Kepala BPH Migas Wahyudi mengungkapkan modus mobil mewah yang tidak berhak menggunakan BBM subsidi, tetapi masih memanfaatkannya. Salah satu modus tersebut adalah dengan menggunakan pelat QR palsu saat membeli BBM subsidi di wilayah Jawa dan Kalimantan, lalu menggantinya dengan pelat asli di kendaraan yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Kondisi ini menyebabkan bahan bakar solar subsidi tidak tepat sasaran. Pihak BPH Migas telah memblokir 311 ribu QR code yang diduga melanggar ketentuan pengisian BBM subsidi tersebut. Pengurusan kembali dilakukan dengan verifikasi yang sangat ketat, antara Pertamina Patra dan BPH.
Selain itu, modus lainnya adalah menggelapkan pelat nomornya. Mobil-mobil mewah tersebut biasanya menggunakan pelat palsu saat membeli BBM subsidi, kemudian menggantinya dengan pelat asli ketika keluar dari SPBU.
Pengungkapan fakta ini diutarakan Wahyudi demi menanggapi pertanyaan anggota Komisi XII DPR RI, Syarif Fasha, yang menyebut bahwa penyaluran BBM subsidi masih tidak tepat sasaran. Ia menilai bahwa aturan dan pengawasan yang kurang ketat tentang QR adalah penyebabnya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana mobil-mobil jenis Pajero hingga Fortuner keluaran terbaru dapat menggunakan BBM solar subsidi, padahal seharusnya hanya mobil-mobil tersebut yang boleh beli Dexlite atau Pertamina Dex.
Kondisi ini menyebabkan bahan bakar solar subsidi tidak tepat sasaran. Pihak BPH Migas telah memblokir 311 ribu QR code yang diduga melanggar ketentuan pengisian BBM subsidi tersebut. Pengurusan kembali dilakukan dengan verifikasi yang sangat ketat, antara Pertamina Patra dan BPH.
Selain itu, modus lainnya adalah menggelapkan pelat nomornya. Mobil-mobil mewah tersebut biasanya menggunakan pelat palsu saat membeli BBM subsidi, kemudian menggantinya dengan pelat asli ketika keluar dari SPBU.
Pengungkapan fakta ini diutarakan Wahyudi demi menanggapi pertanyaan anggota Komisi XII DPR RI, Syarif Fasha, yang menyebut bahwa penyaluran BBM subsidi masih tidak tepat sasaran. Ia menilai bahwa aturan dan pengawasan yang kurang ketat tentang QR adalah penyebabnya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana mobil-mobil jenis Pajero hingga Fortuner keluaran terbaru dapat menggunakan BBM solar subsidi, padahal seharusnya hanya mobil-mobil tersebut yang boleh beli Dexlite atau Pertamina Dex.