Arsjad Rasjid mengajak dunia untuk melihat ekonomi dengan cara yang lebih manusiawi. Ia percaya bahwa nilai iman tidak seharusnya berhenti di ruang ibadah dan bisa menjadi kekuatan sosial yang menggerakkan masyarakat untuk saling menolong dan tumbuh bersama.
Menurutnya, masjid dapat berkembang menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, tempat masyarakat belajar, berwirausaha, dan memperkuat kemandirian. Ketika tempat ibadah juga menjadi ruang untuk menumbuhkan potensi ekonomi, maka nilai iman menemukan wujudnya yang paling nyata.
Arsjad juga menekankan pentingnya investasi pada generasi penerus. Ia menegaskan bahwa akses terhadap gizi bagi anak-anak harus menjadi hak dasar, bukan sekadar kebijakan sosial. Memberi anak-anak kesempatan untuk tumbuh sehat, katanya, berarti menanam harapan bagi masa depan bangsa.
"Menjaga masa depan dimulai dari menjaga anak-anak hari ini. Memberi mereka hak untuk tumbuh sehat adalah bentuk paling dasar dari keadilan sosial," ujarnya.
Menurutnya, masjid dapat berkembang menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, tempat masyarakat belajar, berwirausaha, dan memperkuat kemandirian. Ketika tempat ibadah juga menjadi ruang untuk menumbuhkan potensi ekonomi, maka nilai iman menemukan wujudnya yang paling nyata.
Arsjad juga menekankan pentingnya investasi pada generasi penerus. Ia menegaskan bahwa akses terhadap gizi bagi anak-anak harus menjadi hak dasar, bukan sekadar kebijakan sosial. Memberi anak-anak kesempatan untuk tumbuh sehat, katanya, berarti menanam harapan bagi masa depan bangsa.
"Menjaga masa depan dimulai dari menjaga anak-anak hari ini. Memberi mereka hak untuk tumbuh sehat adalah bentuk paling dasar dari keadilan sosial," ujarnya.