Pemerintahan Prabowo dihadapan kritik Anies Baswedan yang menyinggung praktik "bagi-bagi jabatan" dalam pemerintahan. Menurut mantan tandem Anies di Balai Kota Jakarta, Ahmad Riza Patria, Prabowo selalu akomodatif dalam menampung aspirasi masyarakat dan tidak ragu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam kabinet.
Riza menjelaskan bahwa Prabowo memilih putra-putri terbaik untuk membantunya dalam kabinet, bukan berdasarkan partai atau kekuasaan. Dia juga menekankan bahwa yang penting adalah hasil kinerja dari orang-orang yang dipilih Prabowo, bukan sebaliknya.
Sementara itu, Anies Baswedan sendiri menyoroti praktik pemerintahan yang dinilainya semakin transaksional dan mengabaikan kepentingan publik. Ia berpendapat bahwa jabatan tidak boleh dipandang sebagai pendapatan, melainkan sebagai posisi untuk melayani rakyat.
Anies juga menyerukan agar meritokrasi harus dikembalikan menjadi arus utama di institusi pemerintahan. Dia ingin posisi diberikan pada yang berprestasi, bukan karena koneksi. Kritik ini dilancarkan Anies saat menghadiri Dialog Kebangsaan Gerakan Rakyat Indonesia di Hotel UTC Semarang.
Pernyataan Anies ini menyinggung praktik "bagi-bagi jabatan" dalam pemerintahan, yang telah menjadi topik kontroversi. Perdebatan ini menunjukkan bahwa masih banyak perbedaan pendapat tentang cara pemerintahan yang efektif dan transparan.
Riza menjelaskan bahwa Prabowo memilih putra-putri terbaik untuk membantunya dalam kabinet, bukan berdasarkan partai atau kekuasaan. Dia juga menekankan bahwa yang penting adalah hasil kinerja dari orang-orang yang dipilih Prabowo, bukan sebaliknya.
Sementara itu, Anies Baswedan sendiri menyoroti praktik pemerintahan yang dinilainya semakin transaksional dan mengabaikan kepentingan publik. Ia berpendapat bahwa jabatan tidak boleh dipandang sebagai pendapatan, melainkan sebagai posisi untuk melayani rakyat.
Anies juga menyerukan agar meritokrasi harus dikembalikan menjadi arus utama di institusi pemerintahan. Dia ingin posisi diberikan pada yang berprestasi, bukan karena koneksi. Kritik ini dilancarkan Anies saat menghadiri Dialog Kebangsaan Gerakan Rakyat Indonesia di Hotel UTC Semarang.
Pernyataan Anies ini menyinggung praktik "bagi-bagi jabatan" dalam pemerintahan, yang telah menjadi topik kontroversi. Perdebatan ini menunjukkan bahwa masih banyak perbedaan pendapat tentang cara pemerintahan yang efektif dan transparan.