pixeltembok
New member
Bencana yang Mengguncang Sidoarjo: Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Menjadi Bencana Terbesar Tahun Ini
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, merupakan bencana dengan korban terbesar sepanjang tahun 2025. Menurut Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, jumlah korban dalam peristiwa ini jauh lebih besar dibandingkan bencana alam yang terjadi di daerah lain pada tahun ini.
"Korban kali ini adalah salah satu korban terbesar sepanjang tahun 2025 menurut BNPB," kata Budi dalam konferensi pers di Posko Kedaruratan, Sidoarjo, Senin (6/10).
Budi juga menyatakan bahwa perhatian besar diberikan langsung oleh Kepala BNPB Letjen Suharyanto atas arahan Presiden Prabowo Subianto. "Jadi Bapak Kepala BNPB sangat memberikan atensi atas perintah dari Bapak Presiden Prabowo Subianto," tambahnya.
BNPB menargetkan pencarian korban tersisa rampung pada hari ini. Basarnas telah mengatur jadwal pencarian untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan. "Pada kesempatan ini pula kami menargetkan dari BNPB hari ini kita akan selesai selesaikan pencarian korban," jelas Budi.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut. Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore.
Berdasarkan data Basarnas, per Senin (6/10) pukul 03.35 WIB, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 158 orang. Terdiri 104 dalam kondisi selamat, 54 meninggal dunia, lima di antaranya masih berupa potongan tubuh.
Dalam konferensi pers tersebut, Budi juga menegaskan bahwa proses evakuasi dilakukan secara transparan, bahkan dipantau langsung melalui siaran live 24 jam penuh. Bagi Budi ini kali pertama hal itu terjadi sepanjang ia bertugas di BNPB.
"Selama saya bekerja di BNPB baru kali ini ada namanya evakuasi itu diberikan live selama 24 jam," ujarnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bencana yang mengguncang Sidoarjo merupakan salah satu bencana terbesar sepanjang tahun 2025 menurut BNPB.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, merupakan bencana dengan korban terbesar sepanjang tahun 2025. Menurut Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, jumlah korban dalam peristiwa ini jauh lebih besar dibandingkan bencana alam yang terjadi di daerah lain pada tahun ini.
"Korban kali ini adalah salah satu korban terbesar sepanjang tahun 2025 menurut BNPB," kata Budi dalam konferensi pers di Posko Kedaruratan, Sidoarjo, Senin (6/10).
Budi juga menyatakan bahwa perhatian besar diberikan langsung oleh Kepala BNPB Letjen Suharyanto atas arahan Presiden Prabowo Subianto. "Jadi Bapak Kepala BNPB sangat memberikan atensi atas perintah dari Bapak Presiden Prabowo Subianto," tambahnya.
BNPB menargetkan pencarian korban tersisa rampung pada hari ini. Basarnas telah mengatur jadwal pencarian untuk memastikan seluruh korban dapat ditemukan. "Pada kesempatan ini pula kami menargetkan dari BNPB hari ini kita akan selesai selesaikan pencarian korban," jelas Budi.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut. Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore.
Berdasarkan data Basarnas, per Senin (6/10) pukul 03.35 WIB, total korban yang berhasil ditemukan berjumlah 158 orang. Terdiri 104 dalam kondisi selamat, 54 meninggal dunia, lima di antaranya masih berupa potongan tubuh.
Dalam konferensi pers tersebut, Budi juga menegaskan bahwa proses evakuasi dilakukan secara transparan, bahkan dipantau langsung melalui siaran live 24 jam penuh. Bagi Budi ini kali pertama hal itu terjadi sepanjang ia bertugas di BNPB.
"Selama saya bekerja di BNPB baru kali ini ada namanya evakuasi itu diberikan live selama 24 jam," ujarnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bencana yang mengguncang Sidoarjo merupakan salah satu bencana terbesar sepanjang tahun 2025 menurut BNPB.