Generasi muda Indonesia diharapkan menjadi pelaku utama dalam menciptakan rantai pasok pangan yang kuat. Sebagai salah satu implementer dari program pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan, BULOG (Badan Layanan Umum Pertanian) telah mengadakan diskusi terkait tema "Mewujudkan Kemandirian Pangan dengan Membangun Kembali Sistem Pangan dan Peras Strategis Generasi Muda".
Dalam acara yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan rantai pasok pangan yang kuat. Menurutnya, terdapat peluang bisnis luas dalam sektor pangan yang bisa dinikmati oleh generasi muda, bahkan mereka hanya perlu bermodal Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta untuk mendistribusikan beras SPHP.
BULOG juga menawarkan ruang kemitraan dari sisi hulu hingga hilir, mulai dari kerja sama on-farm dengan petani dan gapoktan, penyediaan bahan baku untuk pabrik-pabrik penggilingan BULOG di sentra produksi, hingga pengembangan gudang komoditas untuk memperkuat kapasitas cadangan pangan.
Dalam diskusi mengenai kondisi surplus beras nasional 2025—dengan produksi setara 34 juta ton dan konsumsi 31 juta ton—Febby menekankan pentingnya keberadaan cadangan pangan pemerintah. Ia juga menekankan bahwa BULOG tidak hanya menjalankan penugasan untuk beras, tetapi juga membuka ruang pada sektor komersial yang lebih dinamis.
Dalam acara yang digelar di ICE BSD City, Tangerang, Direktur Bisnis Perum BULOG, Febby Novita menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan rantai pasok pangan yang kuat. Menurutnya, terdapat peluang bisnis luas dalam sektor pangan yang bisa dinikmati oleh generasi muda, bahkan mereka hanya perlu bermodal Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta untuk mendistribusikan beras SPHP.
BULOG juga menawarkan ruang kemitraan dari sisi hulu hingga hilir, mulai dari kerja sama on-farm dengan petani dan gapoktan, penyediaan bahan baku untuk pabrik-pabrik penggilingan BULOG di sentra produksi, hingga pengembangan gudang komoditas untuk memperkuat kapasitas cadangan pangan.
Dalam diskusi mengenai kondisi surplus beras nasional 2025—dengan produksi setara 34 juta ton dan konsumsi 31 juta ton—Febby menekankan pentingnya keberadaan cadangan pangan pemerintah. Ia juga menekankan bahwa BULOG tidak hanya menjalankan penugasan untuk beras, tetapi juga membuka ruang pada sektor komersial yang lebih dinamis.