BI Tahan Suku Bunga Acuan 4,75% pada November 2025

Pemerintah BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 4,75 persen. Suku bunga ini tetap di level 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility tetap di 5,50 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyatakan bahwa keputusan ini konsisten dengan fokus kebijakan jangka pendek pada stabilisasi nilai tukar Rupiah dan menarik aliran masuk investasi portofolio asing dari dampak meningkatnya ketidakepastian global. Namun, suku bunga perbankan masih tetap lambat.

Keputusan ini ditekankan karena BI terus memperkuat kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil menjaga stabilitas. Kebijakan ini juga meliputi penurunan posisi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dari Rp916,97 triliun menjadi Rp699,3 triliun dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Pertumbuhan kredit perbankan pada Oktober 2025 melambat menjadi 7,36 persen secara tahunan. Hal ini disebabkan permintaan kredit yang belum kuat karena pelaku usaha masih menahan ekspansi dan meningkatnya optimalisasi pembiayaan internal korporasi.

Dari sisi penawaran, kapasitas pembiayaan bank sebenarnya memadai. Rasio alat likuid terhadap DPK meningkat menjadi 29,47 persen.
 
Pikir aku kayak gila, suku bunga masih 4,75%. Aku bayangin betapa lambatnya ini, kalau mau cepat naik, biar investasi kita nggak bisa tertunda lagi. Tapi, mungkin keputusan BI jujur, ingin stabilisasi nilai rupiah terlebih dahulu. Aku harap tidak, karena suku bunga yang lama ini memang bikin banyak orang kesulitan.
 
Wahh, sepertinya suku bunga perbankan masih agak lambat banget, gak bisa lagi menstimulasi pertumbuhan ekonomi ya? Saya pikir BI Rate seharusnya lebih tinggi, jadi investasi asing bisa datang lebih banyak dan membantu ekonomi kita berkembang. Sekarangkah suku bunga masih di level 3,75 persen, gak bisa lagi meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global nih.
 
BI masih terlalu lambat dalam menetapkan suku bunga 🙄. Kita sudah lama menunggu, tapi tidak ada perubahan. Mereka harus lebih cepat dan lebih tepat dalam mengatur suku bunga untuk tidak membuat ekonomi kita jatuh. Suku bunga yang terlalu rendah pasti membuat Bank Indonesia tidak menerima investasi yang cukup sehingga tidak bisa meningkatkan ekspansi pembangunan di seluruh negeri 📈.

Saya juga tidak setuju dengan kebijakan penurunan posisi SRBI dari Rp916,97 triliun menjadi Rp699,3 triliun. Kita sudah lama tahu bahwa investasi itu sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi kita. Biaya yang lebih tinggi untuk investasi tentu membuat orang tidak mau berinvestasi lagi 🤦‍♂️.

Namun, saya mengakui bahwa kebijakan ini dilakukan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk investasi portofolio asing. Kita harus lebih cermat dalam menganalisis dampaknya terhadap ekonomi kita 👀.
 
Gak capek banget dengar suku bunga tetap stabil aja. 4,75% lumayan tinggi banget, kalau gini suku bunga perbankan lagi lambat kok? Tapi sepertinya masih oke banget nih, karena BI sih fokus pada stabilitas dan tidak mau meleset nilai tukar Rupiah. Sama-sama, tapi aku nggak bisa capek dengar pertumbuhan kredit yang lumayan lambat lagi. 7,36% tahunan? Lumayan banget, tapi gak terlalu bangga aja karena masih bawa korban dari sebelumnya.
 
Sangat masuk akal kan? Maka dari itu BI harus tetep meneruskan kebijakan yang sudah jelas ini 😊. Kebijakan ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan tidak membuat nilai rupiah terlalu turun. Tapi, sayangnya suku bunga masih terlambat dan belum bisa menarik investor asing 🤔. Mungkin BI harus mencoba lagi strategi yang lebih baik nanti 💡.
 
Sekarang lagi mau menaiki suku bunga kan? Biar gak banget kayak perubahan suhu cuaca sih. Saya rasa perlu ada solusi alternatif yang lebih cepat dan jelas agar investor asing nggak terlalu kaget. Suku bunga 4,75 persen nggak terlalu besar kan? Biar pun lambat, biar pun stabil, pentingnya investor asing sih...
 
Gak bisa percaya sih, BI masih mengutamakan stabilisasi nilai rupiah dan penarikan investasi asing daripada mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ini seperti berlari ke belakang, gak ada artinya kan? Suku bunga 4,75 persen itu masih terlalu rendah, tapi BI tetap saja memilih untuk tidak meningkatkan suku bunga perbankan. Maksudnya apa, sih? Mereka ingin menjaga stabilitas atau hanya ingin berjalan dengan gampang-gampang saja? 🤔
 
Gak percaya bih, suku bunga masih nggak naik, kayaknya jadi masalahnya juga sih kredit perbankan yang lambat banget. Tapi kan gubir BI bilang ingin stabilisasi nilai rupiah dan menarik investasi asing, tapi ternyata suka aja ngedeleskan kebijakan moneter.

Saya paham biar tetap stabil ekonomi, tapi perlu diawas-inasai juga nggak. Kapasitas pembiayaan bank sih memadai, tapi perlu ditingkatkan lagi agar bisa menumbuhkan pertumbuhan kredit perbankan yang lebih cepat. Suku bunga tetap jangan terlalu tinggi banget, tapi jadi masalahnya juga sih birokrasi dan proses kebijakan moneter yang lambat banget! 🤯
 
kembali
Top