Potensi Letusan Semeru Fluktuatif, Pihak Badan Geologi Terus Memantau
Kemarin (19/11) saat Gunung Semeru mengalami erupsi besar dengan tinggi awan panas mencapai 2000 meter, kini pihak Badan Geologi terus memantau aktivitas gunung api tersebut. Menurut Kepala Badan Geologi M Wafid, potensi letusan besar Semeru masih fluktuatif.
"Kalau dilihat dari aktivitas, sepertinya masih mungkin fluktuatif ada. Tetapi sebagaimana tadi kami sampaikan, bahwa pada aktivitas gunung api pada Level IV ini setiap 6 jam kami evaluasi," kata Wafid dalam konferensi pers yang dipantau secara daring pagi kemarin.
Pihak Badan Geologi terus memantau dan mengevaluasi setiap 6 jam baik dari kolom-kolom abu yang terlontar maupun guguran lava hingga beberapa alat instrumental lainnya. Wafid menjelaskan bahwa letusan saat ini terjadi 10 kali dengan tinggi asap sekitar 200 hingga 600 meter dari puncak kawah.
Sementara, pada Rabu kemarin, tinggi asap tertinggi mencapai 2000 meter. Pihak Badan Geologi mengimbau kepada masyarakat maupun pengunjung tidak melakukan aktivitas apapun di Sektor Tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak Gunung Semeru.
Kemarin (19/11) saat Gunung Semeru mengalami erupsi besar dengan tinggi awan panas mencapai 2000 meter, kini pihak Badan Geologi terus memantau aktivitas gunung api tersebut. Menurut Kepala Badan Geologi M Wafid, potensi letusan besar Semeru masih fluktuatif.
"Kalau dilihat dari aktivitas, sepertinya masih mungkin fluktuatif ada. Tetapi sebagaimana tadi kami sampaikan, bahwa pada aktivitas gunung api pada Level IV ini setiap 6 jam kami evaluasi," kata Wafid dalam konferensi pers yang dipantau secara daring pagi kemarin.
Pihak Badan Geologi terus memantau dan mengevaluasi setiap 6 jam baik dari kolom-kolom abu yang terlontar maupun guguran lava hingga beberapa alat instrumental lainnya. Wafid menjelaskan bahwa letusan saat ini terjadi 10 kali dengan tinggi asap sekitar 200 hingga 600 meter dari puncak kawah.
Sementara, pada Rabu kemarin, tinggi asap tertinggi mencapai 2000 meter. Pihak Badan Geologi mengimbau kepada masyarakat maupun pengunjung tidak melakukan aktivitas apapun di Sektor Tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak Gunung Semeru.