pixeltembok
New member
BAHAYA PONPES SIDOARJO! Gedung Lama Pondok Pesantren Al Khoziny Miring Akibat Terkoneksi Runtuhan Material Beton
Sidoarjo - Sebuah gedung lama di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo mengalami kemiringan parah setelah terkoneksi dengan material beton runtuh dari gedung baru yang ambruk pada Senin (29/9) lalu. Hal ini terungkap dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kolonel Inf Hery Setiono, Minggu malam.
Menurut Hery, bangunan lama yang mengalami kemiringan tersebut rawan roboh jika proses pengangkatan material runtuh dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, perlu ada penanganan khusus dengan metode teknik tertentu untuk mencegah peristiwa runtuh susulan.
"Hanya saja kita tidak bisa asal tarik atau memecahkan bangunan lama tersebut," kata Hery. "Karena itu akan menyebabkan bangunan lama tersebut roboh dan tidak ada kekuatan bagi struktur yang menyambung dengan gedung baru."
Untuk mengantisipasi risiko, tim teknis telah memutuskan untuk memasang penopang terlebih dahulu pada bangunan lama sebelum pemotongan puing reruntuhan gedung ambruk dilakukan.
"Itu akan diberikan semacam penopang dulu sanggahan-sanggahan terhadap bangunan yang lama dan terhadap puing yang akan kita potong," jelas Hery. "Nanti mungkin teknisnya akan kembali lagi menggunakan sistem cutting, kemudian diangkat."
Korban gempa bumi yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny sudah mencapai 150 orang, dengan 104 orang dalam kondisi selamat dan 53 meninggal dunia. Sementara itu, jumlah korban yang belum ditemukan masih sebanyak 10 orang.
Sidoarjo - Sebuah gedung lama di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo mengalami kemiringan parah setelah terkoneksi dengan material beton runtuh dari gedung baru yang ambruk pada Senin (29/9) lalu. Hal ini terungkap dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kolonel Inf Hery Setiono, Minggu malam.
Menurut Hery, bangunan lama yang mengalami kemiringan tersebut rawan roboh jika proses pengangkatan material runtuh dilakukan secara langsung. Oleh karena itu, perlu ada penanganan khusus dengan metode teknik tertentu untuk mencegah peristiwa runtuh susulan.
"Hanya saja kita tidak bisa asal tarik atau memecahkan bangunan lama tersebut," kata Hery. "Karena itu akan menyebabkan bangunan lama tersebut roboh dan tidak ada kekuatan bagi struktur yang menyambung dengan gedung baru."
Untuk mengantisipasi risiko, tim teknis telah memutuskan untuk memasang penopang terlebih dahulu pada bangunan lama sebelum pemotongan puing reruntuhan gedung ambruk dilakukan.
"Itu akan diberikan semacam penopang dulu sanggahan-sanggahan terhadap bangunan yang lama dan terhadap puing yang akan kita potong," jelas Hery. "Nanti mungkin teknisnya akan kembali lagi menggunakan sistem cutting, kemudian diangkat."
Korban gempa bumi yang menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny sudah mencapai 150 orang, dengan 104 orang dalam kondisi selamat dan 53 meninggal dunia. Sementara itu, jumlah korban yang belum ditemukan masih sebanyak 10 orang.