Bripka Rudi: Pengorbanan Seorang Polisi di Desa Terpencil Kalimantan
Sejak 2011, Bripka Rudi telah menjadi pelayan rakyat di desa terpencil Long Sule dan Long Pipa di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Meskipun kehadirannya sering kali dianggap tidak nyaman oleh warga, kontribusinya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat tak terhitung.
Bripka Rudi menjelaskan bahwa desa binaannya hanya bisa dijangkau dengan pesawat perintis dan dikelilingi pegunungan. Aliran listrik PLN belum ada, sehingga warga dipaksa mengandalkan aki dan panel surya. Meskipun begitu, Bripka Rudi tetap setia pada tanggung jawabnya sebagai Bhabinkamtibmas.
"Seperti itulah pengabdian kami sebagai anggota polisi," ucap Bripka Rudi dengan rasa hormat. "Kita harus siap di mana pun kami bertugas, baik itu di kota, di desa."
Pengorbanan Bripka Rudi terlihat dalam keberadaannya menghadirkan internet di desa binaannya. Dia rela merogoh kocek sendiri hingga Rp 60 juta untuk membeli jaringan internet dan memberikannya kepada warga.
"Untuk internet itu kami merasa dan semua orang mungkin merasa perlunya jaringan telekomunikasi untuk kita," imbuh Bripka Rudi. "Saya juga merasakan bahwa komunikasi itu penting di Desa Long Sule dan Desa Long Pipa ini tidak adanya jaringan seluler."
Pengabdian Bripka Rudi tidak hanya terbatas pada kehadiran internet, tetapi juga dalam memberikan rasa keamanan dan kedamaian bagi masyarakat. Meskipun begitu, kontribusinya masih belum secara luas diakui oleh masyarakat.
"Kita harus menghargai pengorbanan Bripka Rudi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata seorang warga desa Long Sule. "Dia adalah contoh yang baik bagi kita semua."
Sejak 2011, Bripka Rudi telah menjadi pelayan rakyat di desa terpencil Long Sule dan Long Pipa di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Meskipun kehadirannya sering kali dianggap tidak nyaman oleh warga, kontribusinya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat tak terhitung.
Bripka Rudi menjelaskan bahwa desa binaannya hanya bisa dijangkau dengan pesawat perintis dan dikelilingi pegunungan. Aliran listrik PLN belum ada, sehingga warga dipaksa mengandalkan aki dan panel surya. Meskipun begitu, Bripka Rudi tetap setia pada tanggung jawabnya sebagai Bhabinkamtibmas.
"Seperti itulah pengabdian kami sebagai anggota polisi," ucap Bripka Rudi dengan rasa hormat. "Kita harus siap di mana pun kami bertugas, baik itu di kota, di desa."
Pengorbanan Bripka Rudi terlihat dalam keberadaannya menghadirkan internet di desa binaannya. Dia rela merogoh kocek sendiri hingga Rp 60 juta untuk membeli jaringan internet dan memberikannya kepada warga.
"Untuk internet itu kami merasa dan semua orang mungkin merasa perlunya jaringan telekomunikasi untuk kita," imbuh Bripka Rudi. "Saya juga merasakan bahwa komunikasi itu penting di Desa Long Sule dan Desa Long Pipa ini tidak adanya jaringan seluler."
Pengabdian Bripka Rudi tidak hanya terbatas pada kehadiran internet, tetapi juga dalam memberikan rasa keamanan dan kedamaian bagi masyarakat. Meskipun begitu, kontribusinya masih belum secara luas diakui oleh masyarakat.
"Kita harus menghargai pengorbanan Bripka Rudi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata seorang warga desa Long Sule. "Dia adalah contoh yang baik bagi kita semua."