Bulog Buka Suara soal Beras Menumpuk di Sultra : Okezone Economy

Kabar menarik datang dari Perum Bulog yang melancarkan tindakan cepat untuk mengatasi kabar adanya gabah petani yang tidak terserap di Desa Pombula Jaya, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Pemimpin Perum Bulog Cabang Bombana, Aang Fahri, langsung menegaskan bahwa pihaknya telah bergerak cepat untuk memastikan seluruh gabah petani tetap terserap dan mengingatkan tentang pentingnya mengelola gabah dengan efektif.

Pertimbangan penumpukan gabah terjadi karena panen yang berlangsung serentak, sehingga penggilingan mengalami kelebihan kapasitas. Sebagai tindakan cepat untuk mengatasinya, Perum Bulog langsung melakukan penyerapan terhadap gabah yang menumpuk dan berhasil menyisirkan sekitar 80 ton dari total gabah yang tersisa.

Perangkat lunak ini menekankan pentingnya peran Bulog dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat petani, serta memastikan bahwa gabah tidak rusak.
 
Aku pikir tindakan cepat Perum Bulog ini serupa dengan program Jokowi ya, kalo kita lihat dari sudut pandang itu, mereka pasti ingin mengelola pasokan gabah dengan lebih baik dan tidak ada lagi kelebihan kapasitas penggilingan. Tapi aku curiga, apakah ini cuma cuma untuk memenuhi wajah publik ya? Kita tahu kalau pemerintahan yang suka melakukan program-program yang bikin rasa senang-senang di masyarakat, tapi sebenarnya apa yang sebenarnya di maksudkan? Aku harap ini bukan lagi cuma propaganda ya...
 
Gampang banget caranya Perum Bulog itu masuk ke daerah Konawe Selatan. Nah, siapa tau ada yang masih belum tahu tentang peran mereka dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat petani. Kalo gini berarti mereka juga mau ngajak-ajak masyarakat petani untuk tetap fokus terhadap pengelolaan gabah dengan efektif. Dan ini juga salah satu contoh bagaimana perum bulog itu bisa mengatasi masalah yang serius seperti penumpukan gabah di desa-desa.
 
Maaf sih kue gabah di Desa Pombula Jaya itu makin serius. Pertumbuhan ekonomi di Konawe Selatan ini pasti dipengaruhi oleh masalah tersebut. Sebenarnya kue gabah bukan masalah kecil, tapi juga bukan masalah besar ya. Perum Bulog kayaknya sudah bergerak dengan cepat, memang susah untuk menyelesaikan masalah ini tanpa ada tumpang bayar. Aku harap pihak yang terlibat bisa terus berusaha agar kue gabah di Konawe Selatan ini tidak terjadi lagi di masa depan 🤞.
 
aku penasaran apa itu gabah ya? aku tahu itu biji padi kan, tapi apa itu Perum Bulog nih? apakah perusahaan ini itu sama dengan bulog yang kita pakai di rumah? aku juga penasaran mengapa panen serentak bisa menyebabkan penggilingan kelebihan kapasitas. aku suka makan padi goreng, tapi aku tidak tahu cara membuatnya 😂. dan 80 ton gabah itu berat banget! bagaimana kalau ada yang salah dengan gabah itu?
 
Aku tidak biasa ngomong apa-apa, tapi aku pikir pihak Perum Bulog itu benar-benar berusaha keras sekali. Aku bingung bagaimana mungkin panen berlangsung serentak dan penggilingan jadi kelebihan kapasitas... tapi aku yakin kalau jika giliran kita, kita akan juga jadi sepertiitu. Aku setuju dengan apa yang dibawa oleh pihak Bulog itu, yaitu pentingnya mengelola gabah dengan efektif dan tidak meninggalkan tonjolan. Aku senang sekali melihat ada tindakan cepat dari mereka untuk menyisirkan gabah yang menumpuk. 🙌
 
kembali
Top