Amerika Serikat dan China, dua negara raksasa yang berlomba untuk kembali ke Bulan, ternyata bersaing atas sumber daya mineral yang menggiurkan. Peneliti asal Pakistan, Mustafa Bilal dari Centre for Aerospace & Security Studies, mengungkapkan bahwa ada kesepakatan bernilai US$ 300 juta antara startup Interlune dengan Bluefors terkait pembelian 10.000 liter helium-3 yang diambil dari Bulan.
Helium-3 adalah isotop helium yang stabil dan cocok untuk bahan bakar nuklir reaktor tenaga listrik baik di Bulan atau di Bumi. Selain itu, elemen ini juga bisa digunakan untuk bahan "pendingin" komputer kuantum. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa Bulan memiliki kandungan helium-3 yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan Bumi.
Sumber daya ini bisa diambil dari partikel yang tersembur bersama angin surya dan tidak bisa menembus atmosfer yang tebal di Bumi. Interlune adalah salah satu perusahaan yang fokus mencari cara paling efisien untuk menambang sumber daya di luar angkasa. Pesaingnya antara lain adalah Blue Origin milik Jeff Bezos.
Selain helium-3, air es di Bulan juga menjadi sumber daya kritis karena bisa diproses menjadi air minum, oksigen, dan bahan bakar roket. Adanya tambang helium-3 ini bisa mendorong negara-negara yang memiliki kemampuan jelajah luar angkasa untuk membangun stasiun permanen di Bulan.
Pertambangan helium-3 juga bisa menentukan "pemenang" kompetisi di antariksa. Stasiun di Bulan tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada pembangkit listrik tenaga surya karena malam di bulan bisa berlangsung hingga 2 pekan waktu Bumi.
Dalam keseluruhan, persaingan ini menggambarkan betapa pentingnya sumber daya luar angkasa dalam mencapai tujuan-tujuan antariksa.
Helium-3 adalah isotop helium yang stabil dan cocok untuk bahan bakar nuklir reaktor tenaga listrik baik di Bulan atau di Bumi. Selain itu, elemen ini juga bisa digunakan untuk bahan "pendingin" komputer kuantum. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa Bulan memiliki kandungan helium-3 yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan Bumi.
Sumber daya ini bisa diambil dari partikel yang tersembur bersama angin surya dan tidak bisa menembus atmosfer yang tebal di Bumi. Interlune adalah salah satu perusahaan yang fokus mencari cara paling efisien untuk menambang sumber daya di luar angkasa. Pesaingnya antara lain adalah Blue Origin milik Jeff Bezos.
Selain helium-3, air es di Bulan juga menjadi sumber daya kritis karena bisa diproses menjadi air minum, oksigen, dan bahan bakar roket. Adanya tambang helium-3 ini bisa mendorong negara-negara yang memiliki kemampuan jelajah luar angkasa untuk membangun stasiun permanen di Bulan.
Pertambangan helium-3 juga bisa menentukan "pemenang" kompetisi di antariksa. Stasiun di Bulan tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada pembangkit listrik tenaga surya karena malam di bulan bisa berlangsung hingga 2 pekan waktu Bumi.
Dalam keseluruhan, persaingan ini menggambarkan betapa pentingnya sumber daya luar angkasa dalam mencapai tujuan-tujuan antariksa.