Kabar gembira bagi para pecinta alam Indonesia! Rafflesia Hasseltii, salah satu kategori bunga langka yang merupakan ikon baru untuk konservasi di daerah tropis Asia, ditemukan secara resmi di Sumatera. Tim peneliti dari University of Oxford bersama masyarakat lokal berhasil menemukan Rafflesia Hasseltii di wilayah Hiring Batang Somi, Kecamatan Sumpur Kudus, Sumatera Barat.
Rafflesia Hasseltii memiliki struktur unik dibanding bunga lainnya. Ciri-cirinya tidak memiliki batang, daun atau akar seperti tumbuhan lain. Rafflesia Hasseltii justru mempunyai kelopak merah tua dengan paduan bercak putih besar.
Habitat Rafflesia Hasseltii berada di jantung hutan tropis basah, kawasan hutan dalam yang ada di wilayah Sumatera hingga Kalimantan. Bunga ini hidupnya bergantung pada tanaman inang dari genus Tetrastigma. Hal ini membuat populasi bunga Rafflesia Hasseltii sangat rentan terhadap kerusakan habitat dan ancaman lainnya.
Penelitian yang berjudul "Most of The World's Largest Flowers (Genus Rafflesia) Are Now on The Brink of Extinction" menyebutkan 42 spesies yang diketahui kini terancam punah. Dalam penelitian tersebut, 60% spesies Rafflesia menghadapi risiko kepunahan yang parah.
Untuk melestarikan tumbuhan ini, peneliti menyarankan adanya perlindungan habitat yang lebih besar dan dukungan bagi kelompok aksi masyarakat lokal. Rafflesia menjadi ikon baru yang tepat untuk konservasi di daerah tropis Asia.
Sementara itu, lokasi penemuan Rafflesia Hasseltii berada jauh dari pemukiman warga. Perlu dua jam perjalanan untuk sampai di lokasi tersebut. Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Provinsi Bengkulu, Sofian Ramadan menyebut jenis Rafflesia Hasseltii merupakan yang sangat jarang ditemukan.
"Sejak KPPL berdiri 13 tahun lalu, sedikit sekali bahkan tidak ada informasi terkait mekarnya Rafflesia Haseltii ini," kata Sofian Ramadan.
Rafflesia Hasseltii memiliki struktur unik dibanding bunga lainnya. Ciri-cirinya tidak memiliki batang, daun atau akar seperti tumbuhan lain. Rafflesia Hasseltii justru mempunyai kelopak merah tua dengan paduan bercak putih besar.
Habitat Rafflesia Hasseltii berada di jantung hutan tropis basah, kawasan hutan dalam yang ada di wilayah Sumatera hingga Kalimantan. Bunga ini hidupnya bergantung pada tanaman inang dari genus Tetrastigma. Hal ini membuat populasi bunga Rafflesia Hasseltii sangat rentan terhadap kerusakan habitat dan ancaman lainnya.
Penelitian yang berjudul "Most of The World's Largest Flowers (Genus Rafflesia) Are Now on The Brink of Extinction" menyebutkan 42 spesies yang diketahui kini terancam punah. Dalam penelitian tersebut, 60% spesies Rafflesia menghadapi risiko kepunahan yang parah.
Untuk melestarikan tumbuhan ini, peneliti menyarankan adanya perlindungan habitat yang lebih besar dan dukungan bagi kelompok aksi masyarakat lokal. Rafflesia menjadi ikon baru yang tepat untuk konservasi di daerah tropis Asia.
Sementara itu, lokasi penemuan Rafflesia Hasseltii berada jauh dari pemukiman warga. Perlu dua jam perjalanan untuk sampai di lokasi tersebut. Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Provinsi Bengkulu, Sofian Ramadan menyebut jenis Rafflesia Hasseltii merupakan yang sangat jarang ditemukan.
"Sejak KPPL berdiri 13 tahun lalu, sedikit sekali bahkan tidak ada informasi terkait mekarnya Rafflesia Haseltii ini," kata Sofian Ramadan.