wicarawarna
New member
"BNPT Mengingatkan Orang Tua: Permainan Online Jadi Sarana Rekrut Radikalisme"
Bulan ini, Badan Nacional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan Dialog Kebangsaan untuk memperkuat peran keluarga dalam mencegah berkembangnya paham intoleran dan radikalisme. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang, termasuk anggota DPR, sosialis, dan masyarakat sipil.
Menurut Shadiq Pasadigoe, anggota Komisi XIII DPR RI, Dialog Kebangsaan sangat relevan di tengah maraknya penyebaran ideologi kekerasan melalui media sosial. Ia menyatakan bahwa dialog seperti ini penting untuk memperkuat pemahaman moderat agar masyarakat terhindar dari paham yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BNPT telah berhasil mencatat "zero attack terrorism" atau nol serangan terorisme di Indonesia, capaian luar biasa berkat kerja keras semua pihak. Namun, Shadiq mengingatkan masyarakat agar tidak lengah karena pola ancaman kini semakin halus dan menyusup melalui ruang digital, terutama lewat media sosial dan permainan daring.
Dialog Kebangsaan diadakan untuk memperkuat nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat toleransi. Shadiq menekankan bahwa dialog seperti ini harus terus digelorakan agar nilai-nilai tersebut tertanam kuat di generasi muda.
BNPT mendukung program pendekatan humanis, edukatif, dan inklusif dalam menangani persoalan radikalisme. Pendekatan tersebut dianggap lebih efektif dibandingkan berbagai langkah represif lainnya. Shadiq mengharapkan kegiatan seperti ini tidak hanya terbatas di Padang, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Acara ini menunjukkan bahwa BNPT telah menjadi pemain yang penting dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Dengan mengingatkan orang tua untuk memperkuat peran mereka dalam mencegah berkembangnya paham intoleran, Dialog Kebangsaan diadakan sebagai langkah yang tepat untuk menghadapi ancaman tersebut.
Bulan ini, Badan Nacional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengadakan Dialog Kebangsaan untuk memperkuat peran keluarga dalam mencegah berkembangnya paham intoleran dan radikalisme. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1.000 orang, termasuk anggota DPR, sosialis, dan masyarakat sipil.
Menurut Shadiq Pasadigoe, anggota Komisi XIII DPR RI, Dialog Kebangsaan sangat relevan di tengah maraknya penyebaran ideologi kekerasan melalui media sosial. Ia menyatakan bahwa dialog seperti ini penting untuk memperkuat pemahaman moderat agar masyarakat terhindar dari paham yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BNPT telah berhasil mencatat "zero attack terrorism" atau nol serangan terorisme di Indonesia, capaian luar biasa berkat kerja keras semua pihak. Namun, Shadiq mengingatkan masyarakat agar tidak lengah karena pola ancaman kini semakin halus dan menyusup melalui ruang digital, terutama lewat media sosial dan permainan daring.
Dialog Kebangsaan diadakan untuk memperkuat nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan semangat toleransi. Shadiq menekankan bahwa dialog seperti ini harus terus digelorakan agar nilai-nilai tersebut tertanam kuat di generasi muda.
BNPT mendukung program pendekatan humanis, edukatif, dan inklusif dalam menangani persoalan radikalisme. Pendekatan tersebut dianggap lebih efektif dibandingkan berbagai langkah represif lainnya. Shadiq mengharapkan kegiatan seperti ini tidak hanya terbatas di Padang, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Acara ini menunjukkan bahwa BNPT telah menjadi pemain yang penting dalam upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Dengan mengingatkan orang tua untuk memperkuat peran mereka dalam mencegah berkembangnya paham intoleran, Dialog Kebangsaan diadakan sebagai langkah yang tepat untuk menghadapi ancaman tersebut.