ASDP Siapkan Layanan untuk Mobilitas Nataru, Rencananya Tidak Ada Keterbatasan Kapal
Dalam rangka mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat setiap akhir tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mempersiapkan layanan penyeberangan di jalur Jawa-Bali-Lombok. Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyatakan bahwa penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekedar perjalanan fisik, tetapi merupakan ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru.
"Karena itu, ASDP menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa-Bali-Lombok dengan lancar, aman, dan selamat," kata Heru dalam keterangan tertulis. Rangkaian layanan tersebut termasuk Pelabuhan Lembar di Timur yang berperan sebagai pintu utama menuju NTB dan Bali.
General Manager ASDP Lembar Handoyo Priyanto menyatakan bahwa jumlah kapal akan disesuaikan dengan kepadatan, dengan dukungan delaying system di PDS dan Terminal Segenter. Puncak arus diperkirakan 20-22 Desember, sedangkan arus balik 3-5 Januari 2026.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Windy Andale menegaskan kekuatan utama layanan Nataru tahun ini terletak pada digitalisasi Ferizy. Dengan pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tidak lagi perlu antre di pelabuhan.
"Edukasi intensif dilakukan melalui berbagai kanal digital dan posko informasi di delaying area agar pengguna jasa memahami tata cara pemesanan, validasi data diri, dan ketentuan waktu kedatangan," ujarnya menambahkan. Skema baru menyederhanakan proses agar lebih ramah bagi pengguna.
Dengan demikian, ASDP optimistis penyeberangan Jawa-Bali-Lombok saat Nataru berlangsung lancar dan terkendali. Momen akhir tahun ini diharapkan memberi pengalaman berkesan bagi masyarakat.
Dalam rangka mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat setiap akhir tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mempersiapkan layanan penyeberangan di jalur Jawa-Bali-Lombok. Direktur Utama ASDP Heru Widodo menyatakan bahwa penyeberangan pada periode Nataru memiliki makna lebih dari sekedar perjalanan fisik, tetapi merupakan ruang untuk kembali berkumpul, merayakan kebersamaan, dan membangun cerita baru.
"Karena itu, ASDP menyiapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat dapat melintasi Jawa-Bali-Lombok dengan lancar, aman, dan selamat," kata Heru dalam keterangan tertulis. Rangkaian layanan tersebut termasuk Pelabuhan Lembar di Timur yang berperan sebagai pintu utama menuju NTB dan Bali.
General Manager ASDP Lembar Handoyo Priyanto menyatakan bahwa jumlah kapal akan disesuaikan dengan kepadatan, dengan dukungan delaying system di PDS dan Terminal Segenter. Puncak arus diperkirakan 20-22 Desember, sedangkan arus balik 3-5 Januari 2026.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Windy Andale menegaskan kekuatan utama layanan Nataru tahun ini terletak pada digitalisasi Ferizy. Dengan pembelian tiket online sejak H-60, masyarakat tidak lagi perlu antre di pelabuhan.
"Edukasi intensif dilakukan melalui berbagai kanal digital dan posko informasi di delaying area agar pengguna jasa memahami tata cara pemesanan, validasi data diri, dan ketentuan waktu kedatangan," ujarnya menambahkan. Skema baru menyederhanakan proses agar lebih ramah bagi pengguna.
Dengan demikian, ASDP optimistis penyeberangan Jawa-Bali-Lombok saat Nataru berlangsung lancar dan terkendali. Momen akhir tahun ini diharapkan memberi pengalaman berkesan bagi masyarakat.