Harga Batubara Meningkat, Investasi Bumi Resources Terpunggah
Setelah Bahlil Update mengumumkan bahwa pemerintah telah menetapkan harga jual bauksit minimal Rp 5.700 per ton dan membuka peluang bagi investor untuk membangun pabrik smelter, investor masih ragu untuk memulai proyeknya.
Bumi Resources, salah satu investor yang berminat untuk memanfaatkan potensi bauksit di Indonesia, mengatakan bahwa mereka telah menunda rencana investasi mereka. "Kami masih melakukan evaluasi terkait dengan ketersediaan sumber daya dan harga jual bauksit," kata direktur operasional Bumi Resources, Muhammad Arie.
Meski harga bauksit meningkat, tapi perlu diingat bahwa harga batubara juga telah naik, sehingga industri baja masih terpaku dengan perubahan harga komoditas ini. "Saat ini, kami lebih fokus pada penyesuaian produksi dan efisiensi operasional daripada mencari investasi baru," tambah Arie.
Sementara itu, Bahlil Update juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan untuk menetapkan harga jual bauksit yang lebih stabil di masa depan. Namun, hal ini masih belum memiliki dampak langsung bagi investor yang berminat untuk memanfaatkan potensi bauksit di Indonesia.
Sementara investasi smelter baru, seperti yang diusulkan oleh PT Bakrie Group, mengalami kenaikan menjadi 17,5 juta ton. Namun, investor masih ragu untuk memulai proyeknya karena adanya ketidakpastian harga bauksit dan potensi perubahan regulasi pemerintah.
Setelah Bahlil Update mengumumkan bahwa pemerintah telah menetapkan harga jual bauksit minimal Rp 5.700 per ton dan membuka peluang bagi investor untuk membangun pabrik smelter, investor masih ragu untuk memulai proyeknya.
Bumi Resources, salah satu investor yang berminat untuk memanfaatkan potensi bauksit di Indonesia, mengatakan bahwa mereka telah menunda rencana investasi mereka. "Kami masih melakukan evaluasi terkait dengan ketersediaan sumber daya dan harga jual bauksit," kata direktur operasional Bumi Resources, Muhammad Arie.
Meski harga bauksit meningkat, tapi perlu diingat bahwa harga batubara juga telah naik, sehingga industri baja masih terpaku dengan perubahan harga komoditas ini. "Saat ini, kami lebih fokus pada penyesuaian produksi dan efisiensi operasional daripada mencari investasi baru," tambah Arie.
Sementara itu, Bahlil Update juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan untuk menetapkan harga jual bauksit yang lebih stabil di masa depan. Namun, hal ini masih belum memiliki dampak langsung bagi investor yang berminat untuk memanfaatkan potensi bauksit di Indonesia.
Sementara investasi smelter baru, seperti yang diusulkan oleh PT Bakrie Group, mengalami kenaikan menjadi 17,5 juta ton. Namun, investor masih ragu untuk memulai proyeknya karena adanya ketidakpastian harga bauksit dan potensi perubahan regulasi pemerintah.