John Williams, menyatakan bahwa The Fed akan mengurangi suku bunga untuk menstimulasi pasar tenaga kerja yang sedang merasuki lesu.
Menurut informasi yang diterima VIVA, keputusan ini bertujuan untuk mencegah ancaman ekonomi pada masa mendekati tahun 2025. Meskipun demikian, masih ada kemungkinan penurunan suku bunga The Fed di masa depan.
Saat ini, harga saham AS berada dalam rentang 3,75-4 persen, namun tidak ada pertemuan terakhir sebelum akhir tahun di mana The Fed akan memutuskan kebijakan suku bunga.
Dikutip dari alat CME FedWatch, kontrak berjangka dana Federal Reserve mengakui sekitar 70% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Menurut informasi yang diterima VIVA, keputusan ini bertujuan untuk mencegah ancaman ekonomi pada masa mendekati tahun 2025. Meskipun demikian, masih ada kemungkinan penurunan suku bunga The Fed di masa depan.
Saat ini, harga saham AS berada dalam rentang 3,75-4 persen, namun tidak ada pertemuan terakhir sebelum akhir tahun di mana The Fed akan memutuskan kebijakan suku bunga.
Dikutip dari alat CME FedWatch, kontrak berjangka dana Federal Reserve mengakui sekitar 70% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.