Beda Sikap dengan Roy Suryo Soal Usul Mediasi Kasus Ijazah Jokowi, Tim Hukumnya Malah Bilang...

Tim hukum pakar telematika Roy Suryo mengedarkan sikap keras menolak wacana mediasi untuk penyelesaian kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi. Mereka berpendapat, usulan itu tidak hanya keliru tetapi juga dianggap menyesatkan substansi perkara.

"Kasus ini bukan bisa 'didamaikan' begitu saja," kata Ahmad Khozinudin, kuasa hukum Roy Suryo. "Tidak ada perdamaian dengan kepalsuan, tidak ada perdamaian dengan kebohongan, tidak ada kepalsuan dengan ketidakjujuran." Ia juga menolak gagasan tokoh-tokoh lain seperti Faizal Assegaf dan Prof Jimly Asshiddiqie yang ingin melibatkan mediasi dalam kasus ini.

Khozinudin menyindir mereka yang sudah membuka ruang mediasi, termasuk Faizal Assegaf dan Prof Jimly Asshiddiqie. Ia mengingatkan bahwa dalam perkara perdata terkait Jokowi, pihak yang bersangkutan tidak pernah hadir dalam proses mediasi.

"Kemarin waktu saat kasus perdata saudara Joko Widodo berulang kali dimediasi justru tidak pernah hadir. Hari ini di kasus pidana yang saudara Joko Widodo sendiri melaporkan, maka saudara Joko Widodo harus masuk ke pengadilan," kata dia.

Khozinudin juga menolak agar Komisi Reformasi Polri 'kepo' dalam urusan ijazah. Ia mengatakan bahwa fokus mereka harus pada institusi Polri yang sudah ada, bukan sibuk ngurusin ijazah Jokowi.

"Dan kepada tim reformasi Polri, semestinya fokus ngurusin institusi Polri, baik mengawasi tentang kinerja, kebijakan, anggaran, SDM, institusional, bukan sibuk ngurusin ijazah Jokowi," katanya.
 
gak bisa percaya apa yang terjadi di kalangan kita lagi... sih, kayaknya Roy Suryo benar-benar tidak mau mediasi ini, dan Ahmad Khozinudin juga benar-benar keren banget dengan argumen-argumennya... tapi sayangnya, kasus ini jadi lebih serius, bukan? kalau sudah begitu keras, toh bagaimana caranya kita bisa menyelesaikannya dengan damai? 🤔💡
 
Gue bayangkan kalau kita di platform ini yang punya teka-teki dan jawabannya udah diberi jawaban sebelumnya, tapi masih mau membicarakan soal itu nih 😒. Seperti udah ada jawaban, tapi masih mau membahas soal yang sama lagi. Gue rasa soal ini udah habis dibicarakan, mau dikejar sampai ke akhirnya. Mau nggak sih? 🤔
 
Gue pikir kalau ada orang yang mau mediasi itu adalah cara pihak berwenang untuk menutup matra kasusnya dengan cepat. Kalau gue harus memilih, saya lebih setuju dengan Roy Suryo, dia benar-benar tidak memiliki bukti yang cukup untuk menuduh siapapun dalam kasus ijazah palsu. Saya rasa pihak berwenang harus fokus pada menginvestigasi dan mengumpulkan bukti yang cukup sebelum melakukan tindakan hukum. Mediasi itu lebih cocok di kasus yang tidak ada ujaran atau bukti yang cukup, kalau gue harus memilih saya akan memilih untuk tidak mediasi.
 
Siapa bilang kasus ini bisa dipecahkan dengan mediasi? Kalo gini, kita jadi lupa siapa yang palsu, siapa yang salah, apa kebenaran benar dan siapa yang bodoh 🤷‍♂️. Saya pikir Roy Suryo dan Ahmad Khozinudin punya taktik yang cerdas nggak? Mereka tidak mau kalah dengan Jokowi di pengadilan, tapi malah menolak mediasi jadi siapa yang kalah bukannya mereka? Saya setuju sama Ahmad Khozinudin, kalau ada kebohongan dan kepalsuan, toh tidak ada perdamaian! Kita harus nyanyi di pengadilan bukan di ruang mediasi 🎤.
 
Lohh, ini kasus Jokowi yang bikin kita bingung sih 🤯, tapi yang jelas kalau dia bilang tidak ada perdamaian dengan kepalsuan, itu benar-benar benar! 😂 Kalo ada kepalsuan, itu bukan bisa 'didamaikan' begitu saja, kayaknya harus tahu siapa yang salah dan buat konsekuensi. Kita jangan biarkan orang tertentu menjadi 'tikus' di belakang latar, kamu tahu kebanyakan yang ngerasa gugup atau takut akan konsekuensi itu! 😂

Dan aku rasa sih tim reformasi Polri yang terlalu nginom kopi, kayaknya fokus mereka buat memperbaiki sistem Polri, jangan sibuk ngurusin-urusis ajang-ajang Jokowi 🤦‍♂️. Kita perlu fokus pada keadilan dan transparansi, bukan biarkan orang tertentu menjadi 'tokoh' yang mengganggu prosesnya! 👊
 
