Pemisahan UUS BTN ke BSN memicu penurunan CAR Perseroan. Menurut Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon Napitupulu, pemisahan ini membuat Rasio Kecukupan Modal (CAR) Perseroan mengalami penurunan sedikit karena aset UUS berpindah dari BTN ke BSN dan juga ada penyumbangan modal sebesar Rp6 triliun kepada entitas syariah baru tersebut.
Pada saat yang sama, BTN akan menerbitkan surat utang atau pinjaman untuk meningkatkan CAR. Dengan melakukan ini, bank berharap masih bisa menjaga CAR dalam kisaran 17-18 persen. Namun, Nixon juga menyatakan bahwa rasio-rasio keuangan lainnya sudah ditentukan dan masih dalam kategori yang wajar.
Setelah pelaksanaan pemisahan, Nixon yakin kredit yang disalurkan oleh Perseroan masih bisa tumbuh di level 8 persen, sedikit lebih tinggi dari proyeksi penyaluran kredit bank secara umum di pasaran. Penyaluran kredit BTN masih sama dengan sebelumnya dan banyak mengalir ke sektor perumahan dan konstruksi perumahan.
Pada akhir tahun ini, Nixon berharap posisi kredit BTN mencapai 8-8,5 persen, yang merupakan proyeksi pertumbuhan kredit. Selain itu, Perseroan juga memperkirakan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih tumbuh dua digit di kisaran 13 persen, bahkan dapat tumbuh hingga 9-10 persen jika tidak ada dukungan dana pemerintah yang ditempatkan di BTN.
Pada saat yang sama, BTN akan menerbitkan surat utang atau pinjaman untuk meningkatkan CAR. Dengan melakukan ini, bank berharap masih bisa menjaga CAR dalam kisaran 17-18 persen. Namun, Nixon juga menyatakan bahwa rasio-rasio keuangan lainnya sudah ditentukan dan masih dalam kategori yang wajar.
Setelah pelaksanaan pemisahan, Nixon yakin kredit yang disalurkan oleh Perseroan masih bisa tumbuh di level 8 persen, sedikit lebih tinggi dari proyeksi penyaluran kredit bank secara umum di pasaran. Penyaluran kredit BTN masih sama dengan sebelumnya dan banyak mengalir ke sektor perumahan dan konstruksi perumahan.
Pada akhir tahun ini, Nixon berharap posisi kredit BTN mencapai 8-8,5 persen, yang merupakan proyeksi pertumbuhan kredit. Selain itu, Perseroan juga memperkirakan Dana Pihak Ketiga (DPK) masih tumbuh dua digit di kisaran 13 persen, bahkan dapat tumbuh hingga 9-10 persen jika tidak ada dukungan dana pemerintah yang ditempatkan di BTN.