Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Keras Hukuman untuk Penjual Narkoba yang Aktif Menggunakan Media Sosial
JAKARTA - Pemerintah presiden terbaru, Prabowo Subianto, mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba dan konsekuensi hukum bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Hal ini ditandai dengan penangkapan seorang aktivis narkoba yang aktif menggunakan media sosial.
Amar Zoni, seorang aktivis narkoba yang banyak dihubungi melalui media sosial, ternyata ditembak penjaga rutan penahanan di Jakarta Selatan. Menurut sumber di penjara, Amar terpanggil ke ruangan penjaga karena ada pesan dari orang tuanya.
Pada saat itu, penjaga rutan menemukan bungkus heroin yang dimiliki oleh Amar. Pihak penjara segera menghubungi kepolisian dan Amar akhirnya ditembak. "Dia (Amar) sangat tidak percaya", kata sumber di penjara.
Pemerintah presiden Prabowo Subianto berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menghadapi bahaya narkoba yang semakin bergejolak. Mereka juga berharap agar masyarakat dapat memberikan informasi kepada pihak berwajib tentang aktivitas mereka di media sosial.
"Masyarakat sangat berkompeten dalam menggunakan teknologi, jadi kita harus mengaktifkan pengawasan terhadap perilaku mereka", katanya.
JAKARTA - Pemerintah presiden terbaru, Prabowo Subianto, mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba dan konsekuensi hukum bagi mereka yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Hal ini ditandai dengan penangkapan seorang aktivis narkoba yang aktif menggunakan media sosial.
Amar Zoni, seorang aktivis narkoba yang banyak dihubungi melalui media sosial, ternyata ditembak penjaga rutan penahanan di Jakarta Selatan. Menurut sumber di penjara, Amar terpanggil ke ruangan penjaga karena ada pesan dari orang tuanya.
Pada saat itu, penjaga rutan menemukan bungkus heroin yang dimiliki oleh Amar. Pihak penjara segera menghubungi kepolisian dan Amar akhirnya ditembak. "Dia (Amar) sangat tidak percaya", kata sumber di penjara.
Pemerintah presiden Prabowo Subianto berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menghadapi bahaya narkoba yang semakin bergejolak. Mereka juga berharap agar masyarakat dapat memberikan informasi kepada pihak berwajib tentang aktivitas mereka di media sosial.
"Masyarakat sangat berkompeten dalam menggunakan teknologi, jadi kita harus mengaktifkan pengawasan terhadap perilaku mereka", katanya.