Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha yang Bisa Membuka Jalan Ciptakan Kemandirian Dari Dulu.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, anak muda Indonesia terus menghadapi hambatan dalam mencari pekerjaan di dunia formal yang bersifat berwajib dan tidak fleksibel untuk bekerja. Hal ini membuat sebagian besar dari mereka lebih tertarik untuk memulai usaha sendiri. Salah satu program yang menawarkan peluang pembelajaran dengan harga terjangkau, disalurkan melalui lembaga kursus seperti Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Arimbi.
Dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir ini, Indonesia secara bertahap mengadopsi struktur pendidikan formal yang sesuai dengan nilai-nilai global. Namun, pada masa lalu, program pendidikan formal masih memfokuskan pada kualitas pembelajaran saja. Sementara itu, di dunia bisnis, yang berada di depan barikade adalah keahlian dan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman kerja sambil belajar.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia untuk mengatasi kesulitan ini, pemerintah menetapkan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program ini bertujuan untuk menyediakan peluang pembelajaran dan membantu siswa dengan kemampuan yang terbatas untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang vokasi dan keuangan.
Dalam tiga tahun ini, di Indonesia sudah ada 330 ribu peserta dari program PKW dan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Di antaranya ada sekitar seratus ribu pria yang memiliki karir formal. Tidak hanya itu, program PKK juga merangkum anak muda putus sekolah dengan nilai SD 0,16 persen, SMP 0,12 persen dan SMA 0,13 persen.
Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, anak muda Indonesia terus menghadapi hambatan dalam mencari pekerjaan di dunia formal yang bersifat berwajib dan tidak fleksibel untuk bekerja. Hal ini membuat sebagian besar dari mereka lebih tertarik untuk memulai usaha sendiri. Salah satu program yang menawarkan peluang pembelajaran dengan harga terjangkau, disalurkan melalui lembaga kursus seperti Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Arimbi.
Dalam kurun waktu dua puluh tahun terakhir ini, Indonesia secara bertahap mengadopsi struktur pendidikan formal yang sesuai dengan nilai-nilai global. Namun, pada masa lalu, program pendidikan formal masih memfokuskan pada kualitas pembelajaran saja. Sementara itu, di dunia bisnis, yang berada di depan barikade adalah keahlian dan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman kerja sambil belajar.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia untuk mengatasi kesulitan ini, pemerintah menetapkan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program ini bertujuan untuk menyediakan peluang pembelajaran dan membantu siswa dengan kemampuan yang terbatas untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang vokasi dan keuangan.
Dalam tiga tahun ini, di Indonesia sudah ada 330 ribu peserta dari program PKW dan Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK). Di antaranya ada sekitar seratus ribu pria yang memiliki karir formal. Tidak hanya itu, program PKK juga merangkum anak muda putus sekolah dengan nilai SD 0,16 persen, SMP 0,12 persen dan SMA 0,13 persen.