Anggota DPR Usul Bumdesma Ikut Salurkan KUR, Ini Alasannya

DPR RI terus mengeksplorasi cara untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Golkar, Andhika Satya Wasistho, mengapresiasi capaian penyaluran KUR hingga November 2025 yang telah mencapai 83 persen dari target nasional. Pencapaian ini menunjukkan komitmen pemerintah memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil.

Namun, Andhika juga memberikan catatan bahwa penyaluran KUR masih cenderung berorientasi pada pemenuhan target kuantitatif, terutama peningkatan jumlah debitur baru. Ia menegaskan bahwa pendekatan tersebut belum diimbangi dengan pendampingan yang memadai bagi para penerima KUR.

Ia mengusulkan alokasi porsi penyaluran KUR melalui Bumdesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama) dan Bank Perekonomian Rakyat. Menurutnya, Bumdesma memiliki keunggulan dalam memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat desa dan karakteristik usaha lokal.

Dengan melibatkan Bumdesma, penyaluran KUR dinilai akan lebih tepat sasaran, memiliki risiko kredit yang lebih rendah, dan mendorong pemberdayaan ekonomi desa secara lebih merata. Andhika juga meminta Kementerian UMKM RI untuk memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar penyaluran KUR ke depan dapat berlangsung lebih cepat, tepat, dan berkelanjutan.

Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah masih dalam proses perubahan strategi dalam memberikan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Andhika diharapkan dapat menjadi pemandu yang efektif untuk membantu pemerintah mencapai tujuan tersebut.
 
Wah, sepertinya pemerintah benar-benar peduli dengan usaha mikro dan kecil! Capaian penyaluran KUR hingga 83 persen itu cukup keren, tapi apa yang penting adalah bagaimana cara membuat penyaluran KUR lebih efektif. Alokasi porsi melalui Bumdesma dan Bank Perekonomian Rakyat itu wajar, karena mereka tahu tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat desa dan karakteristik usaha lokal.

Saya senang melihat bahwa Andhika Satya Wasistho masih komitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Ia harus terus berusaha agar penyaluran KUR lebih tepat sasaran, memiliki risiko kredit yang lebih rendah, dan mendorong pemberdayaan ekonomi desa secara merata. Semoga pemerintah bisa membuat strategi yang lebih baik lagi di masa depan! 🤞💻
 
[![GIF: Mereka mau ngejar kursor mouse yang ngelilingi kurir](https://media.giphy.com/media/3oLrX4SsFhY5RtDxIz/gif/birth-day-gift)]
[![Seseorang menatap tanda tangan di atas dokumen yang berisi kurir](https://media.giphy.com/media/SkV1JdXKlC8Tn7OoGz/gif/curious-puppy)]
[![Dokumen dengan kata "KUR" yang terlihat serius](https://media.giphy.com/media/j5a6h2jE3qL9tYr7PQ/gif/money-magic)]
[![Seorang orang berdiri di depan layar komputer dengan ekspresi sedih karena kurir tidak mencukupi](https://media.giphy.com/media/3oLrX4SsFhY5RtDxIz/gif/disappointed-face)]
 
Aku pikir KUR yang sudah banyak disalurkan sekarang ini gini, 83 persen dari target nasional itu, tapi aku rasa masih ada kesempatan lain untuk penyaluran KUR. Mau kalah dalam penyaluran KUR karena Bumdesma lebih tahu kebutuhan masyarakat desa, tapi apa salahnya jadi tujuan kita? Kita harus ngeksplorasi caranya aja... misalnya dengan mengatur sistem pengajuan yang lebih mudah dan cepat. Aku juga rasa perlu diusulkan agar KUR diberikan prioritas pada penyaluran yang lebih sesuai dengan kebutuhan usaha mikro dan kecil, bukan hanya berfokus pada peningkatan jumlah debitur baru aja...
 
Pak/nye, apa lagi yang ingin dibilang? Nah, aja kalau nanti KUR bisa diajak berinvestasi ke Bumdesma, sih ada kemungkinan kita bisa mendapatkan bunga yang lebih tinggi 😏. Tapi jadi, apa masalahnya sih kalau kita punya KUR yang banyak, tapi sumber danaanya gak terfokus? Mungkin karena pemerintah masih nggak sempurna dalam merencanakan strategi ini, atau mungkin karena mereka hanya ingin cepat-cepat ngasih akses pembiayaan tanpa perlu memikirkan dampaknya. Siapa tahu, mungkin di masa depan kita bisa mendapatkan kurang dari 5 persen bunga, ya? 🤑
 
Kalau nih, penyaluran KUR sudah 83 persen, itu sudah buat bangga 😊. Tapi, aku pikir kalau kita harus lebih teliti lagi, ya? Asumsi saja peningkatan debitur baru saja berarti ada banyak orang yang bisa mendapatkan KUR, tapi bagaimana kalau kita lupa tentang kebutuhan yang sebenarnya dari para petani dan usaha mikro? Mereka memang butuh akses ke pembiayaan, tapi juga perlu bantuan yang lebih mendalam dalam hal pelatihan dan pengembangan usaha. Jadi, aku rasa alokasi KUR melalui Bumdesma dan Bank Perekonomian Rakyat itu bukan sekedar cara untuk meningkatkan penyaluran, tapi juga bisa membuat perubahan yang lebih signifikan di tanah air kita 💪.
 
iya ga, penyaluran KUR sudah cukup baik, 83 persen dari target nasional itu lumayan ya... tapi masih ada hal yang perlu diperhatikan yaitu alokasi lebih banyak bagi Bumdesma dan Bank Perekonomian Rakyat, karena mereka memiliki keunggulan dalam memahami kondisi masyarakat desa dan karakteristik usaha lokal. kalau mau benar-benar membantu pemberdayaan ekonomi desa, harus ada penyesuaian yang lebih baik dari situasi sekarang.
 
kembali
Top