Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon LP Napitupulu, membenarkan bahwa dalam dua bulan terakhir, pemerintah telah mengalokasikan Rp17 triliun untuk KUR Perumahan. Namun, dari jumlah tersebut, kurangnya Rp1 triliun disalurkan ke perbankan.
Menurut Nixon, dana yang tersedia sebesar Rp9,5 triliun digunakan untuk menyalurkan kredit di sektor perumahan. Meskipun demikian, proses penyaluran dana tersebut masih berjalan dengan pesanan pemerintah untuk mencapai target Rp28 triliun.
"Kita ngos-ngosan juga nih ngejarnya. Saya dapat Rp7,5 triliun, ditambah Rp2 triliun, (jadi) Rp9,5 triliun," kata Nixon kepada awak media di Menara BTN 1, Jakarta Pusat.
Namun, Nixon masih optimis untuk menyelesaikan penyaluran KUR Perumahan yang sudah dialokasikan pemerintah. "Saya masih optimis. Sekarang belum saya bisa jawab berapa angkanya," katanya.
Meskipun demikian, Nixon memastikan bahwa penyaluran kredit di sektor perumahan tersebut dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai sasaran yang optimal. "Saya ingin menekankan agar penyaluran kredit berjalan dengan tepat sasaran," katanya.
Selain itu, Nixon juga memperkirakan bahwa target tahap I pemerintah untuk menyalurkan Rp28 triliun KUR Perumahan pada kuartal I 2026 akan cukup menantang. "Jadi, saya minta tolong nanti distribusi alokasi anggarannya juga mungkin harus agak meninggi di musim Q2, Q3, atau Q4," katanya.
Namun, Nixon juga memperkirakan bahwa produksi rumah baru pada tiga bulan pertama tiap tahun akan rendah karena faktor musiman. "Renovasi rumah juga cenderung dihindari karena hujan," katanya.
Menurut Nixon, dana yang tersedia sebesar Rp9,5 triliun digunakan untuk menyalurkan kredit di sektor perumahan. Meskipun demikian, proses penyaluran dana tersebut masih berjalan dengan pesanan pemerintah untuk mencapai target Rp28 triliun.
"Kita ngos-ngosan juga nih ngejarnya. Saya dapat Rp7,5 triliun, ditambah Rp2 triliun, (jadi) Rp9,5 triliun," kata Nixon kepada awak media di Menara BTN 1, Jakarta Pusat.
Namun, Nixon masih optimis untuk menyelesaikan penyaluran KUR Perumahan yang sudah dialokasikan pemerintah. "Saya masih optimis. Sekarang belum saya bisa jawab berapa angkanya," katanya.
Meskipun demikian, Nixon memastikan bahwa penyaluran kredit di sektor perumahan tersebut dilakukan dengan hati-hati untuk mencapai sasaran yang optimal. "Saya ingin menekankan agar penyaluran kredit berjalan dengan tepat sasaran," katanya.
Selain itu, Nixon juga memperkirakan bahwa target tahap I pemerintah untuk menyalurkan Rp28 triliun KUR Perumahan pada kuartal I 2026 akan cukup menantang. "Jadi, saya minta tolong nanti distribusi alokasi anggarannya juga mungkin harus agak meninggi di musim Q2, Q3, atau Q4," katanya.
Namun, Nixon juga memperkirakan bahwa produksi rumah baru pada tiga bulan pertama tiap tahun akan rendah karena faktor musiman. "Renovasi rumah juga cenderung dihindari karena hujan," katanya.