Polisi Jakarta membagikan detail mengejutkan dari kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang terjadi saat shalat Jumat. Bom-bom rakitan dibuat dengan bahan sederhana dan kemudian ditemukan oleh polisi.
Menurut Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, tujuh bom rakitan dibuat oleh pelaku berinisial F, yang juga merupakan siswa aktif di sekolah tersebut. Dari enam bom ini, empat meledak tiga masih aktif.
Bom-bom tersebut dibuat dengan bahan sederhana dan kemudian ditemukan oleh polisi. Dua di antaranya meledak, dengan wadah berupa kaleng Coca-Cola. Sementara dua lainnya gagal meledak.
Dalam keseluruhan, ledakan dari jenis low explosive itu menimbulkan tekanan suara yang cukup kuat hingga membuat banyak korban mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, sejumlah korban juga mengalami luka akibat paku yang menjadi proyektil dari bom tersebut.
Pada saat ledakan, puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat tekanan ledakan yang cukup kuat.
Polisi juga menemukan empat bom tambahan di lingkungan sekolah yang sama, tepatnya di area bank sampah. Dua di antaranya meledak, sementara dua lainnya gagal meledak.
Pada saat kasus ini masih berlangsung, polisi berhasil mengamankan lokasi ledakan dan memastikan bahwa korban tidak lagi dalam bahaya.
Menurut Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, tujuh bom rakitan dibuat oleh pelaku berinisial F, yang juga merupakan siswa aktif di sekolah tersebut. Dari enam bom ini, empat meledak tiga masih aktif.
Bom-bom tersebut dibuat dengan bahan sederhana dan kemudian ditemukan oleh polisi. Dua di antaranya meledak, dengan wadah berupa kaleng Coca-Cola. Sementara dua lainnya gagal meledak.
Dalam keseluruhan, ledakan dari jenis low explosive itu menimbulkan tekanan suara yang cukup kuat hingga membuat banyak korban mengalami gangguan pendengaran. Selain itu, sejumlah korban juga mengalami luka akibat paku yang menjadi proyektil dari bom tersebut.
Pada saat ledakan, puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat tekanan ledakan yang cukup kuat.
Polisi juga menemukan empat bom tambahan di lingkungan sekolah yang sama, tepatnya di area bank sampah. Dua di antaranya meledak, sementara dua lainnya gagal meledak.
Pada saat kasus ini masih berlangsung, polisi berhasil mengamankan lokasi ledakan dan memastikan bahwa korban tidak lagi dalam bahaya.