Banjir di Sumatera Utara-Barat Bisa Terjadi Di Mana Saja, Ada 25 Wilayah yang Dampaknya.
Keadaan cuaca ekstrem terus berlanjut memperburuk kondisi wilayah pesisir Sumatera Utara dan Barat. Sejak beberapa hari terakhir, laju hujan makin menghantam daerah ini sehingga menyebabkan banjir melanda sejumlah kabupaten/kota di wilayah tersebut.
Selain itu, tak hanya banjir saja yang menjadi masalahnya, tetapi beberapa daerah juga mengalami longsor. Wilayah-wilayah tersebut termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, Mandailing Natal, Deli Serdang, Pakpak Bharat, dan sebagainya.
Menurut data BPBD Sumut, ada 12 kabupaten/kota yang terkena dampak banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pohon tumbang. Di antaranya adalah Kota Medan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Sibolga, Mandailing Natal, Deli Serdang, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, dan Padang Sidempuan.
Sementara itu di Sumbar, ada 13 kabupaten/kota yang terkena dampak banjir dan tanah longsor. Beberapa wilayah tersebut termasuk Kota Padang, Solok, Agam, Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Pasamman, Limapuluh Kota.
Pemprov Sumbar telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam akibat cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Kepemimpinan ini sudah berlaku sejak 25 November hingga 8 Desember 2025.
Untuk memudahkan koordinasi, Pemprov juga menetapkan Kantor BPBD Sumbar sebagai Posko Tanggap Darurat sekaligus Command Center Provinsi. Seluruh informasi dan pelaporan kejadian bencana akan dihimpun dan disinkronkan dari sana agar penanganan berjalan lebih cepat, terarah, dan satu komando.
Sementara itu Polda Sumut menyiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, obat-obatan hingga perlengkapan evakuasi.
Masyarakat di wilayah yang rawan longsor dan bantaran sungai dipingkas untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Keadaan cuaca ekstrem terus berlanjut memperburuk kondisi wilayah pesisir Sumatera Utara dan Barat. Sejak beberapa hari terakhir, laju hujan makin menghantam daerah ini sehingga menyebabkan banjir melanda sejumlah kabupaten/kota di wilayah tersebut.
Selain itu, tak hanya banjir saja yang menjadi masalahnya, tetapi beberapa daerah juga mengalami longsor. Wilayah-wilayah tersebut termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, Mandailing Natal, Deli Serdang, Pakpak Bharat, dan sebagainya.
Menurut data BPBD Sumut, ada 12 kabupaten/kota yang terkena dampak banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pohon tumbang. Di antaranya adalah Kota Medan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Sibolga, Mandailing Natal, Deli Serdang, Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, dan Padang Sidempuan.
Sementara itu di Sumbar, ada 13 kabupaten/kota yang terkena dampak banjir dan tanah longsor. Beberapa wilayah tersebut termasuk Kota Padang, Solok, Agam, Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Pasamman, Limapuluh Kota.
Pemprov Sumbar telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Alam akibat cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat. Kepemimpinan ini sudah berlaku sejak 25 November hingga 8 Desember 2025.
Untuk memudahkan koordinasi, Pemprov juga menetapkan Kantor BPBD Sumbar sebagai Posko Tanggap Darurat sekaligus Command Center Provinsi. Seluruh informasi dan pelaporan kejadian bencana akan dihimpun dan disinkronkan dari sana agar penanganan berjalan lebih cepat, terarah, dan satu komando.
Sementara itu Polda Sumut menyiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak. Bantuan berupa makanan siap saji, selimut, obat-obatan hingga perlengkapan evakuasi.
Masyarakat di wilayah yang rawan longsor dan bantaran sungai dipingkas untuk tetap waspada dan berhati-hati.