Kepemerintahan Kota Medan telah mengalami situasi cuaca ekstrem akibat hujan deras yang berlangsung sejak dua hari terakhir, menyebabkan banjir di 19 kecamatan. Wali Kota Medan Rico Waas mengatakan bahwa dari 21 kecamatan, hanya dua kecamatan yang tidak terdampak banjir, yaitu Medan Area dan Medan Perjuangan.
Banjir ini telah menyebabkan ribuan rumah terendam dan arus lalu lintas tidak dapat dilalui. Warga yang dievakuasi sementara ditempatkan di masjid, kantor lurah, maupun kantor kecamatan. Saat ini petugas di lapangan masih melakukan pendataan jumlah korban dan rumah yang terdampak.
Rico Waas menginstruksikan seluruh camat memastikan evakuasi warga terdampak banjir berjalan cepat dan aman, serta menyiapkan dapur umum di setiap lokasi pengungsian. Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Medan juga menyatakan siap bekerja sama menyiapkan makanan bagi para pengungsi.
Pentingnya sinergi antara camat dan BPBD dalam proses evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar warga di pengungsian, terutama bagi anak-anak dan lansia. Rico Waas menegaskan bahwa Pemko akan menetapkan status darurat apabila situasi banjir terus memburuk.
Rumah dinas Gubernur Sumut Bobby Nasution di Jalan Sudirman Kota Medan terendam banjir akibat hujan deras, bahkan mencapai ketinggian selutut orang dewasa. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang memaksakan melintas di kawasan tersebut banyak mogok.
Sumber daya Polda Sumut telah diterjunkan untuk melaksanakan tanggap darurat banjir di beberapa titik wilayah Medan. Sebanyak 58 personel dikerahkan untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat. Ditsamapta Polda Sumut langsung turun begitu menerima laporan banjir di beberapa titik. Evakuasi masih terus dilakukan sampai kondisi benar-benar aman.
Sementara itu, warga yang mengalami kesulitan karena hujan deras tersebut tidak sengaja terkena dampak. Seorang pengendara sepeda motor mengaku tak menyangka kawasan rumah dinas Gubernur Sumut ikut terendam banjir. "Kali ini tinggi kali banjirnya. Enggak biasanya kayak begini. Motor saya pun ikut mogok. Bukan hanya di kawasan rumah dinas gubernur saja yang banjir, sudah semua titik di Medan ini terendam kayak sungai," ungkapnya.
Banjir ini telah menyebabkan ribuan rumah terendam dan arus lalu lintas tidak dapat dilalui. Warga yang dievakuasi sementara ditempatkan di masjid, kantor lurah, maupun kantor kecamatan. Saat ini petugas di lapangan masih melakukan pendataan jumlah korban dan rumah yang terdampak.
Rico Waas menginstruksikan seluruh camat memastikan evakuasi warga terdampak banjir berjalan cepat dan aman, serta menyiapkan dapur umum di setiap lokasi pengungsian. Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Medan juga menyatakan siap bekerja sama menyiapkan makanan bagi para pengungsi.
Pentingnya sinergi antara camat dan BPBD dalam proses evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar warga di pengungsian, terutama bagi anak-anak dan lansia. Rico Waas menegaskan bahwa Pemko akan menetapkan status darurat apabila situasi banjir terus memburuk.
Rumah dinas Gubernur Sumut Bobby Nasution di Jalan Sudirman Kota Medan terendam banjir akibat hujan deras, bahkan mencapai ketinggian selutut orang dewasa. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang memaksakan melintas di kawasan tersebut banyak mogok.
Sumber daya Polda Sumut telah diterjunkan untuk melaksanakan tanggap darurat banjir di beberapa titik wilayah Medan. Sebanyak 58 personel dikerahkan untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat. Ditsamapta Polda Sumut langsung turun begitu menerima laporan banjir di beberapa titik. Evakuasi masih terus dilakukan sampai kondisi benar-benar aman.
Sementara itu, warga yang mengalami kesulitan karena hujan deras tersebut tidak sengaja terkena dampak. Seorang pengendara sepeda motor mengaku tak menyangka kawasan rumah dinas Gubernur Sumut ikut terendam banjir. "Kali ini tinggi kali banjirnya. Enggak biasanya kayak begini. Motor saya pun ikut mogok. Bukan hanya di kawasan rumah dinas gubernur saja yang banjir, sudah semua titik di Medan ini terendam kayak sungai," ungkapnya.