Bobby Nasution Rekomendasikan Penutupan Toba Pulp Lestari

Bobby Nasution terang-terang menginginkan penutupan PT Toba Pulp Lestari (TPL) pada Senin, 24 November lalu. Hal itu terungkap saat rapat bersama sejumlah pemuka agama seperti Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Victor Tinambunan, Gerakan Oikumenis Keadilan Ekologis, dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tano Batak.

Bobby Nasution berjanji akan mengeluarkan surat rekomendasi penutupan TPL. Surat rekomendasi ini merupakan hasil diskusi antara seluruh pihak, termasuk dari sekretariat bersama warga yang menuntut TPL ditutup, pemerintah kabupaten di kawasan TPL, dan forum komunikasi pimpinan daerah.

Namun, Bobby mengingatkan bahwa penutupan TPL harus dengan kajian seperti dampak jangka pendek dan panjang disertai dengan solusi. Ia menyatakan bahwa pemerintah provinsi hanya boleh merekomendasikan penutupan, namun harus ada pandangan-pandangan bagaimana dengan tenaga kerja di sana, harus ada solusinya juga.

Bobby menambahkan untuk sementara TPL tidak boleh melakukan aktivitas penanaman di sekitar area konflik. "TPL jangan nanam dulu lah daripada terjadi konfilik dan yang lainnya," katanya.

Ribuan warga dari Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir dan Kabupaten Tapanuli Selatan berunjuk rasa menuntut perusahaan TPL ditutup. Peserta aksi dari pemuka agama, seperti pendeta, ulama, mahasiswa dan aktivis lingkungan hidup melakukan konvoi dengan kendaraan roda dua dan mobil dari Lapangan Merdeka Medan menuju Kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro Medan pada Senin, 10 November 2025.

Namun, massa mendesak Gubernur Sumut Bobby Nasution untuk mencabut pernyataannya. Rumenti boru Pasaribu, warga Desa Natinggir, Kabupaten Toba, mengatakan kecewa terhadap pernyataan Bobby Nasution yang terkesan membela TPL.
 
Maksudnya siapa yang tidak terkejut sama aksi warga tersebut? Ada apa yang salah dengan mereka ingin menolak operasional PT Toba Pulp Lestari? Yang penting adalah dampaknya bagi masyarakat sekitar dan lingkungan hidup. Saya rasa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efek jangka pendek dan panjang jika TPL ditutup, biarpun ada solusi yang ditemukan.
 
gak bisa percaya dulu ini apa yang terjadi di TPL, nanti jadi konflik apa lagi... tapi saya rasa ada yang salah kan, ini semua tentang pembelajaran untuk kita semua. TPL harus ditutup karena dampak lingkungan yang sangat buruk yang akan merusak hutan dan sumber daya alam lainnya. tapi giliran kita berbicara tentang solusi, di mana kita bisa menemukan solusi yang baik untuk tenaga kerja yang ada di sana? saya pikir ini yang harus di Prioritaskan terlebih dahulu sebelum kita bicara tentang penutupan. dan saya rasa kita juga harus mempertimbangkan dampak jangka panjang bukan hanya dampak jangka pendek... 😕🌿
 
Makasih bro, sih perlu diingat kalau penutupan TPL itu harus dengan benar-benar memikirkan dampaknya dulu. Jangan cuma nanti-nya aja sengaja terjadi konflik dan yang lainnya. Kita harus pikir strategi apa caranya menyelesaikan masalah ini. Misalnya, bagaimana kita akan membantu tenaga kerja yang sudah banyak bekerja di sana? Hmm, itu penting banget bro!
 
aku rasa aksi warga dari seluruh kota di sumatera utara itu memang paham sekali tentang dampak TPL terhadap lingkungan, tapi aku khawatir kalau penutupan TPL itu bisa menimbulkan masalah ekonomi bagi banyak orang di daerah tersebut. aku pikir lebih baik jika ada alternatif seperti pembangunan lainnya yang dapat memberikan peluang pekerjaan bagi orang-orang di sana. dan aku juga khawatir apa yang terjadi dengan tenaga kerja di TPL, harus ada solusi yang adil untuk mereka juga.
 
