Bamsoet Soroti Pergeseran Nilai Demokrasi Indonesia

Bamsoet Soroti Pergeseran Nilai Demokrasi Indonesia
=====================================================

Dalam berbagai kesempatan, Bapak Bambang Soesatyo memberikan kritik tajam terhadap kondisi politik di Indonesia yang semakin terjauhi dari nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, demokrasi Indonesia saat ini lebih dipengaruhi oleh transaksi kekuasaan dan oligarki daripada prinsip-prinsip demokrasi yang seharusnya menjunjung musyawarah, kebijaksanaan, dan tanggung jawab moral.

"Kita telah jauh bergeser dari nilai sila Keempat Pancasila, yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan," kata Bamsoet. "Demokrasi yang kita jalankan sekarang sering kehilangan hikmat dan kebijaksanaan karena lebih didorong oleh kepentingan pragmatis."

Bamsoet menekankan bahwa demokrasi Pancasila bukan sekadar pemilihan langsung, melainkan sistem yang mengutamakan musyawarah dan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bangsa. Ia mendorong penerapan politik yang deliberatif, partisipatif, dan berlandaskan kebijakan publik rasional, bukan transaksi ekonomi-politik.

"Biaya politik yang setinggi itu memaksa calon mencari sponsor, dan sponsor inilah yang kemudian meminta imbalan dalam bentuk proyek, proteksi, regulasi, atau jabatan. Maka lahirlah sistem yang dikendalikan oleh segelintir orang yang memiliki kekuatan ekonomi dan berkuasa," kata Bamsoet.

Ia juga menilai mahalnya biaya politik telah mengubah demokrasi menjadi ajang investasi bagi pemilik modal. Akibatnya, rakyat hanya menjadi penonton, sementara arah kebijakan ditentukan oleh mereka yang berkuasa secara finansial.

"Demokrasi Pancasila bukan sistem yang anti modern, melainkan sistem yang menempatkan etika dan moralitas sebagai fondasi," katanya. "Prinsip musyawarah dapat diterapkan dalam demokrasi modern melalui partisipasi publik dalam forum kebijakan dan perumusan keputusan strategis."

Bamsoet juga menekankan perlu reformasi pendanaan politik dan pembenahan partai untuk mengembalikan demokrasi yang bermusyawarah dan bermoral. Ia menyebutkan pentingnya menjaga independensi partai politik, agar pengurus partai tidak merangkap jabatan eksekutif.

"Kepemimpinan adalah kebijaksanaan, bukan kekuasaan. Musyawarah adalah cara mencari kebenaran bersama, bukan alat tawar menawar kepentingan. Karenanya nilai-nilai Pancasila harus menjadi pedoman moral dalam mengarahkan praktik politik, agar kekuasaan tidak lagi menjadi 'alat dagang', melainkan untuk mewujudkan amanah rakyat," pungkas Bamsoet.
 
oh iya, ini kalau ngomong aspek demokrasi di indonesia sekarang, kayaknya perlu dipikir ulang sih. kaya pas lama, kayak Sutiyoso atau Habibie, mereka benar-benar peduli dengan kemajuan bangsa dan tidak hanya ngerjain kepentingan pribadi aja. sekarang kalau jadi presiden lagi, sering banget bercanda dengan investor asing aja, bukan fokus pada masalah rakyat πŸ€‘πŸ€¦β€β™‚οΈ.

atau kayaknya perlu ada reformasi di dalam partai politik kita sendiri, jangan hanya fokus pada pemilu aja, tapi juga harus ngerjain proses kebijaksanaan yang benar-benar transparan dan partisipatif. sih kalau demikian, mungkin Indonesia bisa menjadi contoh demokrasi yang baik di asia tahu kira-kira 🀞🌴.

tapi, kayaknya harus diingat bahwa demokrasi itu jadi komplis, ada banyak sekali pihak yang memiliki kepentingan dan tidak semua orang benar-benar serius dengan musyawarah aja. tapi, saya masih yakin kalau jika kita benar-benar fokus pada nilai-nilai pancasila, seperti kerakyatan dan hikmat kebijaksanaan, maka demokrasi Indonesia bisa menjadi lebih baik πŸ™πŸ’‘
 
