Bank Indonesia (BI) menutup rapat Dewan Gubernur Oktober lalu dengan tampilan yang beragam. Suku bunga BI tetap tetap setinggi 4,75 persen dan kebijakan moneter longgar memberikan dampak khas pada jumlah uang beredar di masyarakat.
Penempatan dana pemerintah Rp200 triliun di sektor perbankan menyebabkan peningkatan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) hingga mencapai 7,59 persen yoy pada Agustus lalu. Ekspansi keuangan pemerintah dan peningkatan Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut.
Selain itu, kenaikan uang kartal juga dikenalkan sebagai komponen yang diprakirakan meningkatkan jumlah uang beredar dalam arti luas. Berdasarkan laporan BI, pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) naik sejalan dengan peningkatan Aktiva Luar Negeri Bersih (NFA).
Penempatan dana pemerintah Rp200 triliun di sektor perbankan menyebabkan peningkatan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) hingga mencapai 7,59 persen yoy pada Agustus lalu. Ekspansi keuangan pemerintah dan peningkatan Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan tersebut.
Selain itu, kenaikan uang kartal juga dikenalkan sebagai komponen yang diprakirakan meningkatkan jumlah uang beredar dalam arti luas. Berdasarkan laporan BI, pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) naik sejalan dengan peningkatan Aktiva Luar Negeri Bersih (NFA).