Satu program makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menyerap ratusan ribu tenaga kerja selama 10 bulan terakhir. Menurut Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, minimal satu dapur memiliki 50 orang pekerja, yang berarti setiap tahunnya diperlukan sekitar 600 ribu tenaga kerja secara langsung.
BGN masih menetapkan harga Rp10 ribu untuk satu porsi makanan, kecuali di daerah-daerah yang sulit dijangkau atau Indonesia Timur. Wilayah-wilayah tersebut seperti Papua dan Maluku memiliki ketentuan yang berbeda dari pemerintah daerah, sehingga harga makanan juga akan menyesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Namun, jika dilihat dari perspektif ekonomi, harga Rp10 ribu untuk satu porsi masih cukup murah. Wakil Kepala BGN menjelaskan bahwa di wilayah-wilayah tertentu, seperti Papua dan Maluku, harganya akan lebih tinggi karena biaya bahan makanan yang mahal.
Di daerah-daerah tersebut, pemda memiliki peran penting dalam menentukan harga per porsi makanan. BGN terus melibatkan mereka untuk menentukan setiap rupiah yang ideal. Wakil Kepala BGN juga menjelaskan bahwa anggaran Rp71 triliun untuk target 82,9 juta penerima manfaat MBG diprediksi bisa tercapai pada Maret 2026.
Sementara itu, BGN saat ini sedang memperketat proses verifikasi untuk menghindari tata kelola dapur yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pihaknya memilih hanya beberapa dapur yang memenuhi syarat sebagai mitra program MBG.
BGN masih menetapkan harga Rp10 ribu untuk satu porsi makanan, kecuali di daerah-daerah yang sulit dijangkau atau Indonesia Timur. Wilayah-wilayah tersebut seperti Papua dan Maluku memiliki ketentuan yang berbeda dari pemerintah daerah, sehingga harga makanan juga akan menyesuaikan dengan kebutuhan lokal.
Namun, jika dilihat dari perspektif ekonomi, harga Rp10 ribu untuk satu porsi masih cukup murah. Wakil Kepala BGN menjelaskan bahwa di wilayah-wilayah tertentu, seperti Papua dan Maluku, harganya akan lebih tinggi karena biaya bahan makanan yang mahal.
Di daerah-daerah tersebut, pemda memiliki peran penting dalam menentukan harga per porsi makanan. BGN terus melibatkan mereka untuk menentukan setiap rupiah yang ideal. Wakil Kepala BGN juga menjelaskan bahwa anggaran Rp71 triliun untuk target 82,9 juta penerima manfaat MBG diprediksi bisa tercapai pada Maret 2026.
Sementara itu, BGN saat ini sedang memperketat proses verifikasi untuk menghindari tata kelola dapur yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pihaknya memilih hanya beberapa dapur yang memenuhi syarat sebagai mitra program MBG.