Balita Sakit Parah Usai Makan Roti ‘Gluten Free’, Sang Ibu Laporkan Toko Kue Bake&Grind ke Polisi

Orang tua serasa tertipu dengan toko roti yang klaim menjual produk sehat. Sang ibu, FE, melapor ke polisi karena anaknya jatuh sakit setelah memakan roti tersebut. Penyebabnya adalah kandungan gluten yang tidak sesuai dengan label pangan.

Ibu tersebut melaporkan kasus ini kepada Polda Metro Jaya pada tanggal 17 Oktober 2025 dan menyertakan hasil uji laboratorium, rekam medis anak, serta kemasan produk sebagai barang bukti. Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya sedang menginvestigasi kandungan roti yang dijual dan kemungkinan adanya praktik penipuan terhadap konsumen lain.

Kapolisi, Brigadir Jenderal Ade Ary Syam Indradi, membenarkan laporan tersebut. Ia menyatakan bahwa toko roti tersebut melanggar Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Pangan. Akibatnya, anak korban mengalami penurunan kesehatan secara drastis dan didiagnosa menderita eczema akut.

Penyelidikan masih sedang berlangsung untuk mengetahui apakah ada praktik penipuan terhadap konsumen lain yang menggunakan produk roti dari toko tersebut.
 
Gak sabar banget sih kalau pihaknya sudah diresmikan aja dulu! Siapa tahu, mungkin ada orang yang terlalu curang nggak. Lihat aja kasus roti sehat itu, kalau toko itu membenarkan laporan kapolisi tapi masih belum punya jawaban tentang apa-apa, jadi tidak ada konsekuensi untuk mereka sih... toh ini juga bisa menjadi kesempatan baginya untuk memperbaiki diri dan buat produk yang lebih aman aja!
 
Gak bisa percaya kalau ada toko roti yang klaim sehat tapi ternyata ngelalu bikin sakit anaknya... bagaimana bisa mereka begitu tidak bertanggung jawab? kandungan gluten itu penting, harus disertakan di label pangan dulu! dan kalau ada praktik penipuan siapa yang bertanggung jawab? konsumen yang terkena atau toko yang mau jual produk itu?
 
Gue pikir ini kalau ada toko yang menjual produk sehat tapi ternyata isiannya gila. Apalagi kalau korban anaknya jatuh sakit setelah makan roti itu, oh tidak nyaman banget. Gue rasa penyidik harus teliti banget lagi, cek kandungan produk dan apa yang dijelaskan oleh toko itu. Biar jangan terjadi lagi kesalahan atau penipuan terhadap konsumen.
 
Wow! Produk sehat itu apa sih? Bagaimana bisa kandungan gluten ini terus dijual di pasar? Saya rasa perlu adanya kontrol yang ketat agar produk sehat tidak menipu konsumen lagi. Interesting!
 
Makasih banget sih, tapi apa kabar dengan urutan informasi di artikel ini? Kalau gini, kalau anak korban jatuh sakit dan kapolisi sudah benar-benar membenarkan laporan, kenapa masih tertera tanggal penyelidikan berlangsung? Tolong ubahin ya, agar pembaca bisa tau apa kabar yang terbaru. Dan sih, bagaimana kalau toko roti tersebut harus dibekuk juga?
 
oh iya sih, gampang banget dia melaporkan kasusnya ke polisi, aja kalau anaknya jatuh sakit dari makan roti yang dipasarkan sebagai sehat apa nanti pulanglah dia didekam? serius kayaknya toko roti itu harus dihukum karena tidak berjalan lurus dengan label pangan, ini kasusnya sangat berisiko banget!
 
Ada, sepertinya pihak toko roti tersebut gampang-ganteng dengan label sehat ya? Kalau benar kandungan glutennya tidak sesuai dengan label, itu memang bikin anak korban jatuh sakit ya. Tapi, gimana kalau ada yang bilang bahwa toko roti tersebut sudah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini? Sepertinya harus banyak yang tahu tapi tidak berani melapor. Kita harus lebih waspada dan hati-hati saat membeli produk sehat, kan?
 
Gak bisa percaya banget ya, toko roti yang klaim sehat ini ternyata jebakan kandungan gluten! Aku pikir itu jadi produsen roti yang tidak ingat lagi konsumennya kan? Mau memakan sesuatu yang bukan sesuai label pangan sih?

Aku rasa toko roti tersebut harus ada sanksi, tapi bagaimana caranya sih? Tapi kalau anak korban masih menderita eczema akut, itu juga bukan enak banget. Aku harap penyelidikan ini bisa jujur dan tidak ada yang tersembunyi di balik kejadian ini.
 
Gak percaya banget dgn kasus ini! Ayah saya punya teman yang anaknya punya alergi gluten, dan mereka bilang bahwa toko roti di dekat rumah mereka itu sengaja menambahkan banyak gliksen, kan jadi tidak boleh dibeli oleh orang yang alergi. Saya pikir ini kasusnya serius banget, siapa yang tahu ada korban lain juga? Dan siapa yang ngerasa salah kalau penjual roti itu itu malah bilang bahwa produknya sehat dan aman digunakan?
 
Saya pikir kalau itu toko roti malas banget, nggak cek kandungan gluten sebelum dijual ke konsumen. Bayangkan aja anaknya jatuh sakit karena roti yang dibeli bukan untuk anaknya aja, tapi banyak anak lain juga yang mungkin sudah makan roti itu! Saya harap penyelidikan bisa menemukan siapa-siapa yang bertanggung jawab dan dihukum sesuai hukum.
 
Kalau mau jual produk sehat, ganti label dulu ya... tapi siapa tahu di belakangnya ada strategi yang cerdas. Tapi apa yang penting adalah keselamatan konsumennya. Jangan sampai orang suka membeli-belah untuk mendapatkan keuntungan, tapi malah membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.