Gue rasanya kayaknya kasus ijazah palsu yang bikin kontroversi ini pasti gak bisa dipecahkan dengan cara mediasi. Saya juga curiga kenapa ada orang yang ingin 'kepoin' komisi reformasi Polri sambil sibuk ngurusin masalah Jokowi. Gue rasa fokusnya harus pada keamanan dan pemerintahan, bukan cerita fiksi seperti ini. Kalau gak ada bukti nyata, siapa yang bilang bahwa ijazah Jokowi palsu? Saya butuh lihat sumber yang jelas sebelum bisa memutuskan apa kabar. 🤔
 
Aku pikir kasus ini nggak boleh dipecahkan dengan mudah, tapi aku juga pengen lihat apa yang sebenarnya terjadi di balik kasus ini... 🤔 Aku rasa baik Roy Suryo maupun pihak yang lain harus ada logika dan bukan emosi dalam mengatasi kasus ini. Mediasi mungkin tidak jadi solusi, tapi aku juga rasa ada cara lain yang bisa diambil...
 
Kasus ijazah palsu yang bikin kita penasaran sih, tapi apa yang bikin saya kecewa sama Roy Suryo dan tim hukumnya adalah ketika mereka mengatakan tidak perlu dilakukan mediasi. Mediasi itu kayak giliran untuk membuka jalan bagi kedua belah pihak untuk mencari solusi, bukan kayak yang salah satu pihaknya harus kalah.

Saya pikir kalau ada kesempatan untuk menyelesaikan kasus ini dengan aman dan adil, maka diaharuskan. Tapi Roy Suryo dan tim hukumnya jadi kayak 'ku tak mau', kayak 'aku terlalu penting' sih. Mereka kayak gila aja, tapi kalau mereka benar-benar sombong, itu bikin kita penasaran, kenapa mereka jadi begitu?
 
Kalau benar-benar kasus ini tidak bisa dibicarakan di mediasi, mungkin karena orang Jokowi memang malas-nyalahan menghadapi masalahnya. Tapi siapa tau, kalau kita semua nantinya jadi korban tuduhan palsu dari seseorang, kapan aja kita akan mau ngebawa benda itu?

Aku pikir juga tidak bisa diharapkan orang Jokowi untuk menyerah, karena ia sudah terlalu familiar dengan cara-cara memanipulasi. Dan siapa yang bilang dia tidak bisa berubah? Kadang aku pikir, siapa bilang kita bisa mengakui kesalahannya jika kita sendiri adalah yang salah?

Tapi apa yang diinginkan dari kasus ini? Sepertinya hanya ada tiga orang yang ingin mengeksploitasi kasus ini: orang Jokowi, si pakar telematika Roy Suryo, dan Komisi Reformasi Polri. Apa yang diharapkan dari pengadilan ini? Dengan benar-benar tidak bisa didamaikan, apa yang diharapkan dari pengadilan adalah siapa yang bersalah dan bagaimana kasusnya dipecahkan.
 
Kalau gini kayaknya jadi contoh bagaimana sistem hukum Indonesia serasa sama aja dengan siapa saja yang punya koneksi, ya? Maksudnya, kalau kamu punya orang penting di balik, sistem hukum pasti akan 'lupa' untuk menghakimi. Ngomong-ngomong, apa yang salah lagi dengan komisi reformasi Polri ini? Mereka sibuk ngurusin siapa aja, tapi tidak ada satu pun yang bisa memperbaiki masalah di dalamnya.
 
Kasus ini kayaknya jadi semacam permainan politik, siapa yang mau diadili tapi siapa yang tidak mau dibela... 😒 Maksudnya siapa yang mau terbuka tentang kesalahan-kesalahan itu tapi siapa yang tidak mau menerima. Saya pikir itu karena Jokowi sudah jadi presiden ya, kalau dia salah siapa lagi yang bakal diadili? 🤔
 
kira-kira apa tujuannya sih mediasi di kasus ini? kan kasusnya sudah begitu gede dan tidak bisa diatasi dengan perasaan baik-baik saja... salah satu yang harus dianggap adalah kebenaran ya... tapi kalau kita lupa soal kebenaran, aku rasa apa yang paling penting adalah ada aturan yang jelas ya... tapi kan di sini ada penyalahgunaan aturan dan itu harus diatasi juga...
 
Aku pikir kalau harus memilih, aku lebih suka diajak mediasi daripada jadi korban 'kotak hitam' di pengadilan. Aku rasa ini kasus yang terlalu sensitif dan tidak perlu dibawa ke sini. Aku ingat kalau ada kasus dugaan ijazah palsu di masa lalu, dia yang menanggapinya di akhirnya justru dihukum lebih keras dari yang telah dimakzulkan oleh masyarakat umum.
 
kembali
Top