Diagram keruntuhan demokrasi di Indonesia πŸ“‰
```
+---------------+
| Transaksi |
| Kekuasaan |
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Oligarki |
| dan Kepentingan|
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Demokrasi |
| yang Luntur|
+---------------+
```
Demokrasi di Indonesia saat ini terlalu banyak dipengaruhi oleh transaksi kekuasaan dan oligarki. Kita perlu kembali kepada nilai-nilai Pancasila, seperti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 🀝

Biaya politik yang mahal membuat calon mencari sponsor, dan sponsor tersebut menjadi orang yang berkuasa secara finansial. Itu tidak adil! 😑

Kita perlu reformasi pendanaan politik dan pembenahan partai untuk mengembalikan demokrasi yang bermusyawarah dan bermoral. 🌈
```
+---------------+
| Reformasi |
| Pendanaan|
+---------------+
|
|
v
+---------------+
| Demokrasi |
| Bermusyawarah|
+---------------+
```
Demokrasi Pancasila bukan sekadar pemilihan langsung, melainkan sistem yang mengutamakan musyawarah dan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bangsa. 🀝
 
rasa sedih banget nih, demokrasi kita seperti main kereta api tanpa pengendalian πŸš‚πŸ˜©. Bamsoet benar-benar memiliki tekanan besar dalam mengatakan hal ini, tapi gampang banget rasanya untuk diikuti oleh banyak orang. siapa yang mau bercanda dengan nilai-nilai Pancasila dan jujur menyebutkan bahwa politik Indonesia seperti main permainan capaian πŸ€ͺπŸ‘Š. tapi apa kita bisa berubah? apakah kita bisa mendengar suara hati dan menjadi pilihan buatan sendiri? πŸ€”πŸ’­
 
Kalau jelas, konsep musyawarah itu apa sih? Bagaimana kalau diimplementasikan di negara ini ? Perlu kita baca kembali teks Pancasila dulu, ya... πŸ€”
 
aku pikir suara Bapak Soesatyo memang benar, demokrasi kita kini jauh dari nilai-nilai asli Pancasila, kayaknya perlu kita refleksikan dan berdiskusi lebih dalam tentang apa yang harus dilakukan untuk mengembalikan demokrasi yang sebenarnya itu πŸ€”. aku rasa kita perlu memperkuat partai-partai politik agar tidak dipengaruhi oleh kepentingan individu, tapi menjadi tempat musyawarah dan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bangsa. πŸ’‘
 
Bapak Bamsoet benar-benar cerdas banget πŸ€“. Kita harus sadar bahwa demokrasi Indonesia saat ini terjauhi dari nilai-nilai Pancasila karena banyak sekali kalangan politisi yang lebih peduli dengan kepentingan pribadi daripada masyarakat umum πŸ€‘. Mereka seperti berusaha memanfaatkan sistem politik untuk kepentingan mereka sendiri, bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat πŸ€•.

Saya setuju bahwa demokrasi Pancasila tidak hanya tentang pemilihan langsung, melainkan juga tentang musyawarah dan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bangsa. Kita perlu memperbaiki sistem politik kita agar lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif πŸ“Š.

Sayangnya, banyak orang yang masih tidak sadar akan pentingnya reformasi pendanaan politik dan pembenahan partai untuk mengembalikan demokrasi yang bermusyawarah dan bermoral 🀝. Kita harus terus berbicara tentang masalah ini dan mencari solusi yang tepat πŸ’¬.
 
Maksudnya kayak gak bisa percaya biaya politik ini bisa begitu tinggi di Indonesia 😱. Sama-sama rakyat dijadikan penonton, sementara arah kebijakan dipegang oleh siapa saja yang berkuasa dan berpengaruh. Itu nggak adil sama sekali! πŸ€¦β€β™‚οΈ

Aku suka pernyataan Bapak Bamsoet tentang pentingnya demokrasi Pancasila, kayaknya harus dipikirkan kembali cara kerjanya kita sebagai masyarakat. Kita harus lebih fokus pada musyawarah dan kebijaksanaan, bukan sekedar mencari kepentingan pribadi 🀝.

