Keberadaan sampah plastik di Indonesia semakin melekat dengan ketat, mengancam kelestarian lingkungan. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2024, timbulan sampah di 318 kabupaten/kota mencapai 34,1 juta ton per tahun, dengan 67,42% atau sekitar 23 juta ton belum terkelola dengan baik. Dari seluruh jenis sampah, sampah plastik menempati peringkat ke-4 tertinggi.
Dalam rangka menghadapi tantangan ini, pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak, untuk mengelola sampah plastik dengan bijak. Mondelez Indonesia, salah satu perusahaan yang berupaya, menghadirkan workshop bertema "Generasi #BijakPlastikSejakDini, Anak Hebat Peduli Lingkungan" sebagai program lanjutan yang telah diinisiasi sejak 2021.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran anak-anak untuk mengelola sampah plastik dengan bijak, Mondelez Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka berusaha mendorong terciptanya dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Selain itu, Siti Mariam, Plt Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH) Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, juga mendukung penuh inisiatif #BijakPlastikSejakDini. Menurut Siti Mariam, program ini tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk peduli sejak dini, tetapi juga mengajak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama menumbuhkan kebiasaan bijak plastik yang tentunya dapat membantu permasalahan lingkungan di Indonesia.
Menurut Agus Rusly, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular (KLH), program edukasi lingkungan sejak dini merupakan salah satu investasi terbaik untuk memastikan peningkatan pengelolaan sampah di masa depan. Dengan menanamkan karakter #BijakPlastikSejakDini, kita tidak sekadar mengajarkan anak untuk memilah dan mengurangi sampah, tetapi kita sedang menumbuhkan kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari solusi besar sirkular ekonomi nasional.
Kerja sama antara Mondelez Indonesia dengan lembaga-lembaga pendidikan juga terus berlanjut. Sebagai contoh, Bank Sampah telah diterapkan di 12 sekolah, melibatkan lebih dari 5.700 siswa, pengumpulan sampah plastik, mencapai total 27,5 ton dan 56,7 ton seluruh jenis sampah berhasil dikumpulkan.
Diakui sebagai mitra resmi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) Kemendikdasmen untuk mendukung pilar sehat lingkungan, inisiatif #BijakPlastikSejakDini juga meluncurkan buku saku serta video pembelajaran ramah anak yang mengajak siswa sekolah dasar untuk mengenal dan mengetahui tentang pengelolaan sampah plastik.
Dalam rangka menghadapi tantangan ini, pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak, untuk mengelola sampah plastik dengan bijak. Mondelez Indonesia, salah satu perusahaan yang berupaya, menghadirkan workshop bertema "Generasi #BijakPlastikSejakDini, Anak Hebat Peduli Lingkungan" sebagai program lanjutan yang telah diinisiasi sejak 2021.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran anak-anak untuk mengelola sampah plastik dengan bijak, Mondelez Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka berusaha mendorong terciptanya dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Selain itu, Siti Mariam, Plt Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup (PPGLH) Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, juga mendukung penuh inisiatif #BijakPlastikSejakDini. Menurut Siti Mariam, program ini tidak hanya mengajarkan anak-anak untuk peduli sejak dini, tetapi juga mengajak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk bersama-sama menumbuhkan kebiasaan bijak plastik yang tentunya dapat membantu permasalahan lingkungan di Indonesia.
Menurut Agus Rusly, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular (KLH), program edukasi lingkungan sejak dini merupakan salah satu investasi terbaik untuk memastikan peningkatan pengelolaan sampah di masa depan. Dengan menanamkan karakter #BijakPlastikSejakDini, kita tidak sekadar mengajarkan anak untuk memilah dan mengurangi sampah, tetapi kita sedang menumbuhkan kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari solusi besar sirkular ekonomi nasional.
Kerja sama antara Mondelez Indonesia dengan lembaga-lembaga pendidikan juga terus berlanjut. Sebagai contoh, Bank Sampah telah diterapkan di 12 sekolah, melibatkan lebih dari 5.700 siswa, pengumpulan sampah plastik, mencapai total 27,5 ton dan 56,7 ton seluruh jenis sampah berhasil dikumpulkan.
Diakui sebagai mitra resmi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) Kemendikdasmen untuk mendukung pilar sehat lingkungan, inisiatif #BijakPlastikSejakDini juga meluncurkan buku saku serta video pembelajaran ramah anak yang mengajak siswa sekolah dasar untuk mengenal dan mengetahui tentang pengelolaan sampah plastik.