Hmm, penutupan TPL itu apa sih? Kenapa ribuan orang kayaknya tidak puas dengan perusahaan itu 🤔. Aku sendiri rasa kaya aja, kita jangan terlalu cepat menutup sumber daya, mungkin ada solusi yang lebih baik lagi 😊. Dan apa buat tenaga kerja yang bekerja di TPL? Mereka harusnya ada bantuan juga, kayaknya gak adil kalau hanya perusahaan yang harus berubah 🤷‍♂️. Saya tahu aksi konvoi itu kayakannya bagus, tapi gak bisa membantu jika tidak ada solusi yang lebih baik dari penutupan itu 🙏.
 
ini kayak giliran bobby nusyon lagi ngomong kalau dia ingin tutup tpla tapi sebenarnya dia gak punya ide apa lagi. sih ada ribuan warga yang already protest dan dia masih ngomong tentang solusi aja, kalau dia benar-benar peduli dengan masalah warga maka dia harus cari solusi yang tepat dulu. tolong dong jangan hanya ngeluhin tanpa punya ide apa lagi. 😐
 
masaknya aksi warga Toba itu, konvoi mobil-mobil dan roda dua itu nggak usah jalan aja, siapa tahu ada konflik di sana. tapi apa keberadaan mereka punya solusi apa? aku pikir Bobby Nasution udh malu, dia bilang penutupan TPL harus dengan kajian, tapi ternyata apa aja hasil diskusinya? nggak ada jawabannya. dan kalau siapa yang ada konflik di sana, kayaknya aksi warga itu justru bikin masalah berlipat. aku rasa ada hal lain yang perlu dipikirkan sebelum menutup TPL. 🤔
 
Makasih bro, aku rasa penutupan TPL itu bukan pilihan yang sempurna. Aku ngerti warga di Toba already sangat kesal dengan keadaan, tapi kalau kita tutup TPL aja, bagaimana tenaga kerja di sana? Mereka apa nanti, jadi gila? Aku rasa ada solusi lain, seperti penutupan sementara ya, agar tidak terjadi konflik, tapi kemudian diulang lagi setelah ada kajian dan solusi yang tepat.
 
Gue pikir bobby nasution ini nggak sabar-sabar aja ya, mau langsung nge-blokir TPL tanpa nge-coba tahu apa-apa lagi 😒. Apalagi kalo gue coba lihat dulu konflik yang ada di kawasan itu, gue coba tahu apa yang perlu dibantu dan bagaimana solusinya 🤔. Nggak bisa cuma nggak cuma, harus ada pandangan bagaimana dengan tenaga kerja, harus ada jaminan untuk mereka juga 💼.

Gue lihat kalau ribuan warga dari kabupaten Toba sudah berunjuk rasa menuntut perusahaan TPL ditutup. Gue pikir itu sudah cukup bukti bahwa masyarakat ingin berubah 🔄. Tapi, apa yang harus dilakukan selanjutnya? Harus ada rencana yang jelas, tidak bisa cuma terus nge-blokir aja 😬.

Gue rasa Bobby Nasution harus lebih bijak, harus nge-coba tahu apa-apa lagi sebelum membuat keputusan seperti itu 🤓. Nggak bisa cuma nggak cuma, harus ada strategi yang matang untuk mengatasi masalah ini 💡.
 
Wah, TPL kan udah bikin masalah jangka panjang, sih. Kalau udah begitu, giliran penutupannya, aja 😂. Bobby benar-benar nggak ingin terlibat dengan konflik yang bisa bikin Toba jadi perangkap kawan. Saya rasa juga tidak ingin lihat warga Toba harus meninggalkan rumah-rumah mereka karena TPL kayaknya udah "dibuka" 🤦‍♂️.

tapi, sih Bobby nggak bisa langsung mengeluarkan surat rekomendasi penutupan ya? Kalau begitu, mesti ada alasan yang kuat sih, bukan? 😊. Dan, warga Toba udah begitu marah, kayaknya harus ada solusi yang lebih cepat dari itu aja 🤔.

Saya rasa kalau TPL ingin tetap beroperasi, harusnya ada sistem pengelolaan yang lebih baik sih, bukan? Seperti, apa aja konsekuensi jika mereka tidak bisa mengelola sumber daya yang ada dengan benar, kayak? 🤷‍♂️.

Tapi, warga Toba udah begitu kesal, kayaknya harus ada pilihan yang lebih baik sih 🙏.
 
Akhirnya, Bobby Nasution jujur mau kembali berbohong lagi 🙄. Kalau sebelumnya dia bilang ingin menutup TPL karena alasan lingkungan, tapi kali ini dia bilang tidak bisa melakukannya karena perlu dipertimbangkan dampak jangka panjang dan solusi untuk tenaga kerja. Siapa yang percaya dia? 🤣 Sama-sama aja, aku tetap percaya bahwa TPL harus ditutup dari sekarang ke depannya 🚫.
 
Pengurus TPL malah bisa buat kerumunan kaget kayaknya. Beri kesempatan mereka luangkan penjelasan, mungkin ada yang salah dengan apa yang dibicarakan. Mereka nggak perlu marah terhadap Bobby, tapi justru harus ngobrol dengan cerukhatin.
 
kembali
Top