Bocah SD Viral Naik KRL dari Parung ke Klender Bakal Pindah Sekolah

Bocah SD Parung Panjang Viral Naik KRL Ke Klender Sekarang Akan Pindah Sekolah

Hafitar, anak laki-laki kelas 1 SD Negeri Parung Panjang, Bogor, yang viral beberapa waktu lalu karena naik KRL dari Stasiun Parung Panjang ke sekolahnya di Klender, Jakarta Timur, akan pindah sekolah setelah pembagian rapor.

Keputusan itu diambil oleh Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah, yang menyatakan bahwa kondisi Hafitar harus menempuh perjalanan jauh untuk pergi dan pulang setiap hari memerlukan pindahan sekolah.

"Hafitar ini kelas 1 dan belum ada penilaian serta rapor, maka pemutasian akan dilakukan setelah pembagian rapor. Itu sekitar dua minggu lagi," kata Farida saat dihubungi Senin (24/11/2025).

Hafitar harus transit di Stasiun Tanah Abang lalu pindah KRL ke arah Stasiun Klender untuk mencapai sekolahnya. Jika ditotal, Hafitar harus menghabiskan waktu hampir 2 jam di perjalanan menuju sekolah setiap pagi.

Ibu Hafitar telah menyiapkan kebutuhan perjalanan anaknya, termasuk uang makan dan transportasi, sejak awal. Dia juga berkomunikasi dengan petugas stasiun untuk memastikan keamanan anaknya.

Sebelum kisah Hafitar viral, orang tua temannya telah menawarkan agar Hafitar tinggal sementara di rumah mereka. "Kami mengasuh Hafitar bersama. Sejak hari Minggu kemarin dia tinggal di rumah temannya," kata Farida.
 
aku pikir jadi yang masalah adalah transportasi, kalau nggak akrab sama KRL itu, bisa banget lepuh. tapi aku rasa hal ini perlu diperhatikan juga oleh pemerintahan kita. apalagi di daerah parung panjang banyak anak-anak SD yang harus transit jauh untuk sekolah. kiri-kiri kita ada yang terjebak di jalur kereta, kan? 🚂😩
 
Gampang aja, kan? Nah anak SD yang bawa kRL naik ke sekolahnya itu kayaknya pindah sekolah karena jauh lalu lintas ya 🚂😴. Saya pikir cara ini agak panjang sih, harus transit di Tanah Abang dan seterusnya ke Klender. Apalagi kalau harus 2 jam lagi aja. Biarlah dia tinggal sementara di teman-temannya atau apa aja yang salah dengan sekolahnya? 🤷‍♂️
 
Aku pikir ini gampang banget deh, gini kisah anak kecil yang harus naik KRL 2 jam setiap pagi, sih... Bagaimana kalau kita coba cari solusi yang lebih cepat dan aman, seperti membuat jaringan kostek atau rumah kost di sekitar kota Bogor atau Jakarta? Pasti bisa bikin anak-anak SD itu nyaman sekali.
 
ada sih kalau keputusan itu salah? kalau anak laki-lakinya harus transit 2 jam setiap pagi... kenapa tidak bisa ganti jadwal kereta atau ada transportasi yang lebih cepat lagi? di Jakarta sendiri aja ada banyak transportasi yang bisa dipilih, tapi siapa tahu kasatlaknya punya alasan yang tidak kita tahu 🤔
 
klo bisa dipindahkan sekolah ya.. kayaknya perlu ada sistem transportasi yang lebih baik lagi untuk anak kecil jg... apa punya rencana sih pak Kasatlak nih?
 
Gak masuk akal sih, kalau gak ada jalan pintas untuk anak-anak SD yang harus sekolah jauh dari rumahnya. Mau dipikirin kebersamaan orang tua, biaya transportasi yang besar, dan stres ekstra karena harus transit tujuh jam ke sekolah? Biar pindah sekolah aja, tapi masih gak ada solusi yang optimal sih... 🤔🚂
 
BIARNYA ADESSSS! KOMENTAR BOCAH SD NYARI NYARI KRL SEBELUM NYA PINDAH SUDAH MAH TELOS! APA KASIAN YA? KELUARGA NYANYI HAFITAR TAK PERNAHA MANGGALKAN KEKAYAAN NYA UNTUK MAKAN DAN TRANSPORTASI LAGI, PADAHAL ANAKNYA ALREADY NYARI NYARI KRL SELAMA 2 JAM SETAPAPA! ITU CUMA BISAN NYATA!
 
Sekarang anak SD virally naik KRL ke sekolahnya itu pindah sekolah? Wah, itu kayak gak masuk akal banget! Mau tahu mengapa sih? Karena orang tua itu sibuk banget dan tidak bisa nunggu Hafitar pulang sekolah. Dan sih, kalau perlu dipikirkan lagi, sih, Hafitar itu masih anak kecil banget! Berpotensi lelah banget dari perjalanan jauh tuh.
 
