Alasan Menteri PU Latih Santri Agar Terampil Konstruksi

Menteri PU Latih Santri untuk Terampil Konstruksi

Menteri Pekerja Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa program pelatihan konstruksi bagi santri di pondok pesantren (ponpes) bukan bertujuan membuat mereka menjadi tukang bangunan. Pelatihan yang diberikan sekitar 2.500 santri setiap tahun hanya memberikan keterampilan dasar di bidang konstruksi infrastruktur.

Menurut Dody, pelatihan tersebut tidak bersifat wajib dan terbuka untuk siapa saja yang ingin mengikuti. Ia menjelaskan bahwa program ini berjalan sejak arahan Presiden Prabowo Subianto dan bertujuan melindungi budaya swasembada di lingkungan ponpes.

"Kita hanya memberikan pelajaran dasar saja, tidak lebih atau tidak kurang. Bukan kemudian kita mengarahkan santri menjadi tukang bangunan, jadi cuma basic aja," kata Dody kepada wartawan.

Pelatihan konstruksi ini ditujukan bagi para santri yang memiliki minat dan keinginan untuk belajar. Namun, tidak semua santri yang mengikuti pelatihan tersebut menyelesaikan programnya karena beberapa alasan.
 
Gue pikir ini bisa jadi jalan keluarga atau cara Presiden Prabowo Subianto mengenalkan teknologi konstruksi infrastruktur di Indonesia, apalagi kalau gue lihat banyak ponpes yang sudah menerima pelatihan tersebut. Mungkin ini juga bikin lebih banyak orang Indonesia yang bisa bekerja di bidang konstruksi dan membuat pembangunan infrastruktur semakin cepat dan baik. Tapi gue khawatir, siapa bilang siapa yang bisa jadi tukang bangunan? Gue melihat banyak mahasiswa S1 yang sudah lama tidak punya pekerjaan dan bingung bagaimana cara mereka menghasilkan uang, tapi ini bikin lebih baik kalau ada santri yang sudah memiliki keterampilan dasar konstruksi.
 
Akhirnya ada yang jelas tentang pelatihan konstruksi di ponpes. Saya pikir itu bagus sekali kalau para santri bisa belajar keterampilan dasar konstruksi, tapi tidak semua orang harus menjadi tukang bangunan. Saya suka juga kalau ini bukan wajib, sehingga siapa saja yang ingin belajar bisa ikut.

Saya khawatir kalau jika program ini terlalu formal, maka banyak santri yang gagal menyelesaikan programnya karena tidak memiliki minat atau kemampuan. Maka dari itu, saya harap pemerintah bisa memberikan dukungan yang cukup dan bantuan yang tepat bagi para santri agar mereka bisa menikmati manfaat pelatihan konstruksi ini.

Saya rasa kalau kita bisa melihat kebaikan dari program ini, maka tidak ada alasan untuk tidak mendukungnya. 🙏🏼💯
 
ini nih giliran aku berbicara... aku pikir program ini agak nggak masuk akal kan? siapa bilang konstruksi itu hanya tentang "basic" aja? di Indonesia, konstruksi infrastruktur itu penting banget buat jaringan umum ya! tapi mungkin itu jawabannya... kalau giliran kamu mau ikuti pelatihan ini, kamu harus memiliki minat dan keinginan yang cukup besar sih... tapi aku rasa gampang untuk mengatakan "kita hanya memberikan pelajaran dasar saja" bukan? 🤔👀
 
Aku pikir apa punya kaitannya dengan konstruksi aja. Aku suka sekali nonton film 'The Shawshank Redemption' dulu, film itu kayaknya seru banget. Ceritanya tentang persahabatan yang kuat antara dua orang yang dipenjara. Mereka jadi teman setia dan berjuang untuk bebas bersama-sama. Aku rasa aku bisa menirunya dengan teman-temanku di kantor. Kita sering jadi team work dan bikin proyek yang sukses bersama-sama.
 
Aku pikir ini gampang kok sih. Mereka hanya memberi pelajaran dasar saja. Apa salahnya kalau mereka ingin belajar lebih banyak lagi? Tolong cari tahu siapa yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan program ini ya.