Mungkin kalau kita mulai dari sini, kita bisa membuat perubahan yang positif dalam sistem politik Indonesia. Kita harus menjaga kebebasan berbicara, mendengar, dan memberikan pendapat kita πŸ—£οΈπŸ’¬. Jangan biarkan kepentingan ekonomi-politik mengalahkan kepentingan rakyat! πŸ’ͺ
 
PERUBAHAN DEMOKRATI INDONESIA SEKARANG NYA TERLihat SEMUA NGELUARKAN PAKET PROYEK PROYEKTIF πŸ€¦β€β™‚οΈπŸ“ˆ Banyak kalloo ngeluar paket proyek yang memaksa calon menjadi jadi sponsor ya, tapi ini tidak adil πŸ™…β€β™‚οΈ. Maka dari itu, perlu perubahan sistem politik kita agar demokrasi menjadi lebih adil dan transparan πŸ‘€πŸ’‘.
 
Demokrasi Indonesia gini kayak kerjasama antara orang kaya dan orang luar angkota tuh, sih πŸ€‘. Bamsoet benar kalau kita banyak fokus pada kepentingan orang berkuasa daripada musyawarah dan nilai-nilai Pancasila. Kita harus lebih hati-hati dalam memilih calon kepemimpinan dan partai politik agar tidak menjadi alat dagang bagi mereka yang ingin mendominasi 🀝. Saya rasa reformasi pendanaan politik dan pembenahan partai politik itu penting banget untuk kembali menjalankan demokrasi Pancasila yang seharusnya πŸ’ͺ.
 
Gue rasakan kalau system politik Indonesia gak jelas sih πŸ€”. Bunyi Bamsoet tapi kayaknya dia bilang sama aja kira-kira apa yang ada di pikirannya loh πŸ˜…. Tapi, benar kata dia, sistem politik kita sekarang banyak terjauhi dari nilai-nilai Pancasila. Kita harus fokus pada musyawarah dan kebijaksanaan, bukan hanya tanggung jawab moral aja πŸ™.

Gue juga pikir kalau reformasi pendanaan politik itu penting banget πŸ€‘. Jika kita tidak bisa mengatur biaya politik dengan baik, maka demokrasi kita gak bisa berkembang sih 🌱. Dan apa yang dibicarakan oleh Bamsoet tentang partai-partai politik juga benar-benar perlu diperhatikan 🀝.

Tapi, kalau diawali dari sini, masih banyak hal yang harus diselesaikan 😊. Kita harus bisa menemukan jalan tengah yang tepat agar demokrasi kita tidak justru menjadi alat dagang lagi 🚫.
 
Bamsoet benar-benar bikin kita pikir tentang kondisi demokrasi di Indonesia yang sekarng πŸ˜•. Politik yang terlalu didominasi oleh oligarki dan transaksi kekuasaan ini memang membuat rakyat menjadi penonton, bukan aktor yang berpartisipasi dalam proses kebijaksanaan πŸ€”.

Kita harus kembali kepada nilai-nilai Pancasila yang seharusnya menjunjung musyawarah, kebijaksanaan, dan tanggung jawab moral dalam praktik politik. Maka akan ada reformasi pendanaan politik dan pembenahan partai agar demokrasi yang bermusyawarah dan bermoral bisa tercapai 🌟.

Gue pikir juga perlu kita membuat sistem yang lebih partisipatif, jangan cuma keduanya kalau rakyat bisa berpartisipasi dalam proses kebijaksanaan. Kita harus fokus pada pengembangan partai politik yang sehat dan kuat, agar dapat mewakili kepentingan rakyat secara lebih luas πŸ—£οΈ.

Tapi, gue masih ragu tentang bagaimana kita bisa mengubah sistem ini, karena biaya politik yang setinggi itu memang membuat segelintir orang berkuasa secara finansial 😬. Maka kita harus makin hati-hati dalam mengembangkan reformasi pendanaan politik dan pembenahan partai, agar tidak ada kepentingan lain yang masuk di dalamnya 🀝.
 
