BNP2T Ngos-Ngosan Menjalankan KUR Perumahan Rp9,5 Triliun Pada Tahun Depan
Direktur Utama BPN 2 T, Nixon L. P. Napitupulu, mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan dana Rp130 triliun untuk program KUR Perumahan pada tahun depan. Namun, dari jumlah tersebut, Rp17 triliun sudah disalurkan ke perbankan pada bulan Oktober 2025.
BNP2T ini harus menyalurkan Rp9,5 triliun kredit di sektor perumahan. Meski terus berupaya untuk menyalurkan KUR Perumahan tersebut, BPN 2 T "ngos-ngosan" mengucurkan dana pemerintah. Menurut Nixon, ini karena pemerintah telah memberikan arahan untuk dikejar, yaitu mencapai target dana yang telah disepakati.
"Saya dapat Rp7,5 triliun, ditambah Rp2 triliun, (jadi) Rp9,5 triliun. Buset dah, dikebut enggak karu-karuan nih anak-anak," ujarnya saat berkomentar kepada awak media di Menara BPN 1, Jakarta Pusat.
Namun, Nixon tetap memastikan bahwa KUR Perumahan yang sudah dialokasikan pemerintah disalurkan dengan sangat hati-hati. Dia juga masih optimis tentang kemampuan BPN 2 T untuk menyalurkan KUR Perumahan tersebut.
Saat ini, target tahap I pemerintah untuk dapat menyalurkan Rp28 triliun KUR Perumahan pada kuartal I 2026 akan cukup menantang. Oleh karena itu, Nixon meminta tolong kepada distribusi alokasi anggarannya agar lebih meninggi di musim Q2, Q3, atau Q4.
Tapi, pada awal tahun tidak ada yang tahu mengapa curah hujan biasanya tinggi, sehingga produksi rumah akan lebih pelan. Renovasi rumah juga cenderung dihindari karena hujan, sehingga kemungkinan penyaluran KUR Perumahan tidak akan match dengan produksinya.
BNP2T ini harus berupaya untuk mencapai target tersebut dan menjalankan program KUR Perumahan dengan optimal dan tepat sasaran.
Direktur Utama BPN 2 T, Nixon L. P. Napitupulu, mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan dana Rp130 triliun untuk program KUR Perumahan pada tahun depan. Namun, dari jumlah tersebut, Rp17 triliun sudah disalurkan ke perbankan pada bulan Oktober 2025.
BNP2T ini harus menyalurkan Rp9,5 triliun kredit di sektor perumahan. Meski terus berupaya untuk menyalurkan KUR Perumahan tersebut, BPN 2 T "ngos-ngosan" mengucurkan dana pemerintah. Menurut Nixon, ini karena pemerintah telah memberikan arahan untuk dikejar, yaitu mencapai target dana yang telah disepakati.
"Saya dapat Rp7,5 triliun, ditambah Rp2 triliun, (jadi) Rp9,5 triliun. Buset dah, dikebut enggak karu-karuan nih anak-anak," ujarnya saat berkomentar kepada awak media di Menara BPN 1, Jakarta Pusat.
Namun, Nixon tetap memastikan bahwa KUR Perumahan yang sudah dialokasikan pemerintah disalurkan dengan sangat hati-hati. Dia juga masih optimis tentang kemampuan BPN 2 T untuk menyalurkan KUR Perumahan tersebut.
Saat ini, target tahap I pemerintah untuk dapat menyalurkan Rp28 triliun KUR Perumahan pada kuartal I 2026 akan cukup menantang. Oleh karena itu, Nixon meminta tolong kepada distribusi alokasi anggarannya agar lebih meninggi di musim Q2, Q3, atau Q4.
Tapi, pada awal tahun tidak ada yang tahu mengapa curah hujan biasanya tinggi, sehingga produksi rumah akan lebih pelan. Renovasi rumah juga cenderung dihindari karena hujan, sehingga kemungkinan penyaluran KUR Perumahan tidak akan match dengan produksinya.
BNP2T ini harus berupaya untuk mencapai target tersebut dan menjalankan program KUR Perumahan dengan optimal dan tepat sasaran.