Aktivitas Gunung Semeru terus berlangsung secara intensif, hingga akhirnya mengeluarkan asap setinggi 1.000 meter dari puncak, menurut laporan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Menurut keterangan resmi Badan Geologi, aktivitas visual gunung api tersebut tampak jelas hingga sempat tertutup kabut level 0-II.
Hembusan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kebaktian masyarakat semakin penting saat ini, karena aktivitas gunung api masih aktif dan memiliki potensi bahaya. Badan Geologi meminta masyarakat untuk menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai berhulu puncak Semeru. Gunung Semeru diketahui Meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB. Status level IV atau "awas" telah diberlakukan untuk gunung tersebut.
Kondisi cuaca di sekitar Gunung Semeru, seperti cuaca cerah hingga hujan, serta suhu udara berkisar 21-24 derajat Celcius. Dengan memantau aktivitas gunung api dan cuaca yang berubah, masyarakat semakin penting untuk mengambil tindakan keamanan.
Hembusan asap kawah utama teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kebaktian masyarakat semakin penting saat ini, karena aktivitas gunung api masih aktif dan memiliki potensi bahaya. Badan Geologi meminta masyarakat untuk menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran, aliran lava, dan lahar di sepanjang sungai berhulu puncak Semeru. Gunung Semeru diketahui Meletus pada Rabu (19/11) pukul 16.00 WIB. Status level IV atau "awas" telah diberlakukan untuk gunung tersebut.
Kondisi cuaca di sekitar Gunung Semeru, seperti cuaca cerah hingga hujan, serta suhu udara berkisar 21-24 derajat Celcius. Dengan memantau aktivitas gunung api dan cuaca yang berubah, masyarakat semakin penting untuk mengambil tindakan keamanan.