Sangat mengejutkan adalah kejadian di tengah perdebatan parlemen, dimana seorang anggota DPRD Gorontalo Utara tiba-tiba mengungkapkan pendapatnya yang cukup kontroversial. Banyak muncul pertanyaan di pikiran masyarakat tentang bagaimana para politisi bisa tidak menyadari dampak dari kata-katanya sendiri.
Menurut salah satu anggota DPRD Gorontalo Utara, ia menyebutkan "ejek demonstran" adalah hal yang tidak pantas. Ia menilai bahwa kalau seperti itu terjadi maka banyak demonstran akan merasa kecewa dan tidak nyaman untuk turut berpartisipasi dalam suatu acara. Kedua belah pihak pun harus saling mengerti dan saling menghargai pendapat masing-masing.
Ternyata ada beberapa aktivis yang langsung bereaksi dengan marah terhadap klaim tersebut, menganggapnya adalah ejekan. Banyak di kalangan mereka percaya bahwa tidak ada kata apa-apa yang salah dengan demonstran sendiri jika dia memakai berbagai cara untuk mengekspresikan dirinya.
Sementara itu, para aktivis lain lebih fokus pada isu utama yang ingin dibawa ke perdebatan. Mereka berpendapat bahwa seharusnya kita semua menghargai setiap hak dan pilihan individu, tanpa memandang apakah dia itu demonstran atau bukan.
Menurut salah satu anggota DPRD Gorontalo Utara, ia menyebutkan "ejek demonstran" adalah hal yang tidak pantas. Ia menilai bahwa kalau seperti itu terjadi maka banyak demonstran akan merasa kecewa dan tidak nyaman untuk turut berpartisipasi dalam suatu acara. Kedua belah pihak pun harus saling mengerti dan saling menghargai pendapat masing-masing.
Ternyata ada beberapa aktivis yang langsung bereaksi dengan marah terhadap klaim tersebut, menganggapnya adalah ejekan. Banyak di kalangan mereka percaya bahwa tidak ada kata apa-apa yang salah dengan demonstran sendiri jika dia memakai berbagai cara untuk mengekspresikan dirinya.
Sementara itu, para aktivis lain lebih fokus pada isu utama yang ingin dibawa ke perdebatan. Mereka berpendapat bahwa seharusnya kita semua menghargai setiap hak dan pilihan individu, tanpa memandang apakah dia itu demonstran atau bukan.