Aksi Siswa SMAN 72 Guncang Sekolah dengan Bom Bukan Terorisme Tapi Memetic Violence, Apa Maksudnya?

Aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara, Jumat lalu, dilakukan seorang siswa berusia 17 tahun bernama F. Ternyata, pelaku bukan merupakan anggota jaringan terorisme, melainkan melakukan aksi memetic violence daring.

Mayndra Eka Wardhana, Juru Bicara Densus 88, mengatakan bahwa motivasi F berasal dari kekerasan yang ia temukan di internet. Ia mendapat informasi tersebut dari komunitas daring yang diikutinya dan bahkan menelusuri situs-situs untuk mempelajari cara kematian tragis dan kekerasan ekstrem.

F sendiri mengeluarkan senapan mainan miliknya dengan menulis nama-nama tokoh dan ideologi global. Mayndra menjelaskan bahwa hal ini cuma sebagai inspirasi bagi F, yang kemudian melakukan tindakan kriminal.

Pelaku tersebut mendapat informasi tentang kekerasan ekstrem dari komunitas daring yang diikutinya. Mayndra mengungkapkan bahwa F mencoba untuk mencari bahkan di situs website bagaimana orang-orang itu meninggal dunia atau mengalami kecelakaan atau mengalami kekerasan secara keji maupun dengan berbagai tingkatannya.

Kondisi F saat ini masih dalam kondisi sadar dan sedang diperiksa oleh tim penyidik. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, mengatakan bahwa pelaku tersebut akan lebih leluasa melakukan pemeriksaan terhadapnya setelah kondisinya berangsur membaik.

Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pemeriksaan sekaligus memastikan pemulihan fisik dan psikis pelaku yang masih di bawah umur.
 
Awew, rasanya masih nggak habis banget aksi memetic violence yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara. Si F yang melakukan aksi itu memang gak ada hubungannya dengan jaringan terorisme, tapi gak cuma sekedar main-main juga, aja kekerasan dan ekstrem itu serius banget! 🤯

Aku rasa kalau si F itu nggak bisa mengontrol perasaannya sendiri, maka dari itu pemeriksaan psikisnya pasti penting banget. Tapi gampang-gamping juga aja kalau pemeriksaan terhadapnya dilakukan dengan lebih leluasa, sih... 🤔

Aku ingat saat-saat yang sama berlaku di Indonesia, nggak ada yang bilang kekerasan dan ekstrem itu sekedar main-main. Gak bisa dipungkiri kalau media sosial itu memainkan peran besar dalam hal ini... 📱
 
PADAHAL YA, Aksi memetic violence daring seperti itu BANYAK NYALANGNYA!! 🤯 apalagi kalau anak muda seperti F yg 17 tahun itu mau mengambil inspirasi dari internet dan lalu melakukan sesuatu yang bisa merugikan banyak orang. siapa yang bilang bahwa kekerasan di internet tidak pernah menyebar ke dunia nyata? kayaknya kita harus lebih hati-hati saat online, gak bisa dipungut tangan ya! 🤦‍♂️
 
Kasus ini benar-benar membuatku sedih banget 🤕, tapi aku juga rasa kayaknya kita harus berefeksi dan coba paham bagaimana hal ini terjadi. Mungkin F itu seseorang yang sangat terpengaruhi oleh apa yang ia temukan di internet 📱. Aku pikir kita harus berusaha untuk mengurangi dampak buruk dari konten online yang tidak baik, bukan hanya memperhatikan pelaku, tapi juga kita semua sebagai netizen yang bisa membagikan atau tidak membagikan konten tersebut 😬.
 
ini kejadian apa sih, salah satu siswa SMAN 72 Jakarta Utara ngadain aksi peledakan dengan senapan mainan... tapi bukan karena dia penasaran sama kriminalitas atau apa, tapi dia simpen informasi tentang kekerasan di internet dan kemudian bikin aksi semacam itu. memang bikin kita bingung sih, kenapa sih dia bisa simpel-simpel bikin hal seperti ini? mungkin karena sosial media yang banyak digunakan, kayaknya banyak yang terinspirasi sama kekerasan ekstrem di internet... tapi apa yang bisa kita lakukan, kalau kita nggak ketahuan sama hal ini, pasti aksi semacam itu akan terulang lagi...
 
Aku rasa kagum banget sama kebijakan polisi ini 🤯, mereka memilih untuk tidak menghukum F karena usianya masih anak-anak dan kondisinya berangsur membaik. Aku tahu F melakukan sesuatu yang salah, tapi aku juga bisa memahami bagaimana cinta media sosial bisa berubah menjadi hal yang salah 📱. Kita harus lebih hati-hati dalam mencari informasi dari internet, karena kita tidak tahu apakah itu benar atau tidak 🤔.
 
🤔 Aksi memetic violence di SMAN 72 Jakarta Utara, itu seperti bom yang terbuang ke angin... siapa tahu nanti aksi semacam ini bisa menyebar luas dan menjadi konsekuensi bagi banyak orang. Saya harap pelaku tersebut bisa mendapatkan bantuan yang tepat untuk mengatasi masalahnya... tapi apa pun alasan itu, tidak boleh dijadikan pujanggaan kekerasan! 🚫
 
Aku pikir ya kayaknya harus ada perubahan yang lebih lanjut lagi di internet tentang cara-cara kekerasan dan ekstremisme... tapi siapa tahu nanti apa yang terjadi? 🤔

Aku rasa yang paling penting adalah kita harus peduli dengan apa yang dipelajari anak-anak kita di internet. Jangan hanya sekedar memilih aja, tapi juga pastikan kita memberikan edukasi yang tepat dan wajar tentang hal ini... tapi aku sih rasa gampang banget kayaknya... 😅

Aku ingat saat masih kecil, aku banyak membaca komik dan manga yang ada di toko buku... tapi aku tidak pernah pikir bahwa itu bisa jadi sesuatu yang buruk... 🤷‍♂️
 
ini gampang banget sih, anak muda Indonesia lagi-lagi jadi 'hero' sendiri... di internet aja kaya gitu, lalu kejar target nyawanya sendiri 🤦‍♂️. kenapa mereka kayaknya tidak sempurna membaca halusinasi dari orang lain? kalau gini terus terjadi, nanti siapa yang dianggap 'hero'? 🙄
 
kembali
Top