AS tidak memiliki sistem pertahanan rudal yang mampu menghadapi serangan rudal Burevestnik Rusia. Scott Ritter, mantan perwira intelijen Korps Marinir AS, menyatakan bahwa Amerika Serikat memerlukan sistem pertahanan rudal yang berbeda untuk melindungi wilayahnya dari serangan rudal ini.
Rudal Burevestnik memiliki kemampuan manuver yang unggul saat terbang, sehingga sulit dijangkau oleh sistem pertahanan rudal. Selain itu, kendaraan bawah laut tanpa awak Poseidon Rusia juga menjadi ancaman bagi AS, karena dapat dilengkapi senjata konvensional maupun nuklir.
Ritter menekankan bahwa AS tidak memiliki budget untuk membangun sistem pertahanan rudal yang baru dan efektif untuk menghadapi serangan Burevestnik. Oleh karena itu, AS harus meningkatkan kemampuan pertahanannya dengan cara lain, seperti melatih pasukan dan meningkatkan koordinasi antar agensi.
Pertahanan AS saat ini terancam oleh keberhasilan uji coba rudal Burevestnik dan kemajuan teknologi Poseidon. Ritter menyatakan bahwa perlu dilakukan langkah-langkah cepat untuk menghadapi ancaman ini, karena serangan Burevestnik dapat membahayakan keamanan AS.
Rudal Burevestnik memiliki kemampuan manuver yang unggul saat terbang, sehingga sulit dijangkau oleh sistem pertahanan rudal. Selain itu, kendaraan bawah laut tanpa awak Poseidon Rusia juga menjadi ancaman bagi AS, karena dapat dilengkapi senjata konvensional maupun nuklir.
Ritter menekankan bahwa AS tidak memiliki budget untuk membangun sistem pertahanan rudal yang baru dan efektif untuk menghadapi serangan Burevestnik. Oleh karena itu, AS harus meningkatkan kemampuan pertahanannya dengan cara lain, seperti melatih pasukan dan meningkatkan koordinasi antar agensi.
Pertahanan AS saat ini terancam oleh keberhasilan uji coba rudal Burevestnik dan kemajuan teknologi Poseidon. Ritter menyatakan bahwa perlu dilakukan langkah-langkah cepat untuk menghadapi ancaman ini, karena serangan Burevestnik dapat membahayakan keamanan AS.