Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengumumkan tambahan satu unit pesawat untuk Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna menurunkan curah hujan ekstrem yang menyebabkan banjir di pantura Semarang-Demak. Dengan demikian, rencana pembentukan cuaca akan semakin siap.
Rekayasa cuaca ini merupakan kerja sama antara Kementerian PUPR, BRIN, BMKG, BNPB, dan BPBD Jateng. Operasi ini dimulai sejak 25 Oktober 2025 dan bertujuan menurunkan potensi hujan lebat di kawasan rawan banjir seperti Kaligawe, Genuk, dan Sayung.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air Dwi Purwantoro memastikan pemerintah pusat mendukung langkah-langkah penanganan banjir. Langkah ini termasuk penambahan pompa berkapasitas total 2.000 liter per detik dari Jakarta, Surabaya, dan Solo.
Pengerukan kolam retensi Terboyo dan normalisasi sungai di Semarang juga akan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampung air dan memperlancar aliran ke laut. Dengan demikian, dampak banjir di kawasan pantura Jawa Tengah dapat diminimalkan menjelang puncak musim hujan.
Rekayasa cuaca ini merupakan kerja sama antara Kementerian PUPR, BRIN, BMKG, BNPB, dan BPBD Jateng. Operasi ini dimulai sejak 25 Oktober 2025 dan bertujuan menurunkan potensi hujan lebat di kawasan rawan banjir seperti Kaligawe, Genuk, dan Sayung.
Selain itu, Kementerian PUPR melalui Dirjen Sumber Daya Air Dwi Purwantoro memastikan pemerintah pusat mendukung langkah-langkah penanganan banjir. Langkah ini termasuk penambahan pompa berkapasitas total 2.000 liter per detik dari Jakarta, Surabaya, dan Solo.
Pengerukan kolam retensi Terboyo dan normalisasi sungai di Semarang juga akan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas tampung air dan memperlancar aliran ke laut. Dengan demikian, dampak banjir di kawasan pantura Jawa Tengah dapat diminimalkan menjelang puncak musim hujan.