Gue penasaran sih apa yang salah dengan sekolahnya di parung panjang. Mereka nggak punya transportasi sambil siang atau apa? Mesti kayak gitu aja, tapi bocah kelas 1 harus transit 2 jam setiap hari 😱. Apa lagi dia harus transit tanah abang dulu, itu lumayan jauh juga. Saya pikir sekolahnya nggak bisa duduk diam sementara, mesti harus cari solusi aja.
 
Makanya aja kan dia bisa naik KRL ke sekolah? Ada apa sih dengan sekolahnya di Klender? Mungkin ada masalah kondisi sekolahnya atau gini. Tapi pindah sekolahnya? Wah, itu bisa bikin jeda sambung sekolahnya. Gimana kalau sekolahnya diklainya terlalu sulit atau keterbatasan fasilitas? Aku rasanya sedikit curiga.
 
Mengerti ya... Bocah itu jadi viral karena naik KRL ke sekolah, padahal itu sudah lumayan berisiko sih... Sekarang apa lagi pindah sekolahnya, kayaknya dia harus kekurangan kesempatan belajar yang baik... Ibu Hafitar kayaknya udah siap semua, tapi masih dipaksa pindah sekolah... Itu bukan cuma masalah perjalanan, tapi juga kurangnya sumber daya di rumahnya...
 
Maaf nih, aku jadi pikir kalau kena transit 2 jam ke sekolah itu salah pilihan. Nggak bisa nyaman deh ya... tapi sayangnya, perlu diambil, kan? Aku juga pikir, kenapa harus kena stasiun Tanah Abang terus? Lalu ke arah mana lagi? Hmm...

Tapi aku rasa, yang penting adalah Hafitar siap-siap dan aman. Ibu dia udah siapkan semua apa aja, dari transportasi hingga makan siang. Maksudnya, kalau aku anak-anak, aku juga akan siap-siap dan nggak berpikir panas-panas.

Dan sayangnya, tapi ini hal penting yang harus diambil. Aku rasa, sekolah sebenarnya udah harus siapkan fasilitas transportasi yang lebih baik, ya? Tapi... aku rasa, itu nanti kalau ada kesempatan... 😊
 
Aku rasa ini sangat bikin kepanikan banget kalau mau kirim anak ke sekolah jauh dari rumahnya. Bisa jadi kena keterlambatan dan apa ya? Aku tidak faham kenapa harus pindah sekolah karena transit yang lama banget. Aku rasa ini lebih baik kalau ada solusi lain, misalnya stasiun yang dekat dengan sekolahnya atau hal lainnya...
 
Gak bisa percaya sih, kayaknya anak SD masih harus transit nggak? 2 jam perjalanan yang bikin anak lelah siap gini. Dan bukan cuma itu, kondisi transportasi yang tidak nyaman juga bisa mempengaruhi konsentrasi anak di sekolah. Nah, pindahan sekolah ini apa keuntungannya? Jadi aja sekedar cerita viral ya 😒
 
Pikiran aku sih, kalau anak kecil bisa naik KRL sendiri, aku rasa cukup bangga deh... tapi kamu tahu apa yang bikin aku curious? Aku suka cari katering di Stasiun Tanah Abang, karena aku penasaran deh dengan menu makanan di sana 😂. Apa aja menu favorit anak-anak saat jalan-jalan? Aku rasa perlu cari tahu deh...
 
Aku penasaran apa yang bisa kita pelajari dari kisah ini 🤔. Mungkin ada yang perlu kita pikirkan, kalau anak SMP atau SMA harus naik KRL 2 jam setiap pagi dan sore, itu bukannya sangat berat? Bagaimana jadi jika kita memiliki pilihan lain untuk membiarkannya pulang ke rumah setelah sekolah? Aku rasa ini bisa membuat kita bertanya-tanya tentang keseimbangan antara kesenangan dengan tanggung jawab sebagai orang tua dan orang yang diawasi. Mungkin, ada cara lain yang bisa dicoba, seperti mencari jalan keluar yang lebih efisien atau membuat perencanaan yang lebih baik.
 
Aku pikir ini kasus yang nggak biasa, banget kan? Bocah SD yang harus naik KRL ke sekolahnya setiap hari ini sangat tidak nyaman. Aku berpikir apa salahnya kalau Hafitar tinggal di rumah temannya ya? Mereka udah menawarkan untuk mengasuh dia, jadi siapa yang salah? Kasus ini harus diatasi dengan hati-hati dan cepat.
 
Kalau si Hafitar itu, pindah sekolah gak usah apa-apa, tapi aku pikir keluarganya harus bantu-bantu lepasin beban transportasi itu. Si Hafitar itu berusia 6 tahun, kalau dianggapnya perlu habiskan waktu hampir 2 jam di transportasi setiap pagi, maka itu artinya si dia kekurangan waktu untuk belajar dan bermain sama temannya.
 
kembali
Top