[link ke artikel tentang konsep swasembada di Indonesia](https://www.republika.co.id/News/7/2023/09/15/2031111/Pemikiran-Swadesia-Hari-Hari-Pengetahuan-Untuk-Teknologi-Aplikasi)

[link ke video tentang konsep swasembada yang dibicarakan oleh Menteri PU](https://www.kompas.com/video/read/2023/09/15/141422865/Pemikiran-Swadesia-Hari-Hari-Pengetahuan-Untuk-Teknologi-Aplikasi)

[link ke artikel tentang program pelatihan konstruksi bagi santri](https://www.tertib.com/read/2023/09/15/2043516/Menteri-PU-Latih-Santri-Terampil-Konstruksi)
 
🤔 program ini agak bingung sih, jadi aku pikir kalau tujuannya membuat mereka menjadi tukang bangunan atau tidak? 🏗️ toh mereka sudah banyak yang lulus dan bekerja di sana kan? tapi menteri punya jawabannya bahwa pelatihan hanya memberikan keterampilan dasar aja...😐 seperti apa sih budaya swasembada yang harus dilindungi? 🤷‍♂️
 
Program pelatihan konstruksi bagi santri ponpes ini memang lucu, tapi juga perlu diawasi agar tidak jadi beban bagi santri. Kalau aku bayangkan 2500 santri setiap tahun, itu artinya banyak banget sih. Dan kalau mereka harus belajar konstruksi saja, maka apa kegiatan lain yang mereka lakukan? Aku khawatir program ini hanya memberikan keterampilan dasar, tapi apa kemudian?
 
Aku pikir program ini bukan hanya untuk membuat santri bisa bangunan saja, tapi juga untuk membantu mereka memiliki minat pada hal-hal terkait konstruksi. Misalnya, aku lihat ada banyak sekali konstruksi yang baru-baru saja selesai di beberapa kota besar Indonesia, dan aku pikir kalau santri itu bisa belajar dari pengalaman orang-orang yang sudah lama dalam bidang itu bisa menjadi hal yang positif.
 
aku rasa ini keren banget kan? kalau gak ada program seperti ini, banyak ponpes jadi bosan aja karena gak punya pekerjaan. aku pikir itu penting banget juga untuk santri-nye belajar skill konstruksi, tapi aku paham juga kalau bukan semua santri mau ikut pelatihan. aku yakin kalau dengan program ini, banyak ponpes bisa makin ramai dan bermanfaat. jadi, aku pikir Dody bangunnya ide yang keren! 😊
 
Aku pikir bukan masalah kalau mereka mau belajar konstruksi juga. Mereka jadi tukang bangunan atau nggak? 🤔 Selama mereka bisa menabung dan terus belajar, aku bayangin kalau itu sudah cukup. Tapi kalau mau dijadikan wajib, aku pikir itu masalah. Aku rasa lebih baik kalau mereka bisa memilih apakah ingin belajar konstruksi atau tidak 🤷‍♂️ #AkuPikirDemikian
 
aku pikir ini kayaknya salah tujuan, kalau mau melindungi budaya swasembada aja kenapa tidak buat program lain yang lebih berarti lagi? mending buat program yang sebenarnya membantu konstruksi infrastruktur ya? gak ada salahnya kalau keterampilan dasar punya manfaat, tapi aku rasa ini cuma sekedar memberikan label "konstruksi" saja. kayaknya harus ada kemajuan lebih di sini 😐💡
 
Aku rasa kalau pemerintah lama-lamanya berusaha untuk meningkatkan keterampilan konstruksi para santri, pasti akan banyak lagi ponpes yang mau terus menerus mengadakan program pelatihan ini. Tapi aku ragu-ragu dengan tujuan utama dari program ini. Aku pikir kalau mereka ingin membuat santri menjadi tukang bangunan, harus ada beberapa kemampuan dan pengetahuan yang lebih mendalam di dalam pelatihan, bukan hanya dasar-dasar aja. Dan aku juga rasa perlu ada sistem pengawasan yang lebih ketat agar semua santri yang mengikuti program ini benar-benar menyelesaikannya dan tidak hanya sekedar ngetren. Karena kalau punya kemampuan tapi tidak bisa menyelesaikan, itu bukan lagi menjadi kelebihan mereka.
 
