Terkait kasus bocah Alvaro Kiano yang hilang pada bulan Maret 2025, terdapat laporan bahwa ayah tirinya, yaitu pria inisial AI, sempat mengelabui panitia kepolisian dengan berpura-pura mencari anaknya sendiri. Ia datang ke kantor Polsek Pesanggrahan dan berbicara seperti ayah tirinya yang ingin mencari Alvaro.
Namun, polisi berhasil menemukan jejak digital yang terkait kasus ini. Dalam hasil pemeriksaan, terdapat rekam jejak digital yang menggambarkan bahwa AI melakukan aktivitas mencari anaknya sendiri. Terkait hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo menyatakan bahwa SAEI sempat memang datang ke polsek untuk kelabui panitia kepolisian.
Setelah terungkap, AI kemudian diinterogasi dan mengakui membunuh Alvaro pada tanggal 6 Maret 2025. Ia juga mengaku memiliki alasan untuk membunuh anaknya sendiri, yaitu karena dendam melihat istrinya berselingkuh dengan orang lain.
Namun, polisi berhasil menemukan jejak digital yang terkait kasus ini. Dalam hasil pemeriksaan, terdapat rekam jejak digital yang menggambarkan bahwa AI melakukan aktivitas mencari anaknya sendiri. Terkait hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo menyatakan bahwa SAEI sempat memang datang ke polsek untuk kelabui panitia kepolisian.
Setelah terungkap, AI kemudian diinterogasi dan mengakui membunuh Alvaro pada tanggal 6 Maret 2025. Ia juga mengaku memiliki alasan untuk membunuh anaknya sendiri, yaitu karena dendam melihat istrinya berselingkuh dengan orang lain.