MSCI itu apa? Bagaimana tugasnya dalam pasar saham global?
MSCI (Morgan Stanley Capital International) adalah penyedia indeks pasar saham, data investasi, dan alat analisis portofolio. Indeks MSCI digunakan sebagai tolok ukur bagi investor untuk mengukur kinerja portofolio mereka. Dengan demikian, MSCI memiliki peran penting dalam dunia keuangan.
Terdapat beberapa fungsi utama dari MSCI, antara lain:
1. Menyusun dan memelihara indeks pasar saham. MSCI membuat dan memperbarui indeks saham yang mencerminkan kinerja pasar di berbagai negara dan sektor. Indeks ini digunakan oleh investor sebagai tolok ukur (benchmark) untuk menilai kinerja portofolio investasi mereka.
2. Menyediakan data dan analisis investasi. MSCI menyediakan data keuangan, laporan risiko, dan alat analisis portofolio. Informasi ini membantu investor mengukur risiko dan potensi keuntungan, membuat strategi investasi jangka panjang, serta memantau eksposur terhadap berbagai sektor atau wilayah.
3. Menjadi acuan produk keuangan global. Banyak produk investasi seperti ETF (Exchange Traded Fund), reksa dana indeks, dan dana pensiun internasional menggunakan indeks MSCI sebagai acuan. Artinya, MSCI berperan langsung dalam pembentukan produk keuangan yang diperdagangkan di pasar dunia.
4. Membantu diversifikasi portofolio. Dengan menyediakan berbagai indeks lintas negara dan sektor, MSCI membantu investor melakukan diversifikasi global. Investor dapat menyeimbangkan portofolio mereka antara pasar maju, berkembang, dan frontier market sesuai profil risiko.
Dalam konteks pasar saham Indonesia, perubahan dari MSCI juga mempengaruhi kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Pada Senin kemarin, IHSG mengalami peningkatan sebesar 3,70 persen dan mencapai titik terendah selama beberapa bulan. Penyebabnya adalah tindakan MSCI yang akan melakukan penyesuaian jumlah float (saham publik beredar) oleh sekuritas Indonesia.
Penyesuaian ini dapat membuat saham-saham Indonesia terkendala saat hendak masuk ke Indeks MSCI. Kepada penasaran, perubahan ini tidak hanya mempengaruhi saham-saham Indonesia tetapi juga berpotensi mengubah "weighting" saham-saham big caps (sama-sama besar) di dalam indeks global tersebut.
MSCI (Morgan Stanley Capital International) adalah penyedia indeks pasar saham, data investasi, dan alat analisis portofolio. Indeks MSCI digunakan sebagai tolok ukur bagi investor untuk mengukur kinerja portofolio mereka. Dengan demikian, MSCI memiliki peran penting dalam dunia keuangan.
Terdapat beberapa fungsi utama dari MSCI, antara lain:
1. Menyusun dan memelihara indeks pasar saham. MSCI membuat dan memperbarui indeks saham yang mencerminkan kinerja pasar di berbagai negara dan sektor. Indeks ini digunakan oleh investor sebagai tolok ukur (benchmark) untuk menilai kinerja portofolio investasi mereka.
2. Menyediakan data dan analisis investasi. MSCI menyediakan data keuangan, laporan risiko, dan alat analisis portofolio. Informasi ini membantu investor mengukur risiko dan potensi keuntungan, membuat strategi investasi jangka panjang, serta memantau eksposur terhadap berbagai sektor atau wilayah.
3. Menjadi acuan produk keuangan global. Banyak produk investasi seperti ETF (Exchange Traded Fund), reksa dana indeks, dan dana pensiun internasional menggunakan indeks MSCI sebagai acuan. Artinya, MSCI berperan langsung dalam pembentukan produk keuangan yang diperdagangkan di pasar dunia.
4. Membantu diversifikasi portofolio. Dengan menyediakan berbagai indeks lintas negara dan sektor, MSCI membantu investor melakukan diversifikasi global. Investor dapat menyeimbangkan portofolio mereka antara pasar maju, berkembang, dan frontier market sesuai profil risiko.
Dalam konteks pasar saham Indonesia, perubahan dari MSCI juga mempengaruhi kinerja IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Pada Senin kemarin, IHSG mengalami peningkatan sebesar 3,70 persen dan mencapai titik terendah selama beberapa bulan. Penyebabnya adalah tindakan MSCI yang akan melakukan penyesuaian jumlah float (saham publik beredar) oleh sekuritas Indonesia.
Penyesuaian ini dapat membuat saham-saham Indonesia terkendala saat hendak masuk ke Indeks MSCI. Kepada penasaran, perubahan ini tidak hanya mempengaruhi saham-saham Indonesia tetapi juga berpotensi mengubah "weighting" saham-saham big caps (sama-sama besar) di dalam indeks global tersebut.