BPN Siapkan 920 Ribu Ha Lahan untuk Etanol, Tersebar 19 Provinsi

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah menyiapkan lahan seluas 920 ribu hektar untuk mendukung proyek pengembangan etanol nasional. Menurut Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, data lahan sudah diserahkan dan kini menunggu verifikasi dari Kementerian Pertanian.

Lahan tersebut berasal dari dua sumber utama yaitu lahan yang Hak Guna Usaha (HGU) habis kontraknya dan tanah terlantar. Nusron menjelaskan bahwa 680 ribu hektar dari eks HGU yang sudah expired tidak diperpanjang, sedangkan 240 ribu hektarnya berasal dari tanah terlantar yang sudah ditetapkan.

Lahan seluas 920 ribu hektar ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yaitu di 18 provinsi atau 19 provinsi. Nusron menekankan bahwa lahan untuk menanam bahan baku etanol seperti ubi dan tebu ini tidak terkonsentrasi di Papua saja, tapi juga di daerah lain seperti Sumatera dan Kalimantan.

Meski data lahan sudah diserahkan, proses verifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman bahan baku etanol masih menjadi kewenangan Kementerian Pertanian. Nusron mengakui bahwa masih perlu mencari tambahan lahan seluas 80 hektar untuk memenuhi target satu juta hektar lahan etanol.

"680 tambah 240 kan baru 920 ribu kan, kurang 80 ribu. Lagi tak pikir ini cari. Mana lagi ini lagi mikir," ungkapnya.
 
Gak masuk akal kalau mereka cari 80 ribu hektar lagi setelah udah siap 920 ribu hektar. Makanya harus fokus banget dalam proses verifikasi kesesuaian lahan. Gak boleh tergoda dengan target 1 juta hektar, kayaknya harus fokus pada hal yang sebenarnya. 🤔
 
Hehe, kalau kira-kira gini aja bisa bikin etanol nasional. Aku pikir ini salah strategi, nanti kapan bisa memenuhi target 1 juta hektar? Gue rasa harus fokus di mana punya lahan yang sudah siap digunakan, bukannya cari lagi dan lagi. Dan apa witharnya dari eks HGU yang udah expired? Aku pikir lebih baik menggunakan lahan tersebut daripada cari lagi tanpa kontrak. Tapi mungkin aku hanya orang kecil yang tidak paham, hehe 😊
 
Gak sabarnya aja, sih. Tapi nggak bisa sengaja bikin nyesalan sih. Atr/bpn kayaknya kurang strategis di bidang pemanfaatan lahan yang ada. Masukin 920 ribu hektar tapi masih cari tambahan 80 ribu hektar? Gak usah nggaes aja. Belum punya target 1 juta hektar, belom punya plan yang matang. Kalau mau nyaman aja cari lahan di mana-mana, kayaknya lebih baik bikin konsep yang jelas dulu.
 
Gampang banget aja kayaknya ngebuat etanol, tapi siapa tahu aja kaya jodohnya 🤣. Nah, sepertinya 80 ribu hektar masih harus dicari, makanya Nusron gak sabarin lagi 🙃. Sama-sama, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) udah siapkan lahan seluas 920 ribu hektar, tapi masih harus verifikasi dari Kementerian Pertanian. Gimana aja caranya ngebuat etanol itu sih? Beli di pasar atau tumbuh sendiri di tanah 🌱.
 
Hahahehe, siapa tahu itu bantu maksa pemerintah bisa mendapat lahan yang cukup untuk bikin etanol nasional kita 😂. Aku pikir 920 ribu hektar itu sepadat dengan 1 juta hektar, tapi nggak mau terlalu ambisius aja 🤔. Nah, aku harap lahan itu bisa terjaga dan tidak terkelupas lagi, karena etanol itu penting banget untuk bantuin perubahan iklim kita 🌎.
 
Kalau benar2 nih kira2 bagaimana kalau kita makin fokus lagi pada proyek-proyek pertanian yang sebenarnya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat seperti itu aja? Seperti apa sumber daya alam yang diakui oleh pemerintah sudah diserahkan, tapi masih banyak hal yang harus dicari dan dipecahkan. Jangan lupa lagi proses verifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman bahan baku etanol yang masih menjadi kewenangan Kementerian Pertanian. Hmm, kurang 80 ribu hektar lagi dan kalau begitu itu akan sangat sulit untuk mencapai target satu juta hektar lahan etanol.
 
Hehe, kayaknya Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) benar-benar gak berpikir jelas kan? 920 ribu hektar lahan itu sih sudah cukup banget, tapi Menteri Nusron Wahid masih cari tambahan 80 ribu hektar lagi kan? Saya rasa ini kayaknya kurang logis ya...
 
Aku pikir ini semua bakalan menjadi proyek yang gagal. Banyak tanah terlantar yang akan dibakar atau hilang karena tidak ada orang yang serius untuk mengembanginya. Dan 680 ribu hektar HGU yang habis kontraknya? Aku rasa ini hanya main-main aja, siapa punya kontrak itu nanti apa lagi? Kalau kita cari lahan seluas 80 ribu hektar lagi, aku bayangin kalau kira-kira akan terus seperti ini. Semua proyek seperti ini hanya biarkan korupsi semakin meleset...
 
kembali
Top