Bosch Resmikan Pabrik Komponen EV Pertama di Cikarang, Bekasi Jawa Barat. PT Robert Bosch meresmikan pabrik manufaktur modular pertamanya di dunia di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Fasilitas terbaru ini akan memproduksi empat komponen otomotif utama untuk memperdalam struktur industri dan mendukung percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
Kembaran komponen tersebut adalah Electronic Control Unit (ECU), kipas pendingin mesin (engine electric cooling fan), wiper, serta Battery Management System (BMS) yang merupakan komponen bernilai tinggi untuk kendaraan listrik. Presiden Bosch untuk Asia Tenggara, Vijay Ratnaparkhe mengatakan bahwa pembangunan pabrik ini menandai babak baru bagi komitmen perusahaan di Indonesia.
Pembangunan fasilitas baru seluas 82.000 meter persegi ini dirancang dengan konsep modular pertama bagi Bosch secara global. Konsep perintis ini memungkinkan beberapa unit bisnis beroperasi di bawah satu atap, berbagi sumber daya, namun tetap menjaga kemandirian operasional.
Konsep ini memberi bisnis kelincahan untuk menskalakan dan mengonfigurasi ulang jalur produksi dengan cepat, merespons kebutuhan pelanggan dengan kecepatan yang dituntut lingkungan kompetitif saat ini. Pabrik ini akan menerapkan standar industri 4.0, menciptakan ekosistem terhubung yang memanfaatkan pengetahuan manufaktur global Bosch.
Investasi ini didorong oleh ketahanan ekonomi Indonesia yang konsisten tumbuh sekitar 5 persen serta basis konsumen yang luas. "Berinvestasi lebih dalam di Indonesia bukan hanya keputusan yang tepat, tetapi juga tepat waktu," ucapnya.
Kembaran komponen tersebut adalah Electronic Control Unit (ECU), kipas pendingin mesin (engine electric cooling fan), wiper, serta Battery Management System (BMS) yang merupakan komponen bernilai tinggi untuk kendaraan listrik. Presiden Bosch untuk Asia Tenggara, Vijay Ratnaparkhe mengatakan bahwa pembangunan pabrik ini menandai babak baru bagi komitmen perusahaan di Indonesia.
Pembangunan fasilitas baru seluas 82.000 meter persegi ini dirancang dengan konsep modular pertama bagi Bosch secara global. Konsep perintis ini memungkinkan beberapa unit bisnis beroperasi di bawah satu atap, berbagi sumber daya, namun tetap menjaga kemandirian operasional.
Konsep ini memberi bisnis kelincahan untuk menskalakan dan mengonfigurasi ulang jalur produksi dengan cepat, merespons kebutuhan pelanggan dengan kecepatan yang dituntut lingkungan kompetitif saat ini. Pabrik ini akan menerapkan standar industri 4.0, menciptakan ekosistem terhubung yang memanfaatkan pengetahuan manufaktur global Bosch.
Investasi ini didorong oleh ketahanan ekonomi Indonesia yang konsisten tumbuh sekitar 5 persen serta basis konsumen yang luas. "Berinvestasi lebih dalam di Indonesia bukan hanya keputusan yang tepat, tetapi juga tepat waktu," ucapnya.