Anggaran Makan Bergizi Nasional (BGN) baru terus diserap Rp41,3 triliun, yang menempatinya di atas target 58 persen. Menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, anggaran tersebut sudah direalisasikan dengan cepat di paruh kedua 2025.
Dari data Kemenkeu, program BGN telah diserap Rp41,3 triliun untuk 41,9 juta penerima, yang menempatinya di atas target 82,9 juta penerima yang ditetapkan oleh Presiden. Selain itu, total ada sebanyak 15.369 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi dan telah menyerap sebanyak 556.735 pekerja.
Realisasi program BGN tersebar di seluruh provinsi Indonesia, termasuk Maluku dan Papua, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, dan Semarang. Di Pulau Jawa, program ini sudah menyasar sebanyak 25,68 juta penerima dengan total SPPG mencapai 9.107 unit. Sedangkan di Sumatera, ada sebanyak 8,6 juta penerima yang dilayani oleh 3.142 unit SPPG.
Namun, masih ada anggaran sekitar Rp30 triliun yang harus diserap BGN dalam sisa bulan menuju 2026 untuk melaksanakan program prioritas Kabinet Merah Putih itu.
Dari data Kemenkeu, program BGN telah diserap Rp41,3 triliun untuk 41,9 juta penerima, yang menempatinya di atas target 82,9 juta penerima yang ditetapkan oleh Presiden. Selain itu, total ada sebanyak 15.369 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi dan telah menyerap sebanyak 556.735 pekerja.
Realisasi program BGN tersebar di seluruh provinsi Indonesia, termasuk Maluku dan Papua, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, dan Semarang. Di Pulau Jawa, program ini sudah menyasar sebanyak 25,68 juta penerima dengan total SPPG mencapai 9.107 unit. Sedangkan di Sumatera, ada sebanyak 8,6 juta penerima yang dilayani oleh 3.142 unit SPPG.
Namun, masih ada anggaran sekitar Rp30 triliun yang harus diserap BGN dalam sisa bulan menuju 2026 untuk melaksanakan program prioritas Kabinet Merah Putih itu.