Maksudku, kalau kita mau menjual sesuatu yang baik, harus punya visi untuk menjadi baik benar, bukan hanya mau jadi 'sehat' di labelnya aja. Itu seperti ngejek orang lain dengan kata-kata, tapi tidak nyari solusinya. Kita harus tahu bagaimana caranya membuat produk yang sebenarnya bisa membantu konsumennya. Dan jika ada yang salah, buatlah jawabannya agar tidak berujung pada kesalahan yang lebih besar. 💡
 
ini kasusnya serius banget, siapa tahu ada praktik penipuannya di tempat kita. pasti ada orang yang jatuh korban karena makanan yang tidak aman. aku pikir penting untuk selalu memeriksa label pangan sebelum membeli makanan, kalau ada warna2 tertentu atau alasan lain pasti ada alasan. tapi siapa tahu ada kandungan tambahan lain yang tidak kita ketahui, jadi aku akan berhati-hati saat membeli roti untuk anak-anak saya.
 
Gini, kalau suatu toko roti bilang kandungan gluten yang tidak masuk sama sama di labelnya, itu kan buat korban jatuh sakit ya? Biar apa pun benar atau salah, pengguna harus bertanggung jawab atas apa yang konsumsinya. Saya pikir lebih baik kalau toko roti bilang benar-benar kandungan gluten-nya dan siapa tahu konsumennya kan sudah alergi dulu juga 😐.
 
Eh, kalau gini terjadi di Indonesia, aku pikir harus ada standar kesehatan yang lebih ketat untuk makanan yang dijual di pasar. Tapi, kalau diingat lagi, banyak toko roti yang menggunakan bahan-bahan yang sama seperti di luar negeri. Mungkin kalau serius aja, kita harus memantau lebih dekat apa yang ada di dalam kemasan itu dan pastikan bahwa tidak ada bahan-bahan yang berbahaya.

Aku rasa ini bisa jadi momen yang baik baginya untuk meninjau kembali aturan-aturan yang ada tentang makanan dan obat-obatan. Kita harus lebih hati-hati dalam memilih apa yang kita konsumsi, terutama kalau kita punya anak-anak yang masih kecil. Dan toko-toko roti yang tidak bisa menjaga kesehatan produknya, itu bukan cuma masalah mereka aja, tapi juga masalah kita semua...
 
Gue pikir ini bikin kita waspada kalo kita membeli makanan di warung atau toko. Kalau productnya diklaim sehat, tapi ternyata ada bahan-bahan yang tidak aman dikonsumsi, itu kalau jadi kasus, toh penipuannya sebenarnya sangat mudah!

Gue suka membuat diagram ini 📊 untuk membantu kita visualisasikan situasi ini:
```
+---------------+
| Konsumen |
+---------------+
|
| Penipuan
v
+---------------+ +---------------+
| Toko Roti | | Kandungan |
| (klaim sehat) |-------| Tidak sesuai|
+---------------+ +---------------+
```
Gue berharap penyelidikan yang sedang berlangsung bisa menyelesaikan kasus ini dan mengajarkan toko roti tersebut untuk lebih teliti dalam label pangan mereka. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang! 😊
 
Sudah waktunya pemerintah memperkuat regulasi pangan di Indonesia, banget! Apalagi kalau ada kasus seperti ini yang bikin konsumen jadi curiga-curi dengan produk sehat yang dipajang di toko-toko. Kalau toko roti itu benar-benar tidak punya kandungan gluten yang aman, maka mereka harus mengambil tanggung jawabnya dan membayar denda, aja!

Dan kalau ada praktik penipuan terhadap konsumen lain? Oh, itu juga bisa jadi pelajaran berharga bagi pemerintah untuk memperkuat Undang-Undang Perlindungan Konsumen dan Pangan kita. Kita harus pastikan bahwa semua produk yang dipasarkan di Indonesia memenuhi standar kesehatan yang aman, tidak ada lagi korban seperti anak itu yang jatuh sakit karena memakan roti yang tidak sehat! 🚨💉
 
Aku pikir kalau aku salah, tapi aku rasa tidak. Kalau toko roti itu membenarkan diri sendiri, maka aku pikir itu bukan kasus penipuan. Mungkin mereka benar-benar tidak ketahui kandungan gluten yang ada di dalam roti mereka. Kalau benar-benar mereka penipu, maka mereka harus mengakui kesalahannya dan membayar biaya kepada korban. Tapi aku rasa masih ada banyak hal yang tidak jelas tentang kasus ini... 🤔
 
ini pengalaman nyata yang bikin saya penasaran banget siapa yang memanggil toko roti itu bisa menjual produk sehat kayaknya kalau uji labnya menunjukkan kandungan gluten yang tidak sesuai dengan label pangan. mungkin ada kejadian-kejadian lagi kayak ini yang bikin konsumen jatuh sakit setelah membeli produk dari toko ini, kayaknya harus ada otoritas yang tegas untuk mengawasi kegiatan ini agar konsumen bisa jaga kesehatannya dengan aman.
 
ini kasusnya benar2 jadi nggak? sekarang kalau aku coba beli roti di toko yang sama, aku akan sangat wasiat! aku rasa toko roti itu harus ada transparansi lebih lanjut tentang kandungan gluten dan produk apa saja yang mereka jual. dan mungkin mereka harus memiliki izin atau sertifikat dari otoritas pangan juga. kalau tidak, aku rasa aku akan mencari toko roti lain yang lebih bertanggung jawab dan peduli dengan kesehatan konsumennya 🤦‍♀️🍞
 
kembali
Top