Gue pikir ini gampang banget! Mau jadi tukang bangunan atau tidak, kalau udah lulus pelatihan konstruksi, kalian sudah bisa bekerja di bidang konstruksi infrastruktur. Tapi apa yang salahnya sih? Gue bayangkan, kalau udah suatu hari nanti gue punya keinginan untuk belajar jadi dokter, tapi udah lulus SMA, saya harus masuk program pasca SMA ya? Kalau di konstruksi, kalian sudah bisa bekerja, apa bedanya?
 
Minta tahu siapa yang memikirkan kalau 2500 anak sd semakin pintar kaya itu? Beliin aku, sekarang mereka sudah bisa bikin bata dan tidak akan mau jadi wajib konstruksi. Kalau gini, apa sisa program ini? Bisa diklaim Presiden Prabowo Subianto udah kece, tapi aku rasa udah waktunya buat ada perubahan, karna kalau jadi seperti itu, aku rasa akan ada yang kesal.
 
Makasih ya bro, aku rasa program ini agak susah diikuti. Aku tahu bahwa ponpes-ponpes di Indonesia banyak yang punya budaya swasembada, tapi bagaimana kalau ada santri yang ingin bergabung dengan industri konstruksi modern? Kita harusnya memberikan lebih banyak pilihan untuk mereka yang ingin belajar. Aku rasa program ini hanya membantu sedikit-sedikit aja. Nah, aku tidak punya masalah sama sekali, tapi aku cuma ingin menambahkan opini aku yaa 😊.
 
aku jujur aja, aku rasa program ini sangat keren 🤩! Dody Hanggodo paling lucu banget, dia bilang bahwa pelatihan konstruksi bukan tentang membuat santri menjadi tukang bangunan, tapi tentang memberikan mereka keterampilan dasar yang mungkin berguna nanti di kehidupan sehari-hari. aku setuju dengan itu, karena aku sendiri punya teman ponpes yang suka bermain futsal, tapi dia malah lebih suka memasang jendela 🏠. aku rasa program ini sangat baik dan aku harap banyak santri yang bisa menikmati pelatihan konstruksi ini 💪!
 
Saya pikir program ini justru keren banget 🤩! Kita harus menghargai budaya swasembada di pongpes dan memberikan kesempatan bagi santri untuk belajar dan berkembang. Menteri Dody Hanggodo tidak salah jika mengatakan bahwa pelatihan konstruksi ini hanya memberikan keterampilan dasar, tapi itu sudah cukup! Saya pikir lebih baik daripada tidak ada program sama sekali 🙏. Dan saya rasa program ini sangat bermanfaat bagi santri yang memiliki minat dan keinginan untuk belajar, jadi kita harus mendukung program ini 🤝.
 
Gue pikir sih kalau ponpes nanti bisa diwadahiin dengan pekerjaan konstruksi yang serius, bukan hanya pelatihan dasar aja. Banyak santri yang lulus dari program ini ternyata tidak bisa menemukan pekerjaan yang sesuai karena mereka hanya memiliki pengetahuan dasar saja 🤔. Gue rasa kalau pemerintah harus memberikan lebih banyak dukungan dan peluang bagi para santri agar mereka bisa mengembangkan bakatnya secara lebih komprehensif 💼.
 
Gue pikir program ini biar bagus banget! 2500 santri setiap tahun ini bukan cuma tukang bangunan aja, tapi juga diajarkan tentang sistem konstruksi yang lebih luas, seperti jembatan, jalan, dan gedung.
Permen PU ini buat melindungi budaya swasembada di ponpes, kan? Ini penting banget!
Dody bilang program ini tidak wajib, tapi gue bayangkan kalau semua santri punya keterampilan konstruksi yang baik, apa kondisi infrastruktur kita nanti?
Gue rasa ini program yang positif, jangan hanya fokus pada tukang bangunan aja.
 
kembali
Top