Aku pikir Bamsoet benar-benar benar, tapi aku juga pikir dia salah. Ya, demokrasi kita memang jauh bergeser dari nilai-nilai Pancasila, tapi aku ragu apakah itu yang membuatnya perlu diganti dengan sesuatu yang baru? Aku tahu yang terbaik adalah musyawarah dan keseimbangan antara hak individu dan kepentingan bangsa, tapi bagaimana caranya kita bisa mencapainya? Aku pikir juga penting untuk menjaga independensi partai politik agar tidak merangkap jabatan eksekutif. Tapi, aku juga pikir itu mungkin terlalu idealis, karena di dunia nyata, politik seringkali tentang kepentingan dan kekuasaan... tapi aku salah, kan? 😐
 
rasanya kayaknya kita harus lebih sadar biaya politik yang terus naik dan bagaimana itu mempengaruhi demokrasi kita πŸ€”πŸ‘₯. kalau tidak, kita akan jadi penonton sambil biaya politik semakin mengalir ke segelintir orang yang punya kekuasaan ekonomi dan berkuasa πŸ’Έ. tapi aku masih yakin bahwa nilai-nilai Pancasila bisa menjadi pedoman moral dalam politik kita, asalkan kita semua sadar akan pentingnya musyawarah dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan πŸ€πŸ»πŸ’‘.
 
Saya pikir Bapak Bamsoet terlalu keras pada sistem politik Indonesia 😐. Mungkin dia lupa bahwa sistem ini terbentuk dari kerangka sila Pancasila yang sudah cukup kuat. Jangan sampai kita mengabaikan kelemahan sistem karena ingin memuaskan semua orang. Saya pikir reformasi pendanaan politik dan partai politik harus dilakukan secara bertahap, bukan langsung ke kebijaksanaan publik rasional. Dan apa dengan transaksi ekonomi-politik jika tidak ada sponsor? πŸ€‘
 
ada kira-kira semua orang yang sudah nggak sengaja terjebak di dalam sistem demokrasi yang seperti ini 🀯. saya pikir salah satu masalahnya adalah karena kita nggak bisa berdiskusi secara efektif dengan baik, kita malah terus memilih calon yang udh diprediksi oleh pihak media atau oligarki. kalau nggak kita berubah caranya cara kita berpolitik, maka akan selalu ada orang yang mengendalikan kekuasaan dan arah kebijakan. saya rasa harus kita perhatikan juga tentang kualitas jurnalistik di indonesia, karena kalau kita udh memiliki informasi yang akurat, mungkin kita bisa membuat perubahan yang signifikan πŸ“°πŸ’‘
 
πŸ€” gimana kalau pemerintah dan parlemen mulai fokus pada musyawarah yang sebenarnya? lalu biaya politik tidak membuat semua orang terburu-buru mencari sponsor, nanti rakyat bisa punya waktu untuk memikirkan apa yang benar-benar penting buat negara kita 😊
 
Kita nggak percaya kalau demokrasi di Indonesia kembali jadi musyawarah, bukannya kompetisi kekuasaan πŸ€¦β€β™‚οΈ. Bang Bambang Soesatyo bilang benar, demokrasi kita harus fokus pada hikmat dan kebijaksanaan, nggak hanya tentang proyek-proyek yang bisa mendapat sponsor πŸ€‘.
 
aku penasaran apa yang akan terjadi kalau partai-partai politik di Indonesia bisa bebas dari pengaruh kaya-kaya dan tidak lagi dipengaruhi oleh tekanan keuangan πŸ€”. mungkin kalau seperti itu, kita bisa melihat perbedaan jelas antara partai yang fokus pada kemanfaatan umum dan partai yang hanya memikirkan diri sendiri πŸ€‘. tapi, aku tahu itu adalah bayang-bayang yang jarang terjadi di Indonesia sekarang 😐
 
kakak biar apa sih? sistem politik Indonesia gini sibuk ngelamuni nilai-nilai Pancasila, tapi malah banyak yang bingung sih... kalau kita jadi demokrasi yang baik, harusnya ada transparansi dan akuntabilitas, tapi sekarang serasa semua kalangan hanya bermain di lapangan kekuasaan πŸ€‘πŸ€£. apa sih salahnya kalau kita ngadain partisipasi publik dalam pemilihan? kayaknya malah banyak orang yang penasaran bukan kayaknya... πŸ˜‚
 
kembali
Top