Warga Surabaya Gelandangan Hadiah Rp42,7 Miliar ke Atlet Porprov Jatim 2025
Bonus yang diterima atlet Porprov Jatim 2025 di Surabaya telah mencapai Rp42,7 miliar. Langkah ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh KONI Surabaya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah akurat.
Menurut Hoslih, kepala KONI Surabaya, proses penetapan penerima bonus ini melibatkan beberapa tahap, termasuk verifikasi data dan pengiriman surat ke KONI Jawa Timur. Proses ini sangat penting untuk menghindari kesalahan data yang dapat menyebabkan penolakan penerimaan hadiah.
Namun, proses ini tidak selalu berjalan dengan mudah. Setelah dilakukan cross-check oleh KONI Kota Surabaya, beberapa nama atlet harus diverifikasi ulang. Hal ini menyebabkan ada perluasan waktu dan upaya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah akurat.
Hoslih menekankan pentingnya ketelitian dalam proses ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa pencairan bonus memiliki tahapan panjang dan tidak dapat dilakukan secara instan.
Atlet yang meraih medali perak di Porprov Jatim 2025, Cyrila Aurora Khanza Paramesti, mengaku bangga dengan prestasinya. Ia berharap dapat membawa nama baik Kota Surabaya di ajang selebritas olahraga ini.
"Rasanya senang banget karena cita-cita saya menjadi angkatan," ujar Khanza. "Bonus yang diterima bukan hal utama bagi saya, tapi prestasi dan kemampuan saya untuk mengharumkan nama Kota Surabaya yang lebih penting."
Khanza berharap dapat meningkatkan prestasinya di ajang selebritas olahraga lainnya dan membawa medali emas ke Surabaya. Ia berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya atas hadiah yang diterimanya.
Bonus yang diterima atlet Porprov Jatim 2025 di Surabaya telah mencapai Rp42,7 miliar. Langkah ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh KONI Surabaya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah akurat.
Menurut Hoslih, kepala KONI Surabaya, proses penetapan penerima bonus ini melibatkan beberapa tahap, termasuk verifikasi data dan pengiriman surat ke KONI Jawa Timur. Proses ini sangat penting untuk menghindari kesalahan data yang dapat menyebabkan penolakan penerimaan hadiah.
Namun, proses ini tidak selalu berjalan dengan mudah. Setelah dilakukan cross-check oleh KONI Kota Surabaya, beberapa nama atlet harus diverifikasi ulang. Hal ini menyebabkan ada perluasan waktu dan upaya untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah akurat.
Hoslih menekankan pentingnya ketelitian dalam proses ini agar tidak terjadi kesalahpahaman. Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa pencairan bonus memiliki tahapan panjang dan tidak dapat dilakukan secara instan.
Atlet yang meraih medali perak di Porprov Jatim 2025, Cyrila Aurora Khanza Paramesti, mengaku bangga dengan prestasinya. Ia berharap dapat membawa nama baik Kota Surabaya di ajang selebritas olahraga ini.
"Rasanya senang banget karena cita-cita saya menjadi angkatan," ujar Khanza. "Bonus yang diterima bukan hal utama bagi saya, tapi prestasi dan kemampuan saya untuk mengharumkan nama Kota Surabaya yang lebih penting."
Khanza berharap dapat meningkatkan prestasinya di ajang selebritas olahraga lainnya dan membawa medali emas ke Surabaya. Ia berterima kasih kepada Wali Kota Surabaya atas hadiah yang diterimanya.