Amerika Serikat menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan uji coba senjata nuklir lagi, karena ada negara lain yang melakukan hal serupa. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut bahwa dirinya tidak punya pilihan lain dan bahwa AS harus mengikuti perkembangan tersebut.
Trump menambahkan bahwa AS adalah negara yang paling banyak memiliki senjata nuklir, diikuti oleh Rusia dan China. Namun, menurutnya dalam 4 atau 5 tahun, Rusia akan sejajar dengan AS dalam hal senjata nuklir.
Amerika Serikat saat ini fokus pada pelucutan senjata nuklir atau denuklirisasi, yang ingin dilakukan oleh Trump. Pada bulan Oktober lalu, Trump telah memerintahkan Departemen Perang AS untuk meneruskan uji coba nuklir.
Rusia memberikan respons atas perintah tersebut, dengan juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Vladimir Putin akan "bertindak sesuai" jika Amerika Serikat melanjutkan uji coba senjata nuklirnya.
Rusia berharap AS tetap menghormati kesepakatan yang sudah dijalankan, yaitu New START Treaty. Namun, jika AS melanjutkan uji coba nuklir, maka Rusia siap menghadapi perkembangan apa pun dan tidak akan membiarkan perlombaan senjata baru diprovokasi.
Perjanjian ini awalnya berakhir pada 2021, kemudian diperpanjang selama 5 tahun ke depan hingga 5 Februari 2026. Namun, jika AS melanjutkan uji coba nuklir, maka Rusia masih akan mematuhi batas jumlah hulu ledak yang ditetapkan oleh perjanjian tersebut.
Trump menambahkan bahwa AS adalah negara yang paling banyak memiliki senjata nuklir, diikuti oleh Rusia dan China. Namun, menurutnya dalam 4 atau 5 tahun, Rusia akan sejajar dengan AS dalam hal senjata nuklir.
Amerika Serikat saat ini fokus pada pelucutan senjata nuklir atau denuklirisasi, yang ingin dilakukan oleh Trump. Pada bulan Oktober lalu, Trump telah memerintahkan Departemen Perang AS untuk meneruskan uji coba nuklir.
Rusia memberikan respons atas perintah tersebut, dengan juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Vladimir Putin akan "bertindak sesuai" jika Amerika Serikat melanjutkan uji coba senjata nuklirnya.
Rusia berharap AS tetap menghormati kesepakatan yang sudah dijalankan, yaitu New START Treaty. Namun, jika AS melanjutkan uji coba nuklir, maka Rusia siap menghadapi perkembangan apa pun dan tidak akan membiarkan perlombaan senjata baru diprovokasi.
Perjanjian ini awalnya berakhir pada 2021, kemudian diperpanjang selama 5 tahun ke depan hingga 5 Februari 2026. Namun, jika AS melanjutkan uji coba nuklir, maka Rusia masih akan mematuhi batas jumlah hulu ledak yang ditetapkan oleh perjanjian tersebut.