Pemerintahan yang mengajak putra-putri terbaik bangsa untuk membantu, tapi apa sebenarnya itu? Mantan tandem Anies di Balai Kota Jakarta, Ahmad Riza Patria menjawab presiden Prabowo Soedirohoemadi tentang praktik pemerintahan yang dinilainya semakin transaksional dan mengabaikan kepentingan publik.
"Semua presiden punya cara masing-masing ya, menyusun kabinet," kata Riza kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Namun, dia juga menyinggung praktik pemerintahan yang dinilainya semakin transaksional dan mengabaikan kepentingan publik.
Prabowo memilih putra-putri terbaik untuk membantunya dalam kabinet, tapi siapa yang akan menjadi perangkat lunak? Siapa yang akan menjadi perangkat keras? Riza menjawab bahwa semua presiden punya cara masing-masing, tapi yang penting adalah hasil kinerja dari orang-orang yang dipilih.
"Yang penting nanti kita lihat hasilnya apa, apa pendapat masyarakat. Semua program-program yang dibuat, dihadirkan Bapak Presiden Prabowo untuk kepentingan rakyat bangsa," pungkasnya.
Mantapnya, kritik ini disampaikan Anies saat menghadiri Dialog Kebangsaan Gerakan Rakyat Indonesia di Hotel UTC Semarang. Ia menyoroti bahwa jabatan dipandang sebagai pendapatan, dan tidak boleh dibiarkan republik ini berjalan di dalam rel yang salah.
"Jangan biarkan republic ini berjalan di dalam rel yang salah. Apa yang terjadi? Di depan layar sepertinya semua baik-baik saja. Tapi di balik layar ada percakapan tertutup yang tak pernah keluar ke publik," lanjutnya.
Dia juga menyerukan agar meritokrasi atau sistem yang menempatkan orang berdasarkan kompetensi dan prestasi, harus dikembalikan menjadi arus utama di institusi pemerintahan.
"Kembalikan meritokrasi di dalam pemerintahan dan kehidupan bernegara. Posisi diberikan pada yang berprestasi, bukan diberikan karena koneksi," tegasnya.
"Semua presiden punya cara masing-masing ya, menyusun kabinet," kata Riza kepada wartawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Namun, dia juga menyinggung praktik pemerintahan yang dinilainya semakin transaksional dan mengabaikan kepentingan publik.
Prabowo memilih putra-putri terbaik untuk membantunya dalam kabinet, tapi siapa yang akan menjadi perangkat lunak? Siapa yang akan menjadi perangkat keras? Riza menjawab bahwa semua presiden punya cara masing-masing, tapi yang penting adalah hasil kinerja dari orang-orang yang dipilih.
"Yang penting nanti kita lihat hasilnya apa, apa pendapat masyarakat. Semua program-program yang dibuat, dihadirkan Bapak Presiden Prabowo untuk kepentingan rakyat bangsa," pungkasnya.
Mantapnya, kritik ini disampaikan Anies saat menghadiri Dialog Kebangsaan Gerakan Rakyat Indonesia di Hotel UTC Semarang. Ia menyoroti bahwa jabatan dipandang sebagai pendapatan, dan tidak boleh dibiarkan republik ini berjalan di dalam rel yang salah.
"Jangan biarkan republic ini berjalan di dalam rel yang salah. Apa yang terjadi? Di depan layar sepertinya semua baik-baik saja. Tapi di balik layar ada percakapan tertutup yang tak pernah keluar ke publik," lanjutnya.
Dia juga menyerukan agar meritokrasi atau sistem yang menempatkan orang berdasarkan kompetensi dan prestasi, harus dikembalikan menjadi arus utama di institusi pemerintahan.
"Kembalikan meritokrasi di dalam pemerintahan dan kehidupan bernegara. Posisi diberikan pada yang berprestasi, bukan diberikan karena koneksi," tegasnya.