Anggota DPD RI Apresiasi Masyarakat Adat Raja Ampat yang Hibahkan Lahan

Anggota DPD RI dari Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor (PFM), mengapresiasi keputusan Masyarakat Adat Raja Ampat yang menghibahkan lahan tanah seluas 6 hektare kepada Pemkab Raja Ampat. Hal ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara pemerintahan dan masyarakat adat.

"Kita harus menghargai keputusan Masyarakat Adat Raja Ampat yang rela menghibahkan tanah untuk dibangun perumahan bagi masyarakat", ungkap PFM saat meninjau langsung lokasi lahan di Kampung Saonek, Kecamatan Waigeo Selatan. Dengan telah tersedianya lahan, dia mendesak pemerintah pusat segera membangun rumah di lokasi tersebut.

Masyarakat Adat Raja Ampat diperlukan menghibahkan lahan tanah dengan jumlah seluas 6 hektare ini. PFM menyatakan bahwa pemerintah akan membantu masyarakat dalam pembangunan perumahan yang layak dan aman bagi mereka.
 
Gue pikir, itu gede banget ya! Masyarakat adat Raja Ampat yang rela menghibahkan lahan tanah seluas 6 hektare untuk pemerintah. Mungkin karena mereka ingin memberikan sesuatu yang baik baginya, atau mungkin karena mereka tahu bahwa ini akan membawa manfaat bagi generasi depan.

Gue senang banget dengan kesepakatan ini, tapi gue masih khawatir bagaimana caranya pemerintah bisa membangun perumahan yang layak dan aman untuk masyarakat adat. Gue harap pemerintah bisa bekerja sama dengan masyarakat adat secara lebih baik, sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat dari proyek ini dan tidak terlupakan.

Saya ingin tahu, bagaimana caranya pemerintah bisa memastikan bahwa perumahan yang dibangun tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat adat?
 
🤯 apa lagi dia cari aja buat kita, kalau saking mau gini sih duit orang kaya buat jalan-jalan! pfm itu lemas banget nih, apa keputusan masyarakat adatnya terus diadu-hadapi? apa kalau ada yang penasaran, dia kan sudah bilang ada kerja sama antara pemerintah dan masyarakat adat, kenapa dia harus bilang lagi kalau ada kerja sama itu benar? aku rasa dia hanya cari pasangan bersemangat-sentuhan aja, tapi malah jalan-jalan ke Raja Ampat aja. 😒👎
 
gue ngga bisa percaya sih kalau masyarakat adat Raja Ampat rela menghibahkan lahan seluas 6 hektare ke pemerintah. apa lagi kalau itu dianggap sebagai keputusan yang baik 🤔. gimana caranya mereka tahu sih bahwa itulah yang terbaik bagi masyarakat adatnya? jangan sabarnya aja, jangan tunggu sampe ada pembangunan rumah ya, tolong buat pemerintah yang progresif untuk membangun perumahan yang layak dan aman bagi mereka 🏠💕.
 
Aku pikir kira-kira bisa ngepakin masalah penduduk Raja Ampat dengan banget ya... Masyarakat Adat yang mau ikut berbagi lahan tanah buat kepentingan umum, itu gampang-gampang aja. Kita udah punya jutaan perumahan kosong di Jakarta dan Surabaya, tapi Raja Ampat sih masih banyak rumahtangga yang pengin rumah. Kenapa harus di prioritasi? Masih ada banyak masalah lainnya di Indonesia, nanti kita ngomong lagi 😊
 
gak sabar banget aja, ternyata Masyarakat Adat Raja Ampat udah mau bikin kebaikan besar mengapa gini sih pemerintah harus cepet-cepat membangun rumah di lokasi tersebut biar bisa jadi tempat tinggal yang nyaman dan aman ya, tapi aku rasa sebenarnya kunci dari masalah ini adalah bagaimana pemerintah harus berkomunikasi dengan Masyarakat Adat Raja Ampat ya, kalau tidak ada kesepakatan sama-sama itu apa artinya sih?
 
😊 Lihat keputusan Masyarakat Adat Raja Ampat kayaknya benar-benar luar biasa, siapa bilang bisa menghibahkan lahan 6 hektare? 🤯 PFM pasti senang sekali dan harus diapresiasi juga. Tapi kenapa mereka harus kalah dulu? Siapapun yang punya lahan, kita harus jujur mengakui hak milik mereka. 🙏
 
Kalau kita lihat dari sisi logika, kenapa Masyarakat Adat Raja Ampat mau berbagi tanah? Apakah karena mereka benar-benar percaya bahwa ini adalah keputusan yang tepat untuk mereka? Atau mungkin ada tekanan dari pemerintah yang membuat mereka harus menyerahkan lahan tanah ini? Mari kita refleksikan, apakah ini bukan contoh bagaimana cara kerja pemerintahan di Indonesia? Kita harus mencari jalan tengah di mana kepentingan masyarakat adat dan pemerintah bisa saling melengkapi. Tapi, apa arti dari "keputusan yang tepat" bagi Masyarakat Adat Raja Ampat? Apakah mereka benar-benar yakin bahwa ini adalah keputusan yang akan membawa manfaat bagi generasi mendatang?
 
"Jika kita ingin mencapai kebaikan, kita harus bersedia mengorbankan kesenangan diri sendiri." 🤝 Pekerjaan pemerintah sebenarnya bukan sekedar membangun proyek tapi juga harus melindungi hak dan kepentingan masyarakat.
 
Ini kayaknya sangat luar biasa banget, siapa bilang kita harus membangun rumah di Raja Ampat, kan udah banyak tempat lain di Indonesia yang masih kosong? Dan apa karna masyarakat adat mau menghibahkan lahan ini? Apakah ada bantuan dari pemerintah pusat juga buat mereka, kayaknya bisa dipikirkan lagi.
 
Pikirin aku kalau siap aja dibilang baik gini... tapi apa sih salahnya? Masyarakat Adat Raja Ampat mau nggabungin lahan tanah aja, toh mending dibawa kesan bahwa keputusan itu bukan main-main. Tapi kalau kita nari-nari aja bahwa ada kerja sama yang baik antara pemerintahan dan masyarakat adat... apakah sih benar-benar konsisten? Aku rasa bisa jadi ada hal lain yang sebenarnya terjadi di balik keputusan itu 🤔.
 
Maksudnya, kalau kita nggak perhatikan opini orang-orang lokal ya? Apa yang terjadi nanti kalau kita ambil lahan tanah itu tanpa memikirkan dampaknya pada masyarakat yang tinggal di sana? Itu gampang banget kehilangan akses ke tempat mereka hidup. Saya pikir pemerintah harus berbicara dengan lebih jujur, kalau mau nih bantu bangun rumah bagi masyarakat lokal atau apa sih tujuan dari proyek ini?
 
ini gampang banget! pemerintah dan masyarakat adat Raja Ampat sama-sama suka kan? 🤝🏼 mereka mau berbagi lahan tanah buat di bangun rumah, itulah kebaikan hati ya! PFM juga jujur, dia akan membantu masyarakat dalam pembangunan perumahan yang layak dan aman. ini pasti membuat masyarakat Raja Ampat senang-senang 🤩. kita semua harus terus mendukung kerja sama pemerintah dan masyarakat adat ya! 💖
 